kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Profesi SDM: Tulang punggung perusahaan


Kamis, 30 Agustus 2012 / 14:05 WIB
Profesi SDM: Tulang punggung perusahaan
ILUSTRASI. Pendaftaran CPNS 2021 diperpanjang, cek update jumlah pelamarnya ini. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj.


Reporter: Umar Idris, Herry Prasetyo, Arief Ardiansyah, Hans Henricus | Editor: Tri Adi

fungsi sumber daya manusia (SDM) atawa human resources (HR) menjadi salah satu tulang punggung perusahaan untuk memajukan bisnisnya. Itu sebabnya, profesi di bidang ini menjadi salah satu yang paling dicari perusahaan. Tertarik?

Setiap perusahaan yang berkembang tentu akan terus menambah karyawan baru, dan mengelola pegawai lamanya. Tugas untuk merekrut dan mengelola karyawan menjadi peran sentral profesional di bidang SDM.

Itu sebabnya, setiap perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga yang andal untuk mengisi pos HR, baik di tingkat pemula manajerial, hingga level direksi. Pri Notowidigdo, Managing Director Amrop Indonesia, bilang, saban bulan, perusahaannya rutin mendapat pesanan pencarian satu HR director dari klien. "Saat ini, HR director tergolong silent favorite, diam-diam banyak yang mencari," katanya.

Informasi saja, Amrop adalah pencari eksekutif perusahaan di Indonesia yang berlisensi dari Eropa. Perusahaan yang hadir sejak 17 tahun lalu di negara kita itu, selama ini, hanya fokus mencarikan eksekutif setingkat direktur di bidang general management, financial service, sales and marketing, dan management consulting. Tapi, Pri mengungkapkan, kini Amrop juga harus mencari direktur SDM lantaran banyak permintaan.


Bukan polisi lagi

Fenomena itu menunjukkan, divisi SDM punya peranan yang semakin penting dalam mengembangkan perusahaan. Makanya, jika ada pimpinan di divisi ini yang hanya mengurus absensi dan cuti karyawan, menyiapkan rekrutmen karyawan baru, atau menjadi "polisi" di perusahaan, ia sudah ketinggalan zaman. Yang dibutuhkan sekarang adalah pimpinan SDM yang memiliki orientasi bisnis yang kuat, di samping tentu memiliki kemampuan teknis yang mumpuni.

Sebab, setiap aktivitas yang berkait dengan sumber daya manusia juga menjadi alat bagi perusahaan untuk kemajuan bisnisnya. Jadi, "Pimpinan divisi HR juga harus memikirkan langkah strategis bagi kemajuan perusahaan," ujar Pri.

Eva Imelda Triana, Plant HR Manager Goodyear Indonesia, sependapat dengan Pri. Menurutnya, fungsi divisi SDM saat ini tidak hanya sekadar mengurus kepegawaian, tetapi juga menjadi "mitra" perusahaan untuk mengembangkan bisnis. "Kalau dulu disebut personalia atau bagian kepegawaian, sekarang lebih luas lagi," ungkap Eva.

Pada dasarnya, pekerjaan divisi SDM adalah pekerjaan yang sangat erat berhubungan dengan karyawan di perusahaan. Seiring perkembangan zaman, Eva mengatakan, lingkup pekerjaan divisi SDM lebih luas lagi, yakni seni menangani setiap hal yang berkait dengan keunikan manusia di dalam lingkup organisasi. "Profesi HR pun memegang peranan yang sangat penting untuk perusahaan," katanya.

karena itu, sebagai profesional di bidang SDM, seseorang harus mengerti dan menguasai konsep bisnis seperti visi dan misi, target, serta budaya perusahaan. "Tanpa memahami hal tersebut, profesional di bidang SDM akan sulit menjadi partner yang dapat membantu perusahaan menciptakan competitive advantage," terang Eva.

Sayang, tidak mudah untuk mencari profesional di bidang HR SDM yang mampu melaksanakan semua fungsi SDM dengan kualitas prima. Soalnya, belum banyak jebolan pendidikan khusus SDM dan profesional SDM di perusahaan yang mengerti sepenuhnya esensi pekerjaan ini. Padahal, kesempatan maupun jenjang karier bagi profesional HR sangat terbuka. Karena, mereka sendirilah yang menciptakan jenjang itu bersama pimpinan perusahaan.

"Tidak gampang memang, dan ini ternyata menjadi masalah yang juga dialami oleh rekan-rekan sesama HR. Begitu banyak posisi yang kosong dan begitu banyak sarjana yang baru lulus, tapi sangat sulit mendapatkan yang cocok dengan persyaratan yang kami butuhkan," ungkap Agustin Birawati Prabowo, Human Capital Development Manager Pasifik Satelit Nusantara seperti dikutip PortalHR.com.


Pendidikan SDM

Sejatinya, untuk berkarier di bidang HR, seseorang tidak harus memiliki latar belakang pendidikan psikologi. Eva menuturkan, seseorang yang mengenyam pendidikan yang memiliki relevansi dengan manajemen, dunia bisnis, dan manajemen manusia juga bisa berkarier di bidang SDM.

Maklum, divisi SDM mempunyai banyak bidang. Nanang Supriyatna, HR Recruitment and Training Development Agranet Multicitra Siberkom menjelaskan, divisi SDM di bidang rekrutmen dan pengembangan cocok untuk orang-orang dengan latar belakang pendidikan psikologi. Lalu, posisi di bidang pelatihan pas buat orang dengan latar belakang pendidikan keguruan. Adapun bidang compensation and benefit cocok bagi orang-orang dengan latar belakang pendidikan keuangan atau akuntansi. Dan, bidang industrial relations cocok untuk orang-orang berlatar belakang hukum.

Karena itu, Nanang menambahkan, karier di bidang SDM tidak mensyaratkan pendidikan khusus tentang SDM. "Pendidikan tentang HR bisa saja mulai dari training-training atau kursus-kursus untuk meningkatkan skill dari masing-masing orang di SDM. Itu perlu, karena orang SDM harus di-update ilmunya," imbuh dia.

Budy Purnawanto, Human Resources Director Tigaraksa Satria, mengatakan, sebetulnya karier di bidang SDM sama seperti bidang sales, logistik, marketing, dan keuangan. HR merupakan bidang terapan, bukan ilmu murni (pure science). Yang penting memiliki logika dan kompetensi yang baik serta minat yang kuat. Jadi, "Siapa pun dan dengan background apa pun bisa berkarier dan sukses di bidang HR," katanya seperti dilansir PortalHR.com.

Keahlian di bidang HR, Budy melanjutkan, lebih banyak diperoleh dari lapangan. Semakin banyak jam terbang atau kasus, seseorang yang berprofesi di bidang sumber daya manusia akan semakin mumpuni.


Fungsi-fungsi SDM

Nah, sebelum memutuskan berkarier di bidang SDM, Anda perlu memahami lebih dulu jenis-jenis pekerjaannya. Eva menyebut setidaknya ada tujuh bagian pekerjaan di bidang SDM:

Pertama, compensation and benefit. Bagian ini yang mengurus kebijakan perusahaan tentang penghasilan karyawan. Contohnya, mengurus gaji yang layak untuk bagian marketing, keuangan, hingga information technology. Bagian ini yang sekaligus mengurusi pembayaran gaji para karyawan.

Makanya, bagian ini membutuhkan orang-orang yang menguasai program kesejahteraan untuk karyawan dan mampu bekerja sama dengan perbankan dan pengelola program pensiun. Lebih bagus jika orang itu bisa menawarkan terobosan untuk memberikan kompensasi dan keuntungan untuk karyawan. Tentu, semua itu harus sesuai dengan rencana dan anggaran perusahaan.

Kedua, recruitment and talent management. Merekrut calon karyawan dan menempatkannya pada posisi yang tepat dalam perusahaan menjadi tugas bagian ini. Tugas bidang ini lainnya, misalnya, mempromosikan karyawan dan membuat iklan lowongan kerja.

Orang-orang yang mengisi pos ini juga mesti mengetahui bakat, minat, hingga keahlian karyawan yang ada di perusahaan. Pengetahuan ini dibutuhkan untuk menentukan karyawan yang akan mengisi posisi baru di perusahaan. Fungsi ini tak lain untuk menunjang produktivitas perusahaan.

Ketiga, training and development. Bagian ini sengaja dibuat untuk meningkatkan kemampuan karyawan sesuai kebutuhan perusahaan. Apabila ada teknologi maupun strategi pemasaran baru, bagian training and development bertugas menyampaikan perkembangan itu kepada karyawan melalui pelatihan.

Keempat, industrial relations. Bagian ini terutama bertugas membangun dan memperluas jaringan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Ambil contoh, dengan pemerintah pusat dan daerah, dan masyarakat. Industrial relations juga mengurus segala sesuatu jika terjadi perselisihan hubungan industrial antara perusahaan dengan karyawan.

Kelima, manpower planning. Bagian ini bertugas menyesuaikan kebutuhan perusahaan jangka pendek dan jangka panjang dengan ketersediaan karyawan. Dari sinilah akan muncul program pengembangan karyawan yang akan dilakukan untuk mencapai target-target perusahaan. Contoh, mengikutsertakan karyawan pada pelatihan-pelatihan dan kursus-kursus tertentu.

Keenam, employee relations and services. Bagian ini mempunyai tugas mengurusi hubungan antara karyawan dengan perusahaan dan memberikan layanan kepada karyawan. Contohnya, membantu karyawan untuk mengambil hak cuti, layanan asuransi, dan layanan untuk karyawan lainnya.

Ketujuh, human resources information system. Bagian ini punya tugas membuat aplikasi sumber daya manusia berbasis teknologi. Misalnya, bagaimana karyawan bisa mengecek hak cuti secara online, dan karyawan yang dalam perjalanan dinas ke luar kota atau negeri masih bisa mengakses informasi soal SDM perusahaan.

Lebih jauh lagi, human resources information system juga dituntut untuk bisa membuat slip gaji elektronik. Mereka yang masuk di bagian ini umumnya memiliki latar belakang pendidikan di bidang informasi dan teknologi. Pasalnya, bagian ini mesti bisa mendesain aplikasi dan menjalankan aplikasi sehingga para karyawan dapat mengakses data-data personal mereka secara online.

Dengan aneka tugas seperti itu, perusahaan mana pun akan memerlukan kehadiran profesional di bidang SDM, termasuk perusahaan skala kecil. "Bisa saya katakan, peluang karier HR sangat terbuka, dalam arti kebutuhan akan staf HR juga meningkat," kata Eva.

Bahkan, Eva mengungkapkan, belakangan ini tren pasar menunjukkan, posisi profesi di bidang SDM menjadi salah satu pekerjaan yang paling dicari oleh perusahaan. "Salah satu hot job yang dibutuhkan oleh hampir semua perusahaan," ungkap Eva.


Gaji HR

Penghasilan profesional di bidang SDM lumayan menggiurkan. Tentu, nilainya tergantung tingkat tanggungjawab dan fungsi jabatan yang dipegang. "Profesi ini menjanjikan selama sang karyawan mampu menunjukkan prestasi dan upaya keras dalam bekerja," ujar Eva.

Jika Anda beruntung diterima di perusahaan besar, paling tidak untuk entry level Anda bisa mendapat penghasilan sekitar Rp 5 juta per bulan. Bahkan, bisa lebih dari itu jika Anda memiliki kualifikasi dan pengalaman karier yang sesuai dengan pekerja baru Anda.

Nanang menuturkan, penghasilan profesi di bidang SDM sesuai dengan jenjang karier. Tapi, ya, itu tadi, kisaran angkanya bisa berbeda tergantung skala perusahaan. Jika di level staf, penghasilan awalnya antara Rp 2 juta sampai Rp 5 juta per bulan. Gaji level senior officer bisa mencapai antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta sebulan. Lalu, kepala bidang bisa membawa pulang ke rumah tiap bulan gaji mulai Rp 10 juta - Rp 15 juta. Adapun kepala divisi atau manajer HRD penghasilannya Rp 15 juta sampai Rp 20 juta per bulan. Penghasilan sebesar ini cukup menjanjikan, kan.

Oh, iya, yang tidak kalah penting, kalau Anda sudah berkecimpung di bidang SDM, jangan lupa menunjang pekerjaan Anda dengan sarana komunikasi yang memadai. Tujuannya, untuk memperlancar pekerjaan Anda. "Yang jelas orang HR enggak boleh gagap teknologi alias gaptek," pesan Nanang. "Dia harus well informed terhadap segala perkembangan teknologi," tambah Nanang.

Bagaimana, Anda tertarik dong berkarier di bidang SDM?


Umar Idris, Herry Prasetyo, Arief Ardiansyah, Hans Henricus

Profesi SDM: Tulang punggung perusahaan

Membedah profesi di bidang sumber daya manusia atau human resources.

Fungsi sumber daya manusia (SDM) atawahuman resources (HR) menjadi salah satu tulang punggung perusahaan untuk memajukan bisnisnya. Itu sebabnya, profesi di bidang ini menjadi salah satu yang paling dicari perusahaan. Tertarik?

Setiap perusahaan yang berkembang tentu akan terus menambah karyawan baru, dan mengelola pegawai lamanya. Tugas untuk merekrut dan mengelola karyawan menjadi peran sentral profesional di bidang SDM.

Itu sebabnya, setiap perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga yang andal untuk mengisi pos HR, baik di tingkat pemula manajerial, hingga level direksi. Pri Notowidigdo, ManagingDirectorAmrop Indonesia, bilang, saban bulan, perusahaannya rutin mendapat pesanan pencarian satu HRdirector dari klien. "Saat ini, HRdirector tergolong silentfavorite, diam-diam banyak yang mencari," katanya.

Informasi saja, Amrop adalah pencari eksekutif perusahaan di Indonesia yang berlisensi dari Eropa. Perusahaan yang hadir sejak 17 tahun lalu di negara kita itu, selama ini, hanya fokus mencarikan eksekutif setingkat direktur di bidang general management, financialservice, salesandmarketing, dan management consulting. Tapi, Pri mengungkapkan, kini Amrop juga harus mencari direktur SDM lantaran banyak permintaan.


Bukan polisi lagi

Fenomena itu menunjukkan, divisi SDM punya peranan yang semakin penting dalam mengembangkan perusahaan. Makanya, jika ada pimpinan di divisi ini yang hanya mengurus absensi dan cuti karyawan, menyiapkan rekrutmen karyawan baru, atau menjadi "polisi" di perusahaan, ia sudah ketinggalan zaman. Yang dibutuhkan sekarang adalah pimpinan SDM yang memiliki orientasi bisnis yang kuat, di samping tentu memiliki kemampuan teknis yang mumpuni.

Sebab, setiap aktivitas yang berkait dengan sumber daya manusia juga menjadi alat bagi perusahaan untuk kemajuan bisnisnya. Jadi, "Pimpinan divisi HR juga harus memikirkan langkah strategis bagi kemajuan perusahaan," ujar Pri.

Eva Imelda Triana, PlantHRManager Goodyear Indonesia, sependapat dengan Pri. Menurutnya, fungsi divisi SDM saat ini tidak hanya sekadar mengurus kepegawaian, tetapi juga menjadi "mitra" perusahaan untuk mengembangkan bisnis. "Kalau dulu disebut personalia atau bagian kepegawaian, sekarang lebih luas lagi," ungkap Eva.

Pada dasarnya, pekerjaan divisi SDM adalah pekerjaan yang sangat erat berhubungan dengan karyawan di perusahaan. Seiring perkembangan zaman, Eva mengatakan, lingkup pekerjaan divisi SDM lebih luas lagi, yakni seni menangani setiap hal yang berkaitan dengan keunikan manusia di dalam lingkup organisasi. "Profesi HR pun memegang peranan yang sangat penting untuk perusahaan," katanya.

Oleh karena itu, sebagai profesional di bidang SDM, seseorang harus mengerti dan menguasai konsep bisnis seperti visi dan misi, target, serta budaya perusahaan. "Tanpa memahami hal tersebut, profesional di bidang SDM akan sulit menjadi partner yang dapat membantu perusahaan menciptakan competitive advantage," terang Eva.

Sayang, tidak mudah untuk mencari profesional di bidang HR SDM yang mampu melaksanakan semua fungsi SDM dengan kualitas prima. Soalnya, belum banyak jebolan pendidikan khusus SDM dan profesional SDM di perusahaan yang mengerti sepenuhnya esensi pekerjaan ini. Padahal, kesempatan maupun jenjang karier bagi profesional HR sangat terbuka. Karena, mereka sendirilah yang menciptakan jenjang itu bersama pimpinan perusahaan.

"Tidak gampang memang, dan ini ternyata menjadi masalah yang juga dialami oleh rekan-rekan sesama HR. Begitu banyak posisi yang kosong dan begitu banyak sarjana yang baru lulus, tapi sangat sulit mendapatkan yang cocok dengan persyaratan yang kami butuhkan," ungkap AgustinBirawatiPrabowo, HumanCapital Development Manager Pasifik Satelit Nusantara seperti dikutip PortalHR.com.


Pendidikan SDM

Sejatinya, untuk berkarier di bidang HR, seseorang tidak harus memiliki latar belakang pendidikan psikologi. Eva menuturkan, seseorang yang mengenyam pendidikan yang memiliki relevansi dengan manajemen, dunia bisnis, dan manajemen manusia juga bisa berkarier di bidang SDM.

Maklum, divisi SDM mempunyai banyak bidang. Nanang Supriyatna, HR Recruitment and Training Development AgranetMulticitra Siberkom menjelaskan, divisi SDM di bidang rekrutmen dan pengembangan cocok untuk orang-orang dengan latar belakang pendidikan psikologi. Lalu, posisi di bidang pelatihan pas buat orang dengan latar belakang pendidikan keguruan. Adapun bidang compensation and benefit cocok bagi orang-orang dengan latar belakang pendidikan keuangan atau akuntansi. Dan, bidang industrial relations cocok untuk orang-orang berlatar belakang hukum.

Oleh sebab itu, Nanang menambahkan, karier di bidang SDM tidak mensyaratkan pendidikan khusus tentang SDM. "Pendidikan tentang HR bisa saja mulai dari training-training atau kursus-kursus untuk meningkatkan skill dari masing-masing orang di SDM. Itu perlu, karena orang SDM harus di-update ilmunya," imbuh dia.

Budy Purnawanto, Human Resources DirectorTigaraksaSatria, mengatakan, sebetulnya karier di bidang SDM sama seperti bidang sales, logistik, marketing, dan keuangan. HR merupakan bidang terapan, bukan ilmu murni (pure science). Yang penting memiliki logika dan kompetensi yang baik serta minat yang kuat. Jadi, "Siapa pun dan dengan background apa pun bisa berkarier dan sukses di bidang HR," katanya seperti dilansir PortalHR.com.

Keahlian di bidang HR, Budy melanjutkan, lebih banyak diperoleh dari lapangan. Semakin banyak jam terbang atau kasus, seseorang yang berprofesi di bidang sumber daya manusia akan semakin mumpuni.


Fungsi-fungsi SDM

Nah, sebelum memutuskan berkarier di bidang SDM, Anda perlu memahami lebih dulu jenis-jenis pekerjaannya. Eva menyebut setidaknya ada tujuh bagian pekerjaan di bidang SDM:

Pertama, compensation and benefit. Bagian ini yang mengurus kebijakan perusahaan tentang penghasilan karyawan. Contohnya, mengurus gaji yang layak untuk bagian marketing, keuangan, hingga information technology. Bagian ini yang sekaligus mengurusi pembayaran gaji para karyawan.

Makanya, bagian ini membutuhkan orang-orang yang menguasai program kesejahteraan untuk karyawan dan mampu bekerja sama dengan perbankan dan pengelola program pensiun. Lebih bagus jika orang itu bisa menawarkan terobosan untuk memberikan kompensasi dan keuntungan untuk karyawan. Tentu, semua itu harus sesuai dengan rencana dan anggaran perusahaan.

Kedua, recruitment andtalentmanagement. Merekrut calon karyawan dan menempatkannya pada posisi yang tepat dalam perusahaan menjadi tugas bagian ini. Tugas bidang ini lainnya, misalnya, mempromosikan karyawan dan membuat iklan lowongan kerja.

Orang-orang yang mengisi pos ini juga mesti mengetahui bakat, minat, hingga keahlian karyawan yang ada di perusahaan. Pengetahuan ini dibutuhkan untuk menentukan karyawan yang akan mengisi posisi baru di perusahaan. Fungsi ini tak lain untuk menunjang produktivitas perusahaan.

Ketiga, training and development. Bagian ini sengaja dibuat untuk meningkatkan kemampuan karyawan sesuai kebutuhan perusahaan. Apabila ada teknologi maupun strategi pemasaran baru, bagian training and development bertugas menyampaikan perkembangan itu kepada karyawan melalui pelatihan.

Keempat, industrial relations. Bagian ini terutama bertugas membangun dan memperluas jaringan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Ambil contoh, dengan pemerintah pusat dan daerah, dan masyarakat. Industrial relations juga mengurus segala sesuatu jika terjadi perselisihan hubungan industrial antara perusahaan dengan karyawan.

Kelima, manpower planning. Bagian ini bertugas menyesuaikan kebutuhan perusahaan jangka pendek dan jangka panjang dengan ketersediaan karyawan. Dari sinilah akan muncul program pengembangan karyawan yang akan dilakukan untuk mencapai target-target perusahaan. Contoh, mengikutsertakan karyawan pada pelatihan-pelatihan dan kursus-kursus tertentu.

Keenam, employee relations andservices. Bagian ini mempunyai tugas mengurusi hubungan antara karyawan dengan perusahaan dan memberikan layanan kepada karyawan. Contohnya, membantu karyawan untuk mengambil hak cuti, layanan asuransi, dan layanan untuk karyawan lainnya.

Ketujuh, human resources informationsystem. Bagian ini punya tugas membuat aplikasi sumber daya manusia berbasis teknologi. Misalnya, bagaimana karyawan bisa mengecek hak cuti secara online, dan karyawan yang dalam perjalanan dinas ke luar kota atau negeri masih bisa mengakses informasi soal SDM perusahaan.

Lebih jauh lagi, human resources informationsystem juga dituntut untuk bisa membuat slip gaji elektronik. Mereka yang masuk di bagian ini umumnya memiliki latar belakang pendidikan di bidang informasi dan teknologi. Pasalnya, bagian ini mesti bisa mendesain aplikasi dan menjalankan aplikasi sehingga para karyawan dapat mengakses data-data personal mereka secara online.

Dengan aneka tugas seperti itu, perusahaan mana pun akan memerlukan kehadiran profesional di bidang SDM, termasuk perusahaan skala kecil. "Bisa saya katakan, peluang karier HR sangat terbuka, dalam arti kebutuhan akan staf HR juga meningkat," kata Eva.

Bahkan, Eva mengungkapkan, belakangan ini tren pasar menunjukkan, posisi profesi di bidang SDM menjadi salah satu pekerjaan yang paling dicari oleh perusahaan. "Salah satu hotjob yang dibutuhkan oleh hampir semua perusahaan," ungkap Eva.


Gaji HR

Penghasilan profesional di bidang SDM lumayan menggiurkan. Tentu, nilainya tergantung tingkat tanggungjawab dan fungsi jabatan yang dipegang. "Profesi ini menjanjikan selama sang karyawan mampu menunjukkan prestasi dan upaya keras dalam bekerja," ujar Eva.

Jika Anda beruntung diterima di perusahaan besar, paling tidak untuk entry level Anda bisa mendapat penghasilan sekitar Rp 5 juta per bulan. Bahkan, bisa lebih dari itu jika Anda memiliki kualifikasi dan pengalaman karier yang sesuai dengan pekerja baru Anda.

Nanang menuturkan, penghasilan profesi di bidang HR sesuai jenjang karier. Tapi, ya, itu tadi, kisaran angkanya bisa berbeda tergantung skala perusahaan. Jika di level staf, penghasilan awalnya antara Rp 2 juta sampai Rp 5 juta per bulan. Gaji level senior officer bisa mencapai antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta sebulan. Lalu, kepala bidang bisa membawa pulang ke rumah tiap bulan gaji mulai Rp 10 juta - Rp 15 juta. Sedang kepala divisi atau manajer HRD penghasilannya Rp 15 juta sampai Rp 20 juta per bulan. Penghasilan sebesar ini cukup menjanjikan, kan.

Oh, iya, yang tidak kalah penting, kalau Anda sudah berkecimpung di bidang SDM, jangan lupa menunjang pekerjaan Anda dengan sarana komunikasi yang memadai. Tujuannya, untuk memperlancar pekerjaan Anda. "Yang jelas orang HR enggak boleh gagap teknologi alias gaptek," pesan Nanang. "Dia harus wellinformed terhadap segala perkembangan teknologi," tambah Nanang.

Bagaimana, Anda tertarik dong berkarier di HR?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×