kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saling adu strategi berebut pembeli (3)


Rabu, 17 September 2014 / 14:17 WIB
Saling adu strategi berebut pembeli (3)
ILUSTRASI. Pemerintah Indonesia diketahui telah mengucurkan banyak anggaran untuk mempersiapkan gelaran Piala Dunia U20 sejak tahun 2020. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Havid Vebri

Bursa mobil bekas TEM'S Otomart berlokasi di ITC Permata Hijau lantai 5, Jakarta Selatan. Bursa mobil bekas ini baru beroperasi Juni 2014 lalu. Belum banyak orang yang mengetahui keberadaan tempat ini, sehingga tak begitu ramai dikunjungi pembeli.

Untuk menarik minat pembeli, setiap showroom memiliki caranya sendiri dalam menawarkan mobil bekasnya. Seperti dilakukan Gunawan Setiawan, pemilik showroom Multi Mobil. "Strategi utama kami adalah menjaga kualitas mobil yang dijual," katanya.

Untuk itu, sejak baru dibeli, mobil tersebut langsung diperbaiki agar tampilannya kembali oke. Selain melakukan perbaikan pada bodi mobil, ia juga melakukan perbaikan bila ada kerusakan pada mesin.

Supaya kondisi mesin tetap terjaga, setiap hari ia rajin memanaskan kendaraan yang di showroom-nya, meski tak tentu kapan pembeli datang.Yang jelas, kata Gunawan, bila kondisi mobil sudah bagus luar dan dalam, konsumen pasti akan puas.

"Mesin mobil dipanaskan, agar saat ada calon pembeli yang datang, mereka bisa langsung test drive," jelasnya. Menurut Gunawan, kendati masih baru, persaingan antar showroom tetap terjadi.

Persaingan tak bisa dihindari karena banyak showroom menjual mobil dengan jenis yang sama. Sementara harga yang ditawarkan antar showroom tidak beda jauh.

Gunawan sendiri mengaku tidak menurunkan harga jual demi menarik minat pembeli. "Kami sangat menjaga kualitas. Bisa jadi produk yang ditawarkan sama, tapi tahun produksi dan jarak kilometer yang ditempuh bisa membedakan harga," ujarnya.

Alex Young, pemilik showroom Allison Auto Mobile punya cara sendiri untuk menggaet pembeli. Selain memajang koleksi mobil bekasnya di showroom, ia juga memasarkan mobilnya melalui online.

"Kami kemas dan pasarkan produk dengan tawaran menarik melalui situs online. Jika ada calon pembeli yang tertarik, baru kami ajak mereka ke sini," tutur Alex.

Selain itu, ia juga selalu mengamati produk yang ditawarkan sesama showroom di bursa tersebut. Jika ada beberapa produk mobil dengan jenis sama ditawarkan di showroom yang berbeda, ia cenderung untuk tak menjual mobil yang sama.

Menurut Alex, selain bersaing dengan showroom di dalam satu kawasan itu, ia juga harus bersaing dengan pedagang mobil bekas di tempat lain. Gencarnya pabrikan merilis produk baru juga menjadi saingan beratnya.

Di tengah ketatnya persaingan, Alex pun membuat paket-paket pembelian yang cukup atraktif dan terjangkau kantong pembeli.Misalnya, membuat tawaran paket pembayaran uang muka alias down payment (DP) lebih rendah dari aturan DP umumnya.

Contohnya, cukup membayar DP Rp 15 juta sudah bisa membawa pulang mobil. Menurut Alex, tawaran itu cukup ampuh menarik konsumen, karena beleid tentang uang muka kendaraan saat ini minimal 30% dari harga jual.                      

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×