kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi besar dari waralaba kursus menggambar


Senin, 03 Januari 2011 / 11:55 WIB
Potensi besar dari waralaba kursus menggambar


Reporter: Gloria Natalia | Editor: Tri Adi

Banyak orang yang berminat dengan seni gambar komik, sketsa, dan animasi kartun, tetapi terbentur cara mengembangkan minatnya. Peluang inilah yang ditangkap Komiko Art Studio, waralaba kursus seni gambar dengan pasar anak sekolah.

Berawal pada Juni 2009, Tony Rafi mendirikan Komiko Art Studio yang menyediakan pelatihan gambar di Kompleks Ruko Citra Garden Daan Mogot, Jakarta Barat. "Waralaba kami bergerak di bidang jasa yang pemainnya masih sedikit," kata Teddy, Managing Director Komiko.

Komiko Art Studio menawarkan empat kelas. Pertama, junior class dan fine art dengan materi program mewarnai dan menggambar konstruksi atau pola. Anak belajar menuangkan imajinasi ke gambar, membuat poster, ilustrasi, dan melukis kanvas.

Kedua, manga character. Materi di kelas ini berupa teknik menggambar manga dengan pembagian kelas manga character level I, II, III, dan doujinshi comic.

Ketiga, digital art. Kelas yang menawarkan pengajaran teknik menggambar dan mewarnai manga melalui media komputer. Keempat, handycraft (paper clay). Siswa belajar teknik membuat seni patung kartun dengan media clay warna-warni.

Tarif tiap paket mulai dari Rp 700.000 hingga yang paling mahal Rp 1,45 juta.

Dengan empat paket tersebut, Teddy mengklaim Komiko Art Studio menjadi one stop art education, satu-satunya lembaga nonformal di Indonesia yang mengajar seni gambar terlengkap. Sudah ada ratusan siswa Komiko Art Studio cabang Sunter, Jakarta Utara dan dua studio di Taman Surya, Jakarta Barat. Di Komiko Art Studio pusat, Daan Mogot saja sudah 150 siswa.

Melihat pangsa pasar yang besar, Juni 2010, Komiko Art Studio membuat program waralaba. "Sampai saat ini, kami baru buka satu waralaba di Medan," kata Teddy. Januari 2011 nanti, waralaba Komiko akan muncul di Medan dan Palembang.

Untuk membuka waralaba Komiko Art Studio, investasi awalnya Rp 200 juta, termasuk perlengkapan, biaya awal Rp 75 juta, dan jaminan waralaba ke pusat sebesar Rp 30 juta untuk lima tahun. "Bila terwaralaba tidak menjaga nama baik Komiko, kami menyimpan Rp 30 juta untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan itu," paparnya.

Teddy menghitung terwaralaba bisa balik modal satu hingga dua tahun. Komiko Art Studio dapat menyediakan pengajar bila waralaba ada di Jabodetabek. Sedangkan, di luar Jabodetabek merekrut sendiri pengajar yang nantinya akan dilatih tim pengajar dari pusat. "Setiap waralaba bisa menampung 150 hingga 250 siswa, tergantung luas ruko," kata Teddy.

Tapi, Pengurus Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Erwin Halim bilang, nilai investasi itu terlalu tinggi untuk waralaba yang namanya belum berkibar. Apalagi, waralaba ini menyediakan jasa kursus hobi, bukan kebutuhan seperti bahasa Inggris. "Di Jakarta, waralaba seperti ini bisa hidup. Tapi, di luar Jakarta, saya ragu karena jualan hobi belum tentu laku di luar Jakarta," ujar dia.

Erwin menyarankan, agar peminat mencari lokasi strategis di pemukiman di kota-kota besar. Karena kursus berlangsung sore, terwaralaba bisa memanfaatkan kekosongan pagi dan siang untuk kursus lain. "Biaya sewa tidak sia-sia," imbuhnya.

Komiko ART Studio
Ruko Citra Garden II Blok I 5 No. 6 Kalideres, Jakarta Barat 11830
Hp: 0818190199

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×