kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelat mobil makin menarik, duit pun makin mengalir


Selasa, 08 Februari 2011 / 14:58 WIB
Pelat mobil makin menarik, duit pun makin mengalir
ILUSTRASI. Perang dagang Amerika Serikat dan China


Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Tri Adi

Melindungi plus mempercantik. Inilah jasa yang ditawarkan pembuat kover pelat mobil dari akrilik. Seiring dengan pertumbuhan jumlah mobil, pasar usaha ini kian membesar. Asal pelanggan puas, Anda tidak akan repot cari pasar.

Pelat nomor kendaraan merupakan pernak-pernik yang wajib melekat pada badan mobil. Bagian ini tampak menonjol karena dilekatkan pada bodi mobil yang cukup strategis, yaitu depan dan belakang kendaraan. Karena itu, tak jarang para pemilik mobil gemar mencari cara mempercantik tampilan pelat.

Selama bertahun-tahun para pemilik mobil berkreasi dengan mengutak-atik warna cat pelat, memelesetkan tampilan nomor, atau sekadar merapikan cat nomor yang dari “sononya” biasanya memang belepotan. Nah, seolah kurang dengan segala macam kreasi itu, beberapa tahun belakangan ini kini muncul tren baru mempercantik tampilan pelat mobil, yakni dengan menambahkan kover akrilik.

Dengan pelindung transparan ini, pelat seolah-olah berada di dalam bodi mobil. Selain tampil lebih rapi, cat pelat tak gampang lekang oleh panas dan hujan. Debu, jelaga asap, dan kotoran jalan lain cuma menempel di kover sehingga mudah dibersihkan. “Dengan pelapis akrilik berbingkai seperti ini, tampilan mobil menjadi lebih berkelas,” ujar Dedy Rosidy, pemilik bengkel Cover Glass di Jakarta.


Peluang masih terbuka lebar

Pertumbuhan industri otomotif yang laju pesat seperti sekarang ini ikut mendorong usaha jasa pembuatan pelapis pelat berbahan akrilik menjadi salah satu usaha yang menjanjikan. “Permintaan masih banyak. Apalagi banyak jenis mobil dari berbagai merek yang bermunculan sekarang ini,” kata Dedy yang sudah lima tahun menggeluti usaha pembuatan pelapis pelat akrilik ini.

Menurut dia, kebanyakan pemilik mobil yang datang kepadanya tak menganggap masalah merogoh kocek sedalam Rp 500.000 untuk mendapatkan sepasang pelat nomor yang berlapis akrilik. Karena itu, dia yakin bahwa peluang bisnis ini jelas masih besar. Apalagi pemain bisnis ini juga belum terlampau banyak, padahal permintaan selalu ada saja. Di Jakarta saja, menurut Dedy, masih sedikit pemain di bisnis ini, apalagi di kota-kota lain.

Meski aksesori sepele, keuntungan yang diperoleh dari menjalankan usaha pembuatan pelindung pelat ini cukup besar. Lagi-lagi kita simak pengalaman Dedy. Setiap bulan ia mampu mereguk omzet Rp 30 juta hingga Rp 50 juta dari setiap bengkel yang dia miliki. Padahal, saat ini Dedy memiliki lima bengkel. Jadi, bisa Anda hitung sendiri, saban bulan ia bisa mencatat omzet rata-rata Rp 150 juta. “Kalau keuntungan, sedikitnya Rp 10 juta per bulan dari satu bengkel,” kata dia, merendah.

Kisah senada juga mencuat dari Nordmann Prayogi. Penghasilan dia memang terbilang masih kecil. Maklum saja, selain belum lama menjalankan usaha ini, bagi Nordmann usaha ini juga sekadar usaha sampingan.

Nordmann membanderol harga pelat bikinan dia seharga Rp 200.000–Rp 1 juta per pasang pelat. Dia mengaku, setiap bulan memperoleh omzet
Rp 5 juta. Dipotong berbagai pengeluaran, termasuk membayar upah karyawan dan membeli bahan baku dan cat, dia masih mendapatkan sisa laba bersih yang lumayan.


Persiapkan modal dan keahlian

Modal yang dibutuhkan untuk membangun usaha jasa pembuatan pelapis pelat nomor kendaraan ini sangat relatif. Untuk investasi peralatan, paling tidak Anda harus menyiapkan uang sebesar Rp 10 juta. “Uang sebanyak itu untuk membeli peralatan yang harus dimiliki,” ujar Nordmann. Peralatan yang harus dibeli antara lain alat grafir, cat semprot, alat pemotong akrilik, gerinda, serta alat pengering.

Karena Nordmann menjalankan bisnis ini secara online (www.otowerk.com), dia harus mengeluarkan biaya sewa hosting sekitar Rp 400.000 per tahun. Biaya telepon dan internet per bulan masing-masing sebesar Rp 200.000. “Ini perlu karena saya tidak memiliki bengkel kerja atau workshop,” ujar Nordmann.

Ongkos membuka bengkel online ini jelas jauh lebih kecil dibandingkan dengan menyewa bangunan untuk bengkel. Sekadar pembanding, saban tahun Dedy yang membuka bengkel sungguhan harus merogoh kocek Rp 15 juta–Rp 20 juta hanya untuk biaya lokasi.

Nah, yang tak boleh ketinggalan adalah keahlian dan ketrampilan dalam membuat pelapis pelat akrilik. Anda atau karyawan harus bekerja teliti dan rapi, tidak boleh asal-asalan. Menurut Dedy, membuat pelapis pelat akrilik ini merupakan seni. Kalau dibuat secara sembarangan, pelat tidak rapi sehingga air mudah masuk sehingga berembun. “Tak ada artinya kalau peralatan banyak dan canggih, tapi tidak punya rasa seni,” kata Dedy.

Petuah serupa juga meluncur dari mulut Nordmann. Lulusan desain grafis ini bilang, karena butuh ketelitian maka waktu yang terpakai untuk membuat pelapis pelat akrilik tidak sebentar. Dia mengerjakan setiap pesanan selama lima atau enam hari. “Selain teliti, kita juga mengikuti tren. Buat kreasi sehingga ada keunikan lain pada pelat kendaraan. Misalnya, pada nomor pelat tersebut diberi lampu LED sehingga bisa menyala,” jelas Norman.


Pemilihan lokasi dan promosi

Bila ingin membuka usaha ini, ada baiknya Anda memilih tempat di pinggir jalan dengan luas lahan parkir yang cukup. Lahan yang dibutuhkan paling kecil 4 meter x 4 meter. Pilihan lokasi di pinggir jalan didasari pertimbangan untuk memudahkan hilir mudik kendaraan.

Lokasi di area pusat perbelanjaan juga tergolong strategis karena banyak pengunjung yang bisa melihat toko Anda. Bisa saja, sambil menunggu sang istri berbelanja, sang suami memilih menunggui pemasangan pelapis pelat mobilnya. “Pusat perbelanjaan memang ramai. Tapi, menurut saya, hanya cocok untuk pemasaran. Kalau pengerjaannya di sana tidak kondusif,” jelas Dedy.

Menurut Dedy, mengerjakan kover pelat akrilik ini membutuhkan ketenangan untuk menciptakan hasil yang maksimal. Pusat perbelanjaan yang banyak orang hilir mudik membuat para pekerjaan tidak konsentrasi sehingga hasilnya kurang berkualitas. Untuk itu, Dedy tidak mencoba membuka usahanya di area perbelanjaan atau pusat pasar otomotif.

Bagaimana dengan membuka toko di internet? Ini juga ide menarik. Selama ini konsumen Nordmann tinggal mengirimkan data jenis mobil, nomor pelat, bulan dan tahun pelat nomor, nama, alamat, dan nomor telepon. “Karena menjalankan bisnis ini lewat dunia maya, saya harus rajin update jenis kendaraan. Gunanya untuk mengetahui ukuran pelat nomor di bodi mobil. Ini juga perlu untuk membuat database ukuran pelat setiap jenis kendaraan,” kata Nordmann.

Jangan lupa, jika Anda mengikuti jejak Nordmann, silakan selalu meng-update informasi di situs internet Anda. Anda juga bisa memperbarui tampilan situs dengan mengunggah foto-foto terbaru mengenai usaha Anda. Ini penting untuk Anda lakukan karena bisa menunjukkan sinyal bagi pengunjung bahwa usaha Anda bergulir.

Selanjutnya, lakukan promosi untuk mengenalkan usaha Anda ini pada khalayak. “Awalnya saya hanya iklan di internet. Tapi, sekarang cukup dari mulut ke mulut saja karena pelanggan mulai banyak,” jelas Dedy. Ya, setelah panji usaha Anda berkibar, Anda memang tidak perlu lagi promosi jorjoran karena pelanggan akan datang sendiri berbekal pengalaman kepuasan dari pelanggan sebelumnya.

Sebaiknya Anda juga mau repot-repot masuk ke komunitas-komunitas penggemar otomotif. Langkah ini akan membuat Anda semakin banyak kenalan sehingga pasar usaha Anda juga semakin luas.

Jadi, selamat mencoba!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×