kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Muchadist: Tak hanya mengejar untung (3)


Jumat, 24 Februari 2012 / 15:29 WIB
Muchadist: Tak hanya mengejar untung (3)
ILUSTRASI. Peer to Peer (P2P) Landing. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi

Bagi Muchadist Ramadhan, berbisnis tak hanya mengejar keuntungan semata. Bisnis juga harus bermanfaat luas bagi orang lain. Karena itu, Hadist tak memungut biaya mahal bagi para siswanya. Toh, kualitas bimbingan tetap diutamakan.

Jiwa bisnis Muchadist Ramadhan memang kuat. Walau sempat merugi hingga Rp 40 juta dari bisnis pembuatan baju almamater, ia tak patah arang. Hadist, begitu ia disapa, justru tertantang mencoba bisnis lain. Usaha bimbingan belajar pun, ia lirik. Awalnya tak mudah, malah penawaran proposal bimbingan belajar ke sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) ditolak pihak sekolah.

Toh, Hadist tetap yakin dengan prospek bisnis bimbingan belajar ini. Selepas lulus kuliah tahun 2008, ia pun menekuni bisnis barunya ini dengan bendera Bimbingan Belajar Bintang Solusi Mandiri.

Kegigihan Hadist pun terbayar. Usahanya maju pesat dan kini sudah memiliki 44 cabang di sejumlah daerah. Total omzet cabangnya mencapai Rp 6 miliar per tahun.

Hadist bilang, motivasinya mendirikan bimbingan belajar tak semata untuk meraih keuntungan bisnis semata. Ada motivasi lain yang mendorong Hadist mengembangkan usahanya itu, yakni keprihatinan terhadap dunia pendidikan Indonesia yang berbiaya mahal.

Lelaki yang April nanti akan menginjak usia 24 tahun ini ingin mengubah citra itu. Maka itu, Hadist pun menawarkan bimbingan belajar dengan biaya terjangkau bagi kalangan bawah. Ia hanya pun hanya mematok tarif bimbingan belajar sebesar Rp 600.000 per semester atau Rp 100.000 per bulan.

Bukan itu saja, Hadist juga mempersilakan siswanya ikut bimbingan kapan saja, meski bukan jadwal les. "Sebisa mungkin kami ingin dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi siswa," tuturnya.

Bahkan, Hadist juga memiliki program bimbingan gratis bagi anak yatim yang berprestasi. Program ini wajib dijalankan di semua cabang Bintang Solusi Mandiri, baik cabang milik Hadist sendiri maupun milik mitranya. Kata Hadist, program ini memberikan pengajaran gratis bagi minimal 10 siswa selama setahun.

Menurut Hadist, program ini bagian dari sedekah Bintang Solusi Mandiri. Dengan cara tersebut, setidaknya setiap cabang telah bersedekah sekitar

Rp 12 juta per tahun. "Ilmu yang diberikan pun juga bermanfaat bagi siswa tersebut," kata dia.

Kini, Bintang Solusi Mandiri sudah memiliki sekitar 5.000 siswa. Hanya dalam tiga tahun, usaha Hadist ini berkembang pesat. Resepnya, Hadist begitu cerdas membuat konsep bimbingan belajar dengan metode fantastic learning. Metode ini menarik minat orang tua memasukkan anaknya ke bimbingan belajar ini. Apalagi, biayanya juga terjangkau.

Hadist menjelaskan, metode fantastic learning ini dirancang agar siswa bukan sekadar cerdas intelektual tapi juga cerdas emosional dan spiritual. Ia mencoba mengembangkan metode relaksasi dan perenungan dalam belajar, sehingga efektif mendorong motivasi belajar siswa.

Berkat metode ini pula, banyak orang yang berminat menjadi mitra bimbingan belajar ini. Lagi pula, biaya franchise fee yang dipatok Hadist tak memberatkan dan dipungut per tahun. Selain agar tidak memberatkan, cara ini ditempuh agar si mitra bisa mengevaluasi bisnisnya setiap tahun.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×