kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bantal herbal menyehatkan badan dan isi kantong


Jumat, 15 Juli 2011 / 16:43 WIB
Bantal herbal menyehatkan badan dan isi kantong
ILUSTRASI. LPDP 2020 resmi dibuka, yuk simak persyaratan beasiswa PTUD dari LPDP. KONTAN/Fransiskus Simbolon/31/01/2017


Reporter: Handoyo | Editor: Tri Adi

Bahan herbal tak hanya dikenal dalam obat-obatan. Untuk meningkatkan kualitas tidur, bahan herbal pun menjadi pengisi bantal. Seperti obat herbal, permintaan bantal herbal pun terus meningkat. Bahkan bantal herbal juga sudah merambah pasar ekspor.

Siapa bilang jamu atau ramuan berbahan herbal harus selalu diminum untuk mendapatkan khasiatnya. Seiring dengan kemajuan zaman dan karena alasan kepraktisan, obat herbal kini juga bisa dibuat dalam bentuk bantal.

Ya, bantal herbal atau herbal pillow mungkin bisa menjadi solusi bagi Anda yang tidak doyan dengan rasa pahit. Keluhan seperti sakit kepala, migren dan nyeri sendi, bisa diatasi dengan produk herbal yang satu ini.

Ning Harmanto, pemilik PT Mahkotadewa Indonesia, mengatakan bahwa seperti halnya obat herbal, herbal pillow juga menggunakan rempah-rempah sebagai bahan bakunya. Rempah-rempah seperti seperti jahe merah, angelica, Centella asiatica, teh hijau, garam, daun mint, kapulaga, dan minyak atsiri dimasukkan dalam bantal herbal. "Tidak perlu diminum, cukup ditempelkan kulit saja," kata Ning yang telah memproduksi herbal pillow sejak tahun lalu.

Di samping menghangatkan, aroma rempah-rempah khas herbal juga menimbulkan efek rileks bagi penggunanya. Karena dibuat dari bahan-bahan alami, herbal pillow juga tidak memiliki efek samping. "Anak-anak pun aman memakainya," jelas Ning berpromosi.

Seiring dengan makin meningkatnya minat penggunaan produk herbal, permintaan herbal pillow ikut melejit. Tidak hanya melayani pesanan dari penyedia jasa kecantikan atau spa, Ning juga banyak mendapatkan pesanan dari masyarakat umum. "Persentasenya 50:50," paparnya.

Ning mencontohkan, untuk menyuplai herbal pillow ke sebuah spa di Solo saja, ia bisa mengantongi omzet Rp 5 juta-Rp 10 juta tiap bulan. Lantaran harga jual murah, antara Rp 50.000-Rp 65.000, bantal herbal juga sering menjadi hadiah atau oleh-oleh. Bahkan herbal pillow buatan Ning juga mulai dilirik pasar mancanegara. Meski masih dalam skala kecil, PT Mahkota Dewa kini telah mengirimkan bantal herbal ke Singapura, Filipina, dan Belanda.

Selain herbal pillow, Ning juga membuat car pillow untuk pengendara mobil. Ia pun menambahkan kopi dan bubble gym sebagai penambah aroma. "Jadi tidak membuat ngantuk si pengemudi," terang Ning.

Dengan lima orang karyawan, PT Mahkota Dewa bisa memproduksi sekitar 100 herbal pillow per hari. Jika aroma dan rasa hangatnya sedikit memudar, Ning juga menyediakan produk isi ulang berbentuk botol berukuran 10 mililiter seharga Rp 20.000. Ning mengklaim, aroma herbal pillow bisa bertahan hingga enam bulan.

Seperti Ning, Esti Primulyani, pemilik Herbalshop07 yang membuat bantal herbal, juga merasakan peningkatan permintaan. "Kebanyakan pembeli produk-produk saya adalah orang kantoran," kata Esti, yang sejak tahun 2007 menggeluti usaha ini.

Esti menambahkan, jika sebelum di gunakan, herbal pillow ini sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu. Pemanasan bisa dilakukan dengan dua cara melalui sinar matahari langsung, maupun menggunakan microwave. Untuk pemanasan dengan microwave, Esti menyarankan untuk menggunakan suhu rendah selama kurang lebih dua menit.

Kedua produsen bantal herbal ini yakin, produk mereka akan menuai lebih banyak permintaan di tahun-tahun mendatang. Pasalnya, saat ini, mulai banyak orang beralih menggunakan aneka bahan herbal untuk mendukung vitalitas tubuh dan kesehatan jiwa-raganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×