kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Enaknya mengalap doku dari proyek karaoke


Selasa, 24 Januari 2012 / 13:14 WIB
Enaknya mengalap doku dari proyek karaoke
ILUSTRASI. Cleosent Randing, Founder & CEO PasarPolis


Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Tri Adi

Bisnis hiburan memang tidak ada matinya. Sekalipun krisis, tempat hiburan seperti karaoke tak sepi pengunjung. Tak pelak, para konsultan dan kontraktor karaoke pun kecipratan untung. Meski proyek terbatas, dalam setahun bisa balik modal.

Banyak cara untuk melepaskan penat dari rutinitas. Di kota besar seperti Jakarta, salah satu kebiasaan yang sudah jamak dilakukan adalah datang ke tempat karaoke, bernyanyi bersama keluarga, rekan sekerja, atau teman sepergaulan. Aktivitas ini juga tak menguras kocek, sebab bayarnya bisa “bantingan”.

Menyanyi bersama memang menjadi hiburan murah meriah bagi sebagian orang. Bukan cuma untuk hiburan, urusan bisnis pun bisa dibawa serta. “Sekarang, pendekatan rekan bisnis juga sering dilakukan dengan senang-senang bareng di karaoke,” kata Syaiful Sidik, pemilik More Karaoke.

Wajar saja bila beberapa tahun terakhir, tempat-tempat karaoke terus menjamur. “Di luar Jawa juga mulai berkembang,” kata Christoper Arbun Kiman, Direktur Operasional CJ Techno Konsultant Karaoke. Menurut dia, masyarakat di beberapa kota besar di luar Pulau Jawa haus akan hiburan. Christoper dan Sidik yang sama-sama memiliki bisnis konsultan dan kontraktor karaoke pernah dapat order dari Kalimantan, Sumatra, dan Papua.

Pertumbuhan bisnis karaoke di tanah air memang membawa peluang bagi orang yang punya modal untuk mendirikan sebuah usaha konsultan dan kontraktor karaoke. Usaha ini terbilang menjanjikan. Sebab, dalam setahun hingga dua tahun, bisnis ini bisa balik modal. Sekali mengerjakan proyek, nilai kontrak bisa Rp 1 miliar sampai Rp 4 miliar. “Keuntungannya antara 10% hingga 40%,” kata Sidik. Bila dalam setahun ada tiga hingga empat proyek, usaha ini sudah bisa balik modal.

Semudah dan semanis apa usaha ini? Mari kita lihat bagaimana merintis usaha konsultan dan kontraktor karaoke.



Keahlian khusus

Untuk menjadi seorang konsultan dan kontraktor karaoke ternyata tidak semudah dibayangkan. Christoper bilang, usaha CJ Techno baru dirintis tiga tahun silam. Dia telah berpengalaman selama 15 tahun bekerja di usaha karaoke dan baru berani mendirikan jasa konsultan dan kontraktor ini. Sidik adalah seorang pemilik usaha karaoke sebelum melebarkan sayap bisnis menjadi konsultan dan kontraktor.

Kemampuan dalam bidang usaha karaoke lebih banyak dipengaruhi jam terbang seseorang berkecimpung dalam bisnis ini. Dari pengalaman tersebut, pengetahuan seputar bisnis karaoke akan digali. Seorang kontraktor karaoke juga harus bisa berperan sebagai konsultan. “Jangan asal jadi, cukup pasang audio, software, akustik, lalu selesai,” tandas Sidik.

Jadi, butuh keahlian khusus di bisnis ini. Keahlian itu antara lain kepekaan terhadap penempatan audio yang disesuaikan dengan akustiknya, kemampuan dan pengetahuan aneka audio dan peredam yang bagus. Juga perlu mengerti software-software yang dibutuhkan dalam operasional karaoke. “Termasuk mengatur interior. Sebab, ini mempengaruhi suara yang dihasilkan,” jelas Sidik. Keahlian-keahlian ini harus dimiliki oleh konsultan dan kontraktor karaoke.

Keahlian khusus ini akan memudahkan Anda bekerja dan membimbing anak buah atau karyawan. “Sekalipun karyawan kurang ahli, kita bisa mengarahkan mereka,” tandas Sidik. Keahlian dan pengalaman ini juga menjadi salah satu faktor untuk membangun kepercayaan calon klien.

Mungkinkah tanpa modal keahlian di bidang ini akan sulit menjalankan usaha? “Membangun interiornya, sih, bisa saja, tapi perhitungan audio akustiknya harus diperhatikan,” ujar Sidik. Sebab, tempat karaoke yang akustik suaranya jelek tentu akan mengecewakan pelanggan. Dengan kualitas suara yang tidak bagus, satu per satu pelanggan pergi. Usaha pun bisa gulung tikar.



• Modal cukup besar

Selain keahlian khusus, untuk membuka usaha ini, Anda juga harus menyiapkan modal yang cukup besar, sekitar Rp 300 juta hingga Rp 400 juta, termasuk sewa tempat. Dana itu digunakan untuk membeli perangkat komputer bagi programer, bank lagu, dan desain. Selain itu, perlu membeli bank lagu dan pengadaan peranti lunak. “Informasi soal dua hal ini bisa dicari di internet,” kata Sidik.

Untuk memudahkan cara kerja, modal lain yang perlu Anda siapkan adalah inventaris sound system atau contoh perlengkapan audio. “Perlu ada ruangan yang dikondisikan seperti ruang karaoke beserta audionya, sebagai contoh pada klien,” jelas Sidik.

Lantaran Anda harus membangun studio, tempat usaha yang dibutuhkan juga harus cukup luas, minimal 50 meter persegi. Carilah lokasi di tempat strategis supaya mudah dijangkau. Kantor tersebut juga perlu didesain sedemikian rupa sehingga meyakinkan calon klien dengan hasil pekerjaan Anda.

Selain sewa tempat, Anda juga perlu membeli interior dan peralatan pendukung bisnis ini. Untuk mendapatkan keperluan audio dan interior dengan harga miring, sebaiknya Anda pemasok yang bisa diandalkan. Pemasok audio biasanya menjadi distributor audio yang punya stok barang dan melayani grosir. “Jumlah karyawan tetap menyesuaikan kapasitas usaha Anda,” kata Sidik yang memiliki empat karyawan dengan keahlian berbeda.

Anda juga harus menyiapkan sejumlah dana cukup besar atau dana cadangan untuk berjaga-jaga bila ada proyek masuk. “Kalau ada proyek, biasanya baru dibayar uang muka. Kita perlu uang pegangan,” jelas Sidik. Uang pegangan ini minimal 20% dari total nilai proyek. Misalnya, Anda membanderol jasa kontraktor Rp 100 juta per room atau ruang karaoke berukuran 3 meter (m) x 4 m. Bila ada 10 room dengan nilai kontrak Rp 1 miliar, Anda harus menyiapkan uang cadangan sebesar Rp 200 juta.

Supaya bisa balik modal cepat, Anda perlu mendapatkan tiga hingga empat proyek minimal masing-masing senilai Rp 1 miliar. Dari total nilai kontrak tersebut, Anda bisa mengambil untung 10% hingga 20%. “Empat proyek dalam setahun itu sudah bagus. Sebab, pengerjaan satu proyek itu butuh waktu tiga hingga empat bulan. Kebanyakan proyek malah tidak fokus dan hasilnya bisa mengecewakan klien,” kata Sidik.



Pintar mencari klien

Sekalipun berpotensi besar, apakah semudah itu mendapatkan calon klien yang ingin menggunakan jasa konsultan dan kontraktor karaoke? Ternyata sulit. Lagi-lagi, masalah jam terbang sangat mempengaruhi hal ini. Pengusaha karaoke biasanya pemodal besar, jadi Anda harus bisa menembus atau mencari jaringan-jaringan ini untuk mendapatkan klien. “Ketika mendirikan usaha, jaringan kami belum kuat dan banyak,” kata Christoper.

Untuk itu dia dan timnya rajin survei ke daerah-daerah atau lokasi-lokasi yang layak dijadikan tempat karaoke. “Kalau ada yang cocok, kami baru mencari pemodal yang tertarik pada bisnis ini,” katanya.

Selain dengan cara itu, Christoper juga aktif ikut tender yang diselenggarakan oleh beberapa perusahaan. “Ketika sudah berhasil mendapatkan satu proyek, jangan melepaskan begitu saja hubungan Anda dengan klien,” ujarnya. Paling tidak, Anda harus memantau perkembangan usaha karaoke itu. Bila usaha itu kurang berhasil, bantu klien untuk menemukan solusi yang tepat. Dengan begitu, klien puas dan akan berpromosi dari mulut ke mulut. Paling tidak, inilah yang dilakukan Christoper dengan timnya selama ini.

Sidik berujar, untuk mendapatkan klien yang menggunakan paket jasa dari jasa konsultan, desain ruangan, plus desain audio akustik memang tidak gampang. “Paling mereka hanya membeli software ke kami, sebab untuk interior atau pembangunannya sudah dilakukan oleh kontraktor umum yang hasilnya belum tentu sebagus dikerjakan kontraktor khusus karaoke,” katanya.

Harga memang jadi pemicu persaingan di bisnis ini. Tapi, jualan software bisa menjadi tambahan pemasukan. Peranti lunak karaoke biasanya dihargai Rp 25 juta hingga Rp 50 juta.

Tertarik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×