kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iman ingin tempat produksi lebih besar (3)


Jumat, 04 September 2015 / 16:24 WIB
Iman ingin tempat produksi lebih besar (3)


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi

Imanuddin, pemilik usaha moci dan cilok bakar Mochilok menawarkan reseller dan kemitraan usaha. Tapi, manajemen pusat yang belum 100% siap membuat dia harus lebih dulu fokus memperkuat pondasi pusat. Ke depan, dia ingin membuat tempat produksi lebih besar agar bisnisnya kian berkembang.

Usaha moci es krim aneka rasa dan cilok bakar bernama Mochilok besutan Imanuddin berkembang selangkah demi selangkah. Setelah memiliki cukup modal untuk menyewa tempat usaha, dia pun memindahkan tempat jualannya di rumah kecil hasil sewaan yang juga berada di Bandung. Sementara, rumah kakak iparnya tempat dia berjualan sebelumnya dijadikan tempat produksi.

Imanuddin menawarkan layanan antar produk untuk area Bandung. Dia membebaskan ongkos kirim sebagai bentuk pengenalan produk. Selain itu, dia juga menawarkan kemitraan usaha dan sistem reseller untuk mengembangkan pasar sejak tahun 2013. Produknya juga dipasok ke supermarket lokal di Bandung.

Beberapa kali produknya pernah dibawa ke Singapura oleh salah satu konsumen asal Indonesia yang bekerja di sana. Ini menjadi salah satu cara promosi agar produknya di kenal masyarakat luas.

Perkembangannya cukup baik karena memang banyak konsumennya yang menanyakan tentang peluang berjualan produk buatannya. Namun seiring berjalannya waktu, Imanuddin merasa manajemennya belum kuat untuk menjalankan sistem ini.

Kendala pengiriman bahan baku ke mitra usaha menjadi kendala utama. Bahan moci dan cilok yang dipakai untuk produksi tidak pakai pengawet. Sehingga jika dipaksakan untuk dikirim dalam jarak yang cukup jauh kualitasnya sudah berkurang. Oleh sebab itu, saat ini dia masih menggarap pasar di daerah Bandung.

Selain itu, Imanuddin juga masih lebih fokus untuk membesarkan gerai miliknya dulu dan mengedukasi pasar terhadap merek Mochilok.

Dari keberhasilannya menjadi juara I Program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2014 kelompok pascasarjana dan alumni kategori boga, Imanuddin mendapatkan hadiah Rp 50 juta. Yang tersebut dia gunakan untuk mengembangkan usahanya seperti membeli bahan baku dan merenovasi tempat produksi.

Selain itu, banyak hal dan rencana ke depan yang jadi impian Imanuddin, diantaranya membuka kafe di Bandung tahun depan. Dia juga bakal mendistribusikan produk Mochilok ke area-area wisata, serta membuat tempat produksi yang lebih besar. “Hal ini jadi cita-cita ke depan, tetapi fokus utama yang terpenting adalah membangun pondasi yang kuat gerai pusat Mochilok,” kata anak bungsu dari empat bersaudara ini.

Iman menyadari untuk menggapai impian tersebut butuh proses dan waktu. Ia juga sadar banyak kompetitor yang mencoba meniru produknya. Logo Mochilok pernah ditiru orang tetapi Iman tidak takut karena produknya telah memiliki hak paten.       

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×