kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ide kreatif muncul sejak jauh dari suami (2)


Minggu, 20 Juli 2014 / 16:54 WIB
Ide kreatif muncul sejak jauh dari suami (2)
ILUSTRASI. Harga Emas Hari Ini (15/2), Pembeli Sepekan Lalu Tekor 11,1%. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Havid Vebri

Berawal dari keinginan mencari kesibukan setelah ditinggal suaminya bekerja di Jakarta, Nuning Nurhayati sukses terjun di bisnis fashion dan kerajinan tangan. Dengan mengusung merek Sekar Mayang, kini ia menghasilkan omzet hingga ratusan juta setiap bulan.

Bukan saja mampu mandiri secara ekonomi, perempuan kelahiran 31 Januari 1967 ini juga memberikan lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya. Sukses ini tidak diraihnya begitu saja.

Merintis bisnis dari nol, Nuning getol mendatangi teman-temannya untuk memasarkan produk. Untungnya, pengalaman sebagai pengurus Koperasi Wanita Patra Cilacap turut membentuk jiwa wirausaha di dalam dirinya. Di koperasi ini, dia pernah aktif menjadi pengurus selama 16 tahun.  

Koperasi ini milik salah satu perusahaan BUMN tempat suaminya bekerja. Selama di koperasi ini, Nuning banyak menyusun rancangan rencana kerja serta rencana pendapatan dan belanja koperasi.

Namun, aktivitasnya di koperasi berhenti kala suaminya pindah tugas ke Jakarta. Lantaran tak punya rumah di Jakarta, Nuning dan dua anaknya tinggal di Yogyakarta. "Kami punya rumah di Yogya," katanya.

Ditinggal suami dan hanya dikunjungi sekali seminggu membuat Nuning memutar otak untuk mencari kesibukan. Lantaran kecintaannya terhadap handicraft, Nuning memutuskan terjun di bisnis ini sejak 2007.

Awalnya, ia fokus di produk fashion dengan memproduksi bad sheet. Produk itu ia pasarkan ke teman dan tetangganya. Bisnisnya terus berkembang dengan memproduksi pakaian, seperti kebaya, baju muslim, baju pesta, dan busana dari batik.

Seiring berjalannya waktu, untuk memasarkan hasil karyanya, ia lalu membuka sebuah butik dengan mengusung nama Sekar Mayang. Tak hanya membeli produk jadi, konsumennya juga sering membawa kain sendiri dan minta dibuatkan pakaian.

Bisnis Nuning kemudian mulai berkembang ke handicraft. Awalnya ia membuat beragam kerajinan home interior dari kulit sintetis, seperti tempat payung, tempat tisu, dan lain-lain. Namun, tak lama tren handicraft dari kulit sintesis mulai menurun.

Sejak 2011, Nuning berinovasi dengan membuat tas batik dan kanvas yang dikombinasikan dengan kulit. Produk tasnya mendapat respon positif dari pasar. Sebab, produk tas yang dikombinasikan dengan kulit menjadikan terlihat elegan.

Sejak memproduksi tas, bisnisnya makin berkembang. Selain di dalam negeri, produk tasnya juga dipasarkan hingga Malaysia dan Belanda. "Bisa sampai Malaysia sebab saya pernah ikut pameran. Di Belanda, saya kerjasama dengan saudara di sana," katanya.      

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×