kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pernak-pernik Imlek di Glodok masih saja ramai (1)


Jumat, 24 Januari 2020 / 11:00 WIB
Pernak-pernik Imlek di Glodok masih saja ramai (1)


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2571 yang jatuh pada 25 Januari nanti, warga keturunan Tionghoa biasanya sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari dengan membeli beragam pernik-pernik kebutuhan Imlek. Dan salah satu tempat atau lokasi perburuan pernik-pernik dan ragam aksesori Imlek yang kondang adalah di Glodok, Jakarta Barat.  

Di kawasan Pecinan tersebut biasanya ramai dipadati oleh orang-orang yang berburu ragam aksesori Imlek. Pernik-pernik ini biasanya menjadi penghias tempat kediaman untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek.

Kebetulan di kawasan Glodok aneka pernik-pernik dan aksesori kebutuhan Imlek tersedia cukup lengkap di sana. Dan segala kebutuhan Imlek ada di daerah tersebut. Sebut saja ada  lampion ragam ukuran, baik itu yang kecil hingga besar, lampu hias dengan aneka ukuran, bunga hiasan sakura, ada juga gantungan naga, bantal atau stiker.

Dan tidak ketinggalan aneka camilan khas Imlek, seperti permen, kacang, dan kue kering, Serta pelengkap wajib saat perayaan Imlek yaitu amplop angpau dan semua pernik-pernik tersebut punya ciri khas warga yaitu merah menyala.

Dan kebetulan pada perayaan Imlek nanti merupakan tahun shio tikus logam. Alhasil, sebagian besar pernik-pernik yang tersaji di kawasan Glodok sudah berlogo tikus dengan unsur logam.

Menurut Zainudin, salah satu pedagang pernik-pernik Imlek, setiap tahunnya, kawasan Glodok memang selalu ramai dikunjungi orang yang ingin membeli pernik-pernik tersebut. 

Selama berjualan pernik-pernik tersebut hingga tujuh tahun, situasinya ia klaim tidak pernah berubah: selalu saja ramai. Malah para pembeli sudah ada beberapa minggu sebelum perayaan Imlek berlangsung. 

Begitu pula saat sekarang ini. "Situasinya sudah mulai ramai sejak minggu lalu. Dan biasanya H-20 pembeli sudah mulai berdatangan untuk membeli perlengkapan Imlek," katanya kepada KONTAN, Kamis (16/1).

Para pembeli yang datang ke gerai penjualannya juga tidak cuma berasal dari Jakarta dan sekitarnya saja, tapi juga ada yang dari luar daerah. Sebut saja dari Medan hingga beberapa kota di Kalimantan.

Dan dari ragam aksesori Imlek yang ia jajakan, yang paling banyak dicari adalah lampion, gantungan kecil, amplop angpau dan stiker. Sedangkan aneka pernik-pernik Imlek yang dijajakannya ia jual mulai dari Rp 5.000 per satuan hingga Rp 500.000 per satuan. Harga termahal adalah untuk produk lampion.

Zainudin pun berharap, pernik-pernik Imlek yang ia jual bisa tandas terjual. Dan kebanyakan produk berasal dari China. Sedangkan setiap minggunya, ia berhasil meraup omzet Rp 10 juta sampai Rp 20 juta per minggunya.

Pemain lainnya yakni Asnani juga sanggup meraup omzet yang sama dengan Zainudin. Selain berjualan aksesori Imlek, dirinya juga mempunyai toko baju di lokasi yang sama.                  

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×