kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,63   -7,86   -0.85%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba dari usaha pembuatan selempang gelar wisuda


Rabu, 18 Maret 2015 / 12:20 WIB
Laba dari usaha pembuatan selempang gelar wisuda
ILUSTRASI. Ucapan Selamat Hari Guru Sedunia dalam Bahasa Inggris dan Indonesia.


Reporter: Yuthi Fatimah | Editor: Hendra Gunawan

Hari wisuda merupakan momen istimewa. Upacara kelulusan ini merupakan hari yang sangat dinanti oleh para mahasiswa. Saat momen bahagia itu, banyak orang tua dan kerabat dekat memberikan hadiah atau kado wisuda.

Nah, belakangan ini, sedang ngetren pemberian hadiah wisuda berupa selempang gelar. Selempang yang biasanya dikalungkan kepada seseorang yang mendapatkan penghargaan dalam suatu ajang, kini bisa difungsikan sebagai hadiah untuk para wisudawan.

Salah satu penjualn selempang, Lili Nur Indah Sari mengatakan, selempang gelar bisa menjadi hadiah istimewa karena momen wisuda merupakan suatu kebanggaan dari sang wisudawan sehingga patut diberikan apresiasi. "Tren memberikan hadiah selempang gelar ini sudah muncul sejak satu sampai dua tahun terakhir," kata mahasiswa semester akhir Universitas Indonesia (UI) ini. Awalnya, mereka membuat sendiri selempang tersebut karena belum ada yang menjual.

Namun, belakangan ini sudah ada beberapa orang yang menjadikan selempang gelar sebagai peluang usaha. Namun demikian, pelaku usahanya juga tak banyak.

Lili sendiri baru dua bulan ini menjajal bisnis ini. Ia tertarik terjun ke usaha ini karena melihat tingginya kebutuhan selempang gelar. "Sementara, pemainnya masih sedikit," katanya.

Melalui bisnis ini, Lili bisa meraup omzet Rp 2,7 juta–Rp 3 juta per bulan. Adapun laba bersihnya sekitar 50% dari omzet.

Selempang gelar dengan brand Selempang Nonsa ini menawarkan selempang yang terbuat dari bahan satin. Lili menggunakan jasa penjahit untuk membordir tulisan. "Kalau pola selempang sama tulisannya sudah saya bikin sebelumnya. Jadi tukang jahitnya hanya membordir saja," kata Lili.

Ia menawarkan lebih dari 15 warna, seperti warna emas, merah, dan biru. Produk selempang ini dihargai Rp 90.000 untuk ukuran 150 sentimeter (cm) x 10 cm dan Rp 95.000 untuk ukuran 200 cm x 13 cm.

Lili membebaskan permintaan pembeli jika ingin menambahkan logo, pita, dan bentuk tulisan yang lebih menarik. Ia tidak memungut biaya sepeser pun untuk tambahan jasa tersebut.

Kebanyakan konsumennya membeli selempang untuk dijadikan hadiah wisuda. Namun, tak jarang juga selempang itu untuk bridal shower, ulang tahun, dan pernikahan. Menurut Lili, bisnis ini memiliki prospek yang bagus ke depannya karena peminatnya masih banyak.

Pemain lainnya adalah Agatha Gabriele Indrajaya. Ia fokus membuat selempang gelar berbahan kain flanel dengan mengusung brand Selempang Custome di Jakarta.

Produk selempangnya dihargai Rp 50.000 per buah, dengan ukuran selempang 2 m x 12 cm. Dalam sebulan ia bisa menjual sekitar 15–20 selempang, dengan omzet Rp 750.000–Rp 1 juta. "Keuntungan bersih yang saya dapat bisa lebih dari 30%," tutur Agatha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×