kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,79   -11,72   -1.25%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, segar peluang dari bisnis es cendol


Jumat, 14 September 2012 / 14:51 WIB
Duh, segar peluang dari bisnis es cendol
ILUSTRASI. Prime Gaming beri penawaran hadiah Genshin Impact setiap bulan, termasuk primogem


Reporter: Marantina | Editor: Tri Adi

Es cendol dan cilok merupakan kombinasi jajanan yang disukai banyak kalangan, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Lantaran banyak yang suka, kedua jajanan ini pun menjadi ladang usaha yang menarik bagi pebisnis makanan.

Salah satu pemain bisnis jajanan ini adalah Taufik di Bandung, Jawa Barat yang mengusung brand Es Cendol Belinda dan Cilok Aisyah. Sejak membuka kemitraan awal 2011, ia kini sudah berhasil menjaring enam orang mitra Es Cendol Belinda, dan tujuh mitra untuk Cilok Aisyah.

Menurut Taufik, es cendol buatannya merupakan es cendol khas Bukittinggi, Sumatera Barat. Ia mengklaim, jajanan es cendolnya merupakan yang pertama dan satu-satunya di Bandung. Selain itu, minuman yang diolahnya juga tidak mengandung bahan pengawet buatan.

Untuk kemitraan es cendol Belinda, ia menawarkan biaya investasi sebesar Rp 4,5 juta. Dari biaya investasi itu, mitra mendapatkan peralatan seperti konter penjualan (booth), stiker booth, dua buah gentong, enam buah mangkok, enam buah sendok bebek, 50 gelas plastik, kain lap, dan bangku plastik. Selain itu, mitra juga memperoleh bahan baku sebanyak 25 porsi cendol, gula merah, dan santan.

Mitra bisa menjual cendol dengan harga Rp 4.000–Rp 6.000 per gelas. Taufik menargetkan, dalam sehari, mitra bisa menjual 50 gelas cendol, dengan omzet Rp 6 juta per bulan.

Sementara untuk kemitraan Cilok Aisyah, Taufik menawarkan biaya investasi sebesar Rp 3,5 juta. Nah, si mitra akan mendapatkan booth, peralatan lengkap, 30 tusuk cilok, stiker dan banner.

Taufik menargetkan, dalam sehari mitra bisa menjual cilok hingga 700 tusuk. Setiap porsi berisi 4 tusuk cilok yang dihargai Rp 6.000. Sementara harga beli ke pusat satu tusuknya Rp 1.000.

Taufik menjanjikan, dalam kurun dua hingga tiga bulan mitra sudah balik modal. Saat ini, mayoritas mitra usahanya berada di Bandung. Selain mitra yang mengambil paket konter, ia mengaku ada juga yang menggunakan sistem penjualan tanpa konter.

Menurutnya, sudah ada beberapa yang mengambil darinya untuk dijadikan menu hidangan penutup di restoran. "Mitra juga bisa beli putus Cendol Belinda, hanya dengan pasang banner atau bisa juga pakai sistem delivery," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×