kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meraih rezeki komik melalui dunia maya


Jumat, 30 September 2011 / 15:02 WIB
Meraih rezeki komik melalui dunia maya
ILUSTRASI. ilustrasi. Yamaha bikin Nmax Fabio Quartararo, ini Harga Nmax 2020 terbaru


Reporter: Handoyo, Fahriyadi, Hafid Fuad | Editor: Tri Adi

Bisnis kartun dan komik terus berkembang, seiring kreativitas pelakunya. Kini, komik atau kartun juga bisa dijual secara online lewat internet. Tentu saja, cara ini memudahkan konsumen maupun para artisnya. Apalagi, jika menilik dunia gadget yang makin berkembang.

Kartun dan komik bisa menjadi media komunikasi yang efektif. Bentuknya yang berupa narasi visual, lengkap dengan teks dan gambar sebagai penguat visual, seakan mengajak pembaca untuk berimajinasi.

Perkembangan industri media di Tanah Air, turut menggairahkan bisnis kartun maupun komik dalam negeri. Selain perusahaan yang menggunakan komik atau kartun sebagai sarana promosi, media massa seringkali menambahkan kartun dan komik pada salah satu halamannya untuk sekadar penyegaran.

Tak heran, permintaan kartun dan komik pun terus mengalir. Konsumen pun tak perlu repot mencari komik atau kartun, karena beberapa perusahaan menjual beragam hasil karya komikus dan kartunis secara online.

Penjualan secara online itu karena pelaku bisnis ini juga mengincar pemakai internet. Maklum, pengguna internet yang jumlahnya semakin banyak ini juga butuh hiburan.

Tommy Thomdean, pemilik Jokersyndicate.com, memulai usaha penjualan atau distributor kartun sejak 2008. Ia pun mengklaim, perusahaannya menjadi agen kartun dan komik pertama. "Kebanyakan klien kami adalah media cetak ataupun online serta perusahaan penerbit buku," ujarnya.

Kini, ia sudah menjalin kerja sama dengan sepuluh media. Selain itu, untuk menjaga pasokan komik, Tommy juga berelasi dengan delapan kartunis.

Selain media, klien Tommy juga datang dari perusahaan yang memerlukan kartun atau komik untuk media promosi atau kampanye produk. Tentu, para pemesan ini juga bisa memesan cerita komik secara eksklusif.

Tommy menjual kartun dan komik, baik secara satuan ataupun dengan sistem kontrak. Sistem kontrak ini biasanya dilakukan oleh media yang terbit secara berkala. "Untuk beberapa perusahaan, kami menyediakan stok gambar lepas yang dijual satuan," ujarnya.

Harga komik ini cukup beragam. Untuk komik yang sudah jadi, rentang harganya antara Rp 100.000 hingga Rp 1 juta. Namun, untuk pesanan komik eksklusif, harganya bisa tiga kali lipatnya.

Adapun harga kontrak sangat tergantung dari negosiasi, namun berada di kisaran Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per tahun, tergantung banyaknya gambar yang diinginkan pengontrak. "Untuk media cetak yang terbit harian, intensitasnya antara tiga hingga empat kali per minggu," jelasnya.

Dengan asumsi tersebut, Tommy bilang, bisa meraih beromzet hingga Rp 20 juta per bulan. Dari jumlah itu, ia juga harus berbagi komisi dengan komikus. "Porsinya pembagiannya rata-rata 50:50," ungkapnya.

Bisnis komik juga ditekuni oleh Sunny Gho, yang membawa merek Makko.co. Dengan memilih pemasaran online, Sunny bertekad mengembangkan bisnis komik di Indonesia setara dengan negara-negara besar lainnya. "Saya mengambil contoh sistem bisnis komik dari Amerika Serikat (AS) dan Jepang, yang telah lebih maju," ujar Sunny.

Selain menjual komik, Sunny juga menjadi komikus professional sejak 2006 lalu. Dia bekerja pada penerbit komik asal Singapura. Dari sana, ia mampu menembus dua perusahaan komik terbesar asal AS, yaitu Marvell dan DC, serta beberapa perusahaan lainnya.

Dengan memenuhi berbagai pesanan komik dari negeri Paman Sam itu, Sunny mampu mengantongi penghasilan sekitar Rp 30 juta per bulan.

Namun Sunny tidak puas kalau hanya menjadi "karyawan". Itulah sebabnya dia membuat perusahaan komik sendiri yang menggunakan media online untuk pemasaran dan penjualan.

Ia sengaja menjual lewat dunia maya untuk memangkas biaya cetak dan promosi. Makko resmi menayangkan komiknya di internet pada Mei 2011. "Meski kami belum melakukan marketing serius, kami sudah mendapatkan pelanggan iklan dari Toyota," ujar Sunny.

Selain Jokersyndicate.com dan Makko.co, media untuk mempublikasikan komik, artwork, dan cerita secara digital adalah ngomik.com. Berdiri pada akhir 2010, Wisnu Manupraba, CEO ngomik.com optimistis usahanya akan berkembang.

Apalagi, cara publikasi dan pemasarannya sangat mudah, yakni cukup dengan menggunduh komik atau kartun tersebut melalui ngomik.com, karya tersebut sudah bisa dinikmati.

Menurut Wisnu, pihaknya menyediakan dua jenis komik. Yakni, komik yang bisa dinikmati secara gratis dan karya premium. Pada komik premium ini, pembaca harus melakukan pembayaran terlebih dahulu jika ingin mengikuti cerita komik itu.

Untuk karya gratis, pembuat komik yang akan menayangkan komiknya tak membutuhkan persetujuan pihak ngomik.com. Ini berbeda ketika mereka akan menampilkan karya komik premium. Tim editor ngomik.com akan melakukan kurasi terlebih dahulu pada karya komikus itu. Kurasi itu untuk menentukan apakah komik tersebut layak menyandang status produk premium.

Untuk komik premium, pembaca bisa membeli pulsa ngomik.com. Caranya, pembaca mentransfer uangnya di account ngomik.com. Dan selanjutnya, ngomik.com akan memotong isi rekening tersebut sesuai dengan lama membaca komik.

Harga komik premium beragam, yakni dalam rentang Rp 500 hingga Rp 10.000. Komikus akan mendapatkan bagi hasil dari setiap penjualan komik sebesar 60% dari harga. "Komikus sendiri yang menentukan harga jualnya berapa," kata Wisnu.

Karena masih tergolong baru, dalam sebulan ngomik.com hanya mampu menjual sekitar 300 komik atau kartun.

Nah, di tengah sulitnya komikus memublikasikan karyanya, ngomik.com tentu bisa menjadi alternatif para komikus untuk memublikasikan hasil karya mereka. Hingga hari ini, jumlah anggota yang terdaftar di ngomik.com mencapai 12.737 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×