kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra onderdil depok: Acap tersandera banjir saat musim hujan (4)


Jumat, 22 Juli 2011 / 14:53 WIB
Sentra onderdil depok: Acap tersandera banjir saat musim hujan (4)
ILUSTRASI. Proyeksi rupiah hari ini


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Tri Adi

Banjir menjadi langganan sentra onderdil dan aksesori Auto Parts, Depok. Jika musim hujan tiba, genangan air bahkan bisa sampai setinggi lutut orang dewasa. Banjir pula yang membuat omzet pedagang dan bengkel menurun drastis lantaran pelanggan ogah masuk.

Banjir menjadi masalah klasik bagi penduduk megapolitan Jakarta. Tak hanya Jakarta, banjir juga merambah kota-kota satelit kota seperti Depok. Sistem drainase yang buruk menjadi biang keladi masalah ini.

Di sentra penjualan onderdil dan aksesori kendaraan bermotor Auto Parts, Depok, Jawa Barat, pun banjir kerap terjadi. Saat musim penghujan, para pedagang di sentra ini harus rela kehilangan pendapatan karena lokasi jualan mereka tergenang air. Menurut Dewi, pemilik toko onderdil mobil Mega Mas Variasi, banjir menjadi langganan tokonya saat musim hujan.

Letaknya yang berdekatan dengan terminal bus, stasiun kereta api listrik (KRL) Depok Baru, pasar tradisional, dan sungai membuat sentra ini sangat riskan terkena banjir. "Ini menjadi pekerjaan rumah pengurus Auto Parts dan harus segera dibenahi," tandasnya. Jika air menggenang, pengunjung dan langganan menjadi enggan datang sehingga mengurangi omzet yang seharusnya mereka dapatkan.

Thalib, pemilik toko Kencana Variasi, harus rela omzetnya merosot lebih dari 30%. "Pengunjung tak nyaman untuk masuk ke sentra ini," kata Thalib.

Thalib sudah sejak tahun 1998 berbisnis onderdil dan aksesori kendaraan bermotor di Ramanda Auto Parts Depok. Sejak memulai usaha di tempat ini, banjir menjadi masalah yang tak kunjung ada penyelesaiannya.

Pemilik gedung hingga kini tak segera memperbaiki saluran irigasi. Lokasi sentra yang lebih rendah daripada ketinggian Jalan Raya Margonda juga menyebabkan peningkatan volume air di jalan otomatis masuk ke Auto Parts.

Topik, pemilik bengkel Surya Gemilang, juga mengaku kehilangan banyak pelanggan gara-gara banjir. Bengkel mobil spesialis kaki-kaki, booster rem, ban, dan gardan ini tidak bisa menjalankan profesinya karena banjir sering mencapai batas betis orang dewasa.

Kondisi ini membuat Dewi, Thalib, Topik, dan 130 pedagang onderdil dan aksesori lain melayangkan tuntutan agar pengelola memperhatikan masalah banjir. “Sebenarnya, saya sudah bosan menegur, sebab sampai sekarang belum ada realisasi,” ucap Dewi.

Menurut Thalib, seharusnya pengelola memperhatikan masalah yang dihadapi pedagang. Toh, mereka selalu membayar uang sewa yang jumlahnya tak sedikit.

Tiap tahun, Thalib harus membayar uang sewa Rp 30 juta agar bisa berdagang di lokasi strategis di sentra ini. Selain itu, dia juga diwajibkan membayar uang iuran per bulan sebesar Rp 60.000 untuk keamanan dan kebersihan. Jika iuran terlambat, penyewa gerai wajib membayar denda Rp 5.000. Dengan pelbagai kewajiban itu, menurut Thalib, sudah sepantasnya pengelola gedung Auto Parts untuk membenahi irigasi.

Thalib yakin, bila banjir bisa diatasi, omzet pedagang di sentra ini bisa meningkat. Saat ini, dalam sebulan, Thalib mengaku bisa mendapatkan omzet Rp 200 juta–Rp 300 juta. Dari omzet itu, keuntungan bersih Thalib hanya Rp 6 juta.

Adapun Topik hanya mendapat omzet Rp 6 juta sampai Rp 7 juta per bulan. Saat banjir menerjang, omzetnya bisa merosot separuhnya. Dari hasil itu, Topik harus membagi dengan dua orang rekannya plus satu orang teknisi. "Kalau laba sih sangat kecil sekali," akunya.

Karena keterbatasan modal, Topik mengajak dua orang temannya serta satu orang teknisi untuk bekerja sama. "Seluruh keuntungan harus dibagi dengan rekan kerja saya," ujarnya.

Dia berharap, pengelola sentra ini benar-benar memenuhi janjinya untuk membenahi saluran air. Ia yakin, bila saluran air lancar, omzet usahanya akan naik.

Namun, harapan para pedagang di sentra Auto Parts ini tampaknya masih jauh panggang daripada api. Zarkasih, Manajer Operasional Oto Parts, mengatakan, pihaknya memang masih berusaha mengatasi banjir. Hanya saja, upaya itu belum akan dilakukan segera dalam jangka dekat karena saat ini pengelola masih berkutat membangun aula.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×