kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saus sambal untuk anak: Rasa pedasnya pas, kemasannya juga khas


Rabu, 16 Maret 2011 / 14:34 WIB
Saus sambal untuk anak: Rasa pedasnya pas, kemasannya juga khas
ILUSTRASI. Stan Kimia Farma KAEf - Suasana pameran Indonesia Business & Development Expo di Jakarta, Rabu (20/9). Pameran ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang akan berlangsung hingga 23 September 2017. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/09/2


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Tri Adi

Produsen saus Dua Belibis meluncurkan produk untuk anak-anak. Selain menyesuaikan rasa, kemasannya juga mewakili selera anak. Meski potensinya cukup besar, para produsen saus sambal lain belum menggarap ceruk pasar ini dengan maksimal.

Buat banyak orang, makan tanpa saus terasa kurang lengkap. Maklum, bukan cuma memberi rasa sedap, saus tomat atau sambal juga menggugah selera makan. Nah, lantaran potensi pasar saus ini cukup besar, para produsen terus berupaya menyusun strategi untuk memperluas pasar mereka.

Lihat saja upaya PT Gunacipta Multirasa, produsen saus sambal Dua Belibis, mendongkrak penjualan. Sejak akhir tahun lalu, Gunacipta meluncurkan produk anyar yang khusus membidik pasar anak-anak.

Gunacipta menghiasi kemas-an saus spesial ini dengan tokoh kartun anak. Mereka telah memasang tokoh The Walt Disney Company, Mickey Mouse. “Kuartal ketiga nanti, kami berharap kemasan bergambar Donald Duck dan Minie Mouse bisa menyusul,” kata Sales and Marketing Manager Gunacipta Multirasa Firman Hidayat.

Gunacipta sengaja tidak menampilkan beberapa tokoh kartun serentak lantaran proses pengurusannya rada rumit. Meski kemasan berisi saus yang sama, ketiganya harus dicatatkan dengan seri berbeda. Saat ini, Gunacipta masih menunggu legalisasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Saus Dua Belibis untuk anak usia tiga hingga 10 tahun ini dibuat dalam dua kemasan, yakni botol ukuran 200 mililiter (ml) dan saset. Harga kemasan botol sekitar Rp 8.000. Firman menilai, peluang pasar saus untuk anak ini masih sangat besar lantaran belum ada produsen lain yang menggarapnya.


Penyesuaian rasa

Kekhususan produk ini tak cuma pada kemasan. Kata Firman, Dua Belibis juga menyesuaikan rasa saus ini dengan lidah anak-anak. “Rasanya tidak terlalu pedas tentunya. Tapi, komposisi manis, asin, dan gurihnya pas banget,” ujarnya setengah berpromosi.

Lantaran produk baru, Firman mengaku masih berjuang keras memperkenalkan produk ini ke pasar. Tahun ini, Gunacipta bakal gencar mempromosikan produk ini, baik lewat iklan above the line, below the line, hingga acara-acara yang melibatkan sejumlah sekolah.

Tahun ini, Gunacipta berharap bisa menjual hingga 100.000 botol saus Dua Belibis seri Disney. Jumlah ini jauh lebih kecil ketimbang capaian Dua Belibis di luar seri ini yang mencapai jutaan botol setiap tahun.

Sayang, Firman enggan membuka besaran target penjualan tahun ini dan realisasi tahun lalu. Ia hanya bilang, tiap bulan, Gunacipta membutuhkan lebih dari 20 ton cabai untuk produksi saus. Kebutuhan tomat lebih besar lagi. Tapi, riset KONTAN menunjukkan, tahun 2009 silam, total penjualan Dua Belibis mencapai Rp 10 miliar.

Para produsen lain tampak adem ayem menyambut langkah Dua Belibis itu. Franciscus Welirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur, pemilik merek saus Indofood, menilai, langkah Gunacipta itu sah-sah saja dalam kompetisi usaha. “Kalau mau menargetkan anak-anak, monggo saja,” kata pria yang akrab disapa Franky ini.

Tapi, Indofood tak tertarik mengekor langkah Dua Belibis. Menurut Franky, aneka varian rasa saus yang dikeluarkan Indofood sudah mampu mewakili beragamnya selera, mulai penyuka saus pedas hingga yang tak doyan pedas sama sekali.

Tahun lalu, total pendapatan Indofood sekitar Rp 39 triliun. Dari total pendapatan itu, penjualan saus menyumbang pendapatan tak sampai 1%.

Setali tiga uang, pemain saus lain, PD Sari Sedap Indonesia, produsen saus Nasional, tak tertarik menggarap saus anak-anak. Alasannya, Nasional memilih fokus menggarap pasar hotel, restoran, dan katering (horeka). Kini, lebih dari 60% total produksi Nasional untuk pasar ini.

Manajer Pemasaran Sari Sedap, Yanse, mengaku belum maksimal menggarap saus lantaran bisnis utamanya adalah kecap. Porsi produk kecap ini mencapai 70%. Kini, kapasitas produksi kecap Nasional mencapai 100.000 lusin per bulan. Tahun lalu, Sari Sedap membukukan pendapatan Rp 30 miliar–Rp 40 miliar tiap bulan.

Pengamat pemasaran dari Arrbey Consulting Handito Hadi Joewono berpendapat, Gunacipta mesti bekerja keras untuk menjual produknya. Sebab, saus bukan termasuk makanan favorit anak-anak. “Berapa besar anak-anak seusia SD yang benar-benar menyukai saus?” tanyanya. Selain itu, membuat kemasan menarik saja tidak cukup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×