kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang usaha pisang bakar Monyet


Kamis, 03 Januari 2013 / 12:27 WIB
ILUSTRASI. Membentuk Anak Menjadi Pribadi yang Positif


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

Pisang bakar sudah menjadi makanan yang akrab di lidah masyarakat Indonesia. Tak heran, bila bisnis pisang bakar sangat gampang ditemukan di pelbagai tempat.

Di tengah ketatnya persaingan, banyak pemain bisnis ini melakukan inovasi yang tidak biasa untuk mempertahankan usahanya. Salah satunya adalah Kedai Imah Monyet yang menjajakan menu utama pisang bakar cappucino atau sering disebut pisang monyet di Subang, Jawa Barat.

Usaha milik Fauzi Nugraha ini berdiri Mei 2010, dan mulai membuka kemitraan Januari 2011. Saat ini, Fauzi sudah memiliki lima cabang Kedai Imah Monyet. Dari jumlah itu, dua di antaranya milik sendiri dan tiga milik mitra.

Kedai Imah Monyet berlokasi di Subang, Bandung, Sukabumi, dan Purwakarta. "Kami menjajakan pisang bakar dengan aneka rasa, seperti tiramisu, vanila, coklat dan cappucino," ujar Fauzi.

Fauzi membanderol pisang bakar Rp 8.000 per porsi. Sementara harga satuan Rp 3.000. Fauzi mengklaim, pisang bakar monyet hasil kreasinya digemari anak-anak dan remaja.

Bagi yang berminat menjadi mitra, Fauzi menawarkan dua paket investasi. Pertama, paket dengan investasi Rp 7,5 juta. Mitra mendapatkan satu gembong dorong, bahan baku perdana, peralatan masak, promosi, dan panduan menjalankan usaha.

Ia menjanjikan, mitra bisa meraup omzet antara Rp 150.000 - Rp 200.000 per hari. "Pada akhir pekan bisa beromzet Rp 250.000 sehari," janji Fauzi.

Dengan laba bersih 50% , mitra balik modal dalam waktu delapan hingga sepuluh bulan. Kedua, paket dengan investasi Rp 12 juta. Mitra mendapat booth becak dari bahan fiber. Di bagian depan becak ada odong-odong tempat anak bisa bermain.

Sementara di belakang becak dibuatkan dapur tempat memasak. Selain becak, mitra juga mendapatkan peralatan untuk membuka usaha. Fauzi menjanjikan mitra meraup omzet Rp 300.000 per hari.

Selain dari pisang bakar, tambahan omzet juga didapat dari permainan odong-odong. Tarif permainan ini Rp 3.000 per lagu. Dengan laba 50%, mitra balik modal dalam waktu sepuluh - dua belas bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×