kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Mimpi Reny: Coklat Joyo identik Yogyakarta (3)


Rabu, 27 November 2013 / 14:33 WIB
Mimpi Reny: Coklat Joyo identik Yogyakarta (3)
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas siang ini, Rabu (13/7/2022), produksi Antam dan UBS di Pegadaian./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/01/2022.


Reporter: Marantina | Editor: Dupla Kartini

Demi mewujudkan mimpinya menjadikan Coklat Joyo sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta dan dikenal luas, Reny Sukmasari sudah menyiapkan rencana pengembangan usaha.

Target terdekatnya yaitu  inovasi rasa. Saat ini, Reny sedang mencari varian rasa yang berbeda dari produsen coklat yang sudah ada, namun tetap bisa diterima lidah banyak orang.

Kemudian, ia akan menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pariwisata, seperti perhotelan atau bisnis suvenir. Targetnya, Coklat Joyo bisa menjadi pengganti welcome drink atau minuman pembuka yang biasanya dihidangkan di hotel-hotel.

Menurut Reny, menjadikan Coklat Joyo sebagai oleh-oleh khas daerah akan mendorong usahanya dikenal lebih luas. Maklum, konsep oleh-oleh melibatkan emosi atau perasaan pembeli. "Bisa dibilang, oleh-oleh menjadi hal wajib yang dibawa ketika orang berwisata. Rasanya ada yang kurang jika tidak bawa oleh-oleh dari suatu daerah. Jadi, orang akan mencari produk ini," ungkap perempuan kelahiran 26 tahun silam ini.

Tahun depan, Reny juga akan ekspansi ke luar daerah, yaitu dengan membuka cabang di Bali dan Medan. Kata Reny, kedua kota itu dipilih karena kunjungan wisatawan ke dua daerah itu tergolong tinggi. "Bali sudah tidak diragukan lagi sebagai kota wisata, sementara Medan adalah kota besar yang punya potensi besar pula," tuturnya.

Di kedua kota itu, Reny akan membuka gerai cokelat dengan konsep serupa yang ada di Yogyakarta, tapi dengan nama berbeda. "Untuk gerai di Bali, saya sudah mulai pembicaraan dengan teman yang ada di Bali, tapi belum rampung," imbuhnya.

Adapun, untuk rencana jangka panjang, Reny memetakan bisnisnya bisa mencakup hulu hingga hilir. Ia akan membuka perkebunan cokelat sendiri di Yogyakarta. Selanjutnya, ia akan mengolah dan memasarkan cokelat dalam bentuk produk siap konsumsi. Dengan demikian, ia pun  bisa memberdayakan masyarakat untuk bekerja sebagai petani dan karyawan. Selain itu, bisnisnya juga lebih komprehensif.

Lantaran masih ingin fokus di bisnis pengolahan coklat, Reny mengaku belum punya rencana menambah lini bisnis di sektor lain. Namun, ia tetap membuka kesempatan bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang ingin bekerja sama dengannya. "Asalkan masih sesuai dengan bisnis cokelat, misalnya mengolah cokelat jadi dodol, saya sangat terbuka untuk peluang kerja sama," ucapnya.

Seiring rencana ekspansi dan menambah varian produk, Reny pun merasa perlu menggenjot promosi. Untuk itu, dalam waktu dekat, ia berencana membuat situs penjualan Coklat Joyo. Jadi, pembeli bisa membeli via internet. Dengan begitu, orang-orang luar Yogyakarta pun punya kesempatan menikmati cokelat buatannya.

Reny optimistis rencana pengembangan usahanya bisa berjalan lancar. Selain mengandalkan modal sendiri, ia pun akan mengajak investor untuk kerjasama mewujudkan sejumlah rencananya. Selain itu, ia tak menutup kemungkinan mencari modal dari bank. (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×