kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,64   -1,00   -0.11%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkutut, suara anakannya tergantung kualitas induknya (2)


Kamis, 03 Maret 2011 / 18:41 WIB
Perkutut, suara anakannya tergantung kualitas induknya (2)


Reporter: Handoyo | Editor: Tri Adi

Untuk menghasilkan anakan perkutut berkualitas, penyilangan harus dilakukan dengan induk kualitas unggul. Perkutut bangkok kerap menjadi pilihan, lantaran kualitas suara jenis perkutut ini bagus dan sering memenangkan kontes.

Ada sejumlah anggapan yang mengatakan, bahwa unsur darah keturunan yang mengalir pada seekor perkutut atau sering disebut trah sangat menentukan kualitasnya. Tapi, ada juga yang bilang, kualitas suara perkutut dapat diciptakan dengan cara crossing atau kawin silang perkutut berkualitas baik.

Jenis perkutut dibedakan menjadi dua, yakni perkutut lokal dan bangkok. Perkutut lokal merupakan perkutut yang berasal dari hutan. Sedang, perkutut bangkok adalah perkutut keturunan asal Thailand. Persilangan antara perkutut lokal dengan bangkok inilah yang kerap masuk dalam kelas kontes.

Yang membedakan dari kedua jenis perkutut ini terutama dari suara dan fisik. Perkutut lokal mempunyai suara lebih kecil dengan tempo cepat. Sementara, perkutut bangkok memiliki suara yang lebih nyaring dengan tempo lebih lambat.

Dilihat dari fisik, perkutut bangkok punya perawakan yang lebih besar dibandingkan perkutut lokal.

Untuk membeli perkutut calon induk, lebih baik datang langsung ke peternak supaya bisa memilih bibit berkualitas sesuai keinginan. Apalagi, saat ini, peternak perkutut makin mudah dijumpai. Jumlah peternak baik berskala kecil, sedang, dan besar sudah mencapai ribuan.

Yoko Yunandar alias Akong, pemilik Golden Bird Farm di Bandung, pun gemar memburu calon induk ini hingga ke beberapa daerah. Tak heran, ia sering mendapat induk perkutut berkualitas dari Tasikmalaya dan pelosok Bandung.

Agar lebih cepat menghasilkan anakan, Akong menyarankan untuk membeli calon induk dengan umur empat bulan. Pada umur ini, perkutut mudah dijodohkan.

Alhasil, pada umur lima hingga tujuh bulan, induk perkutut sudah mulai bertelur. Biasanya, satu induk perkutut betina bisa bertelur hingga dua butir. "Namun, belum tentu telur-telur itu bisa menetas semua," ujar Akong.

Nah, supaya perkutut merasa nyaman hingga tumbuh sehat, Anda harus menyiapkan kandang yang ideal. Kandang ini sebaiknya disesuaikan dengan ketersediaan lahan atau jangan terlihat sesak.
Dengan memanfaatkan lahan kosong di depan rumahnya, Cristyanto Asmadi, pemilik Ardis Bird Farm di Jakarta, membuat kandang seluas 24 m2. "Ukuran ideal untuk kandang satu pasang induk memiliki panjang 150 cm, lebar 80 cm dan tinggi 180 cm," ujar Crist yang memelihara 24 pasang induk di lahannya.

Akong pun menyulap ruang kosong yang ada di lantai tiga rukonya menjadi kandang perkutut dengan luas sekitar 250 m2.Selain ukuran yang ideal, kandang harus mendapatkan sinar matahari pagi yang cukup. Pasalnya, perkutut sangat senang berjemur. Kesehatan kandang pun tak boleh luput dari perhatian.

Soal pakan, Akong bilang, makanan perkutut cukup sederhana. "Saya hanya memberi makan gabah dan milet," ujarnya. Sebagai makanan tambahan, Akong juga memberinya ketan hitam dan juwawut. Untuk menjaga stamina induk perkutut, Akong juga memberi vitamin.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×