kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lezatnya keuntungan dari bisnis apem aneka rasa


Minggu, 09 Maret 2014 / 18:07 WIB
Lezatnya keuntungan dari bisnis apem aneka rasa


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Havid Vebri

Kue apem adalah salah satu kue tradisional yang pas jika disuguhkan bersama teh hangat untuk dinikmati saat bersantai di sore hari. Kue yang umumnya terbuat dari bahan baku tepung beras ini bisa dibuat dengan dibakar atau dikukus.

Rasa kue tradisional yang gurih ini membuat penggemar kudapan ini tidak terbatas usia. Tidak sedikit pula yang membuka usaha menjual kue ini lantas menawarkan kemitraan. Adalah Hilmi  yang menjajal peruntungan dengan membuka usaha dengan brand Ovin Apem Bakar di Jakarta Selatan.

Hilmi merintis usaha ini pada awal 2013. Pada saat yang sama ia juga langsung menawarkan kemitraan. Hilmi menawarkan kue apem dengan inovasi berbagai topping sehingga terlihat lebih modern dan menggugah selera pecinta kuliner.

Saat ini Ovim Apem bakar disajikan dalam lima varian rasa, yaitu  rasa oreo, cokelat, keju, almond dan kacang. Namun, Hilmi bilang, mitra bisa menciptakan sendiri bentuk topping yang diinginkan.

Jika tertarik menjadi mitra, Hilmi menawarkan dua paket investasi, yaitu paket standar seharga Rp 5 juta dan paket gold senilai Rp 10 juta. Lewat investasi tersebut, mitra akan mendapatkan peralatan masak seperti kompor tungku, cetakan apem tujuh lubang, centong adonan, alat cungkil, seragam,  Compact Disk tutorial, banner, serta bahan baku  awal 20 bungkus tepung.

Di paket gold, mitra akan mendapatkan  gerobak dari Hilmi. Fasilitas gerobak ini tidak diberikan kepada mitra yang membeli paket standar. Hilmi mengatakan, mitra bisa mengantongi omzet Rp sekitar 13 juta per bulan dengan asumsi penjualan 100 apem per bulan.

Adapun, harga jual apem saat ini adalah Rp 5.000 per biji. Setelah dikurangi gaji karyawan, sewa tempat  dan biaya bahan baku, mitra bisa mengantongi laba bersih sekitar 30% . Dari laba bersih itu, mitra ditargetkan bisa balik modal dalam waktu tiga hingga empat bulan.

Ovin Apem Bakar tidak memungut biaya royalti sama sekali. Namun,  mitra wajib membeli bahan baku tepung dari pusat. Satu bungkus tepung bisa untuk membuat 10 apem. "Olahan tepung tersebut adalah racik sendiri," ujar Hilmi.

Ia menuturkan, apem bakar buatannya tidak menggunakan tepung beras seperti pada umumnya, namun menggunakan tepung terigu. Sehingga, apem yang dihasilkan lebih empuk.

Saat ini, Ovin Apem Bakar telah memiliki delapan mitra. Tiga di antaranya ada di luar Pulau Jawa yaitu di Bengkulu, Makassar dan Kendari. Hingga akhir tahun ini, Hilmi menargetkan bisa menggandeng 20 mitra lagi. Anda tertarik? Silakan dipelajari prospek usaha ini.                

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×