kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin berbisnis thai tea yang sedang unjuk gigi?


Sabtu, 16 Desember 2017 / 11:35 WIB
Ingin berbisnis thai tea yang sedang unjuk gigi?


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Minuman teh Thailand rupanya masih digemari di tengah-tengah banyaknya jenis minuman baru yang beredar di pasaran. Buktinya, masih banyak pemain baru bermunculan, seperti Lala Thai Tea. 

Usaha racikan Rahmad Asrdiansyah ini baru beroperasi sekitar sebulan lalu di wilayah Jakarta Timur. Menurutnya, potensi usaha minuman khas negeri gajah ini masih akan bagus kedepan karena rasanya yang digemari serta dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. 

Tidak ingin membuang waktu dan sudah berpengalaman dibidang kemitraan, dia langsung membuka peluang kerjasama. Alhasil, sudah ada lima mitra yang bergabung dengan persebaran lokasi di Jakarta dan Tangerang. Jadi, total gerai yang beroperasi saat ini ada tujuh dengan pembagian dua milik pribadi dan lima lainnya milik mitra. 

Menyasar konsumen kalangan menengah ke bawah, dia membanderol produknya seharga Rp 7.000 per cup. "Meski harga terjangkau, kami menggunakan bahan yang berkualitas," katanya pada KONTAN, Sabtu (9/12). Untuk menunya ada tujuh varian beberapa diantaranya, thai tea, milk tea, dan taro. 

Lainnya, dia tidak menampik bila persaingan dibisnis ini kian ketat. Agar tetap bertahan, Rahmad selalu menjaga kualitas produk miliknya dan juga getol melakukan digital marketing melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan lainnya. 

Lala Thai Tea menawarkan kemitraan dengan nilai investasi Rp 6 juta. Dengan modal tersebut, fasilitas yang didapatkan mitra adalah satu unit booth portable , bahan baku awal sekitar 240 porsi, pelatihan, perlengkapan, branding, dan lainnya. 

Untuk menjaga kualitas dan menjaga rasa agar tidak berubah, mitra usaha wajib membeli bahan baku utama dari pusat. 

Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal mitra sekitar dua hingga tiga bulan. Dengan catatan, dalam sehari mampu menjual sekitar 50 porsi. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang dapat dikantongi mitra hampir 100%. 

Untuk sebulan terakhir tahun 2017 ini, Rahmad optimis dapat mendapatkan 10 mitra baru. Strateginya untuk mencapai target tersebut adalah dengan memberikan potongan harga kemitraan sebesar Rp 1,5 juta hingga akhir Desember ini. "Kemarin, dalam sebulan ada lima mitra," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×