kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melirik kebutuhan papan buat si guguk


Selasa, 12 Oktober 2010 / 08:30 WIB
Melirik kebutuhan papan buat si guguk
ILUSTRASI. Aplikasi pembayaran YAP


Reporter: Raymond Reynaldi | Editor: Tri Adi

Anda tak perlu bingung mencari rumah atau kandang anjing kesayangan. Saat ini banyak produsen lokal yang menawarkan kandang dengan harga relatif lebih murah, tapi tetap berkualitas. Omzet salah satu pembuat rumah anjing meningkat menjadi Rp 70 juta sebulan seiring banjir pesanan. Sayangnya produk China mulai mengancam.

Dari banyak binatang, anjing dianggap bisa menjadi sahabat terbaik manusia. Sebagai binatang kesayangan, tak lengkap jika anjing dibiarkan tanpa memiliki kandang yang kuat dan baik. Apalagi jika jenis anjing peliharaan adalah ras trah besar nan mahal seperti pitbull, rottweiler, herder, doberman, coolie, atau siberian husky. Anjing-anjing itu membutuhkan kandang yang cukup luas dan kokoh.

Memang saat ini banyak tersedia kandang anjing di pasaran terutama buatan luar negeri. "Yang impor mahal. Ada yang sampai Rp 9,8 juta per unit," ujar Teo Djong, produsen kandang anjing Decoplast.

Decoplast adalah satu di antara produsen kandang anjing lokal yang beroperasi sejak 1995. Menurut Teo, bisnis kandang anjing terus berkembang berkat semakin banyak masyarakat yang hobi memelihara anjing ras. "Lumayan banyak yang mencari kandang anjing produksi lokal karena lebih murah," papar Teo.

Hal itu pun diakui Jimmy Rustandi, produsen kandang anjing custom tanpa merek. "Apalagi dua tahun belakangan ini breeder (peternak) anjing mulai marak memelihara pitbull. Ini cukup menunjang penjualan kami," tandas Jimmy.

Meski menilai bisnis ini berprospek cerah, Teo mulai mencemaskan dengan kesemarakan kandang anjing dari China. Ia melihat, langsung maupun tidak langsung, kandang anjing dari China ini akan merepotkan bisnisnya. Kekhawatirannya agak terobati tatkala melihat kualitas kandang anjing buatan China. Kendati murah, kualitas produk China yang terbuat dari kawat besi gampang rusak.

Meski begitu, Teo mengakui bahwa saat ini terjadi penurunan penjualan kandang anjing. "Tapi, ini lebih banyak disebabkan perekonomian yang baru pulih," jelas dia.

Kenaikan harga bahan baku seperti besi juga mengharuskan para produsen kandang menaikkan harga jual. "Ini otomatis kami lakukan. Sekarang harga besi sudah naik dari Rp 12.500 ke Rp 33.000 per kilogram," ujarnya.

Besi untuk pembuatan kandang: antara lain besi siku diameter 8 atau 10 milimeter (mm) untuk membentuk kerangka, besi beton diameter 2 mm untuk pagar, seng untuk tatakan kotoran anjing, serta asbes sebagai bahan atap kandang. Kandang anjing ukuran standar membutuhkan besi siku sebanyak tujuh batang ukuran panjang 7 meter.

Proses pengerjaan kandang mulai dari pengelasan rangka, jeruji, dan pagar, hingga pengecatan berlangsung antara tiga sampai empat hari. Pengecatan, kata Jimmy, dilakukan secara berlapis mulai dari pengecatan anti karat (flintkote), kemudian cat dasar, dan terakhir cat warna sesuai keinginan pelanggan.

Saat ini Jimmy hanya melayani pesanan ritel. "Saya memang hanya menjual kepada pembeli eceran," papar Jimmy, yang berbisnis kandang anjing sejak 2008 silam. Sedangkan Decoplast melayani permintaan kandang dari breeder, pemilik, bahkan petshop.

Teo meyakinkan kandang anjing buatannya lebih murah dibanding dengan buatan luar. Kandang standar ukuran 1,5x1x1,3 meter (m) ditawarkan Rp 2 juta.

Dengan harga yang sama Rp 2 juta, Jimmy menawarkan kandang yang lebih kecil berukuran 1,5x1x1 m.

Dari bisnis kandang anjing ini, Teo mampu mengantongi omzet rata-rata Rp 20 juta per bulan. Adapun Jimmy yang hanya memenuhi pesanan ritel meraup omzet Rp 10 juta-Rp 12 juta.

Selain kandang dari besi, Jimmy juga memproduksi kandang berbahan stainless steel, yang lebih awet karena bebas karat. "Tidak perlu di cat, karena sudah antikarat," papar Jimmy. Namun harganya juga lebih mahal. Kandang ukuran 1,5x1x1 m misalnya, Rp 3,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×