kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra onderdil Depok: Lahan parkir terbatas, pelanggan sulit naik (3)


Kamis, 21 Juli 2011 / 13:01 WIB
Sentra onderdil Depok: Lahan parkir terbatas, pelanggan sulit naik (3)
ILUSTRASI. Promo Transmart Carrefour hari ini 11 Oktober 2020. Suasana Transmart di Transpark Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (20/12). KONTAN/Baihaki/20/12/2019


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Tri Adi

Minimnya lahan parkir sentra onderdil dan aksesori kendaraan Auto Parts, Depok membuat jumlah pengunjung statis alias tak bertambah. Pedagang meminta agar pengelola Auto Parts segera menambah lahan parkir agar pengunjung bertambah banyak.

Untuk mencapai sentra penjualan onderdil Auto Parts di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat tidaklah sulit. Sebab, lokasi sentra itu ada di Jalan Margonda yang berjarak 100 meter saja dari terminal Depok.

Pengunjung yang membawa kendaraan, bisa langsung masuk kompleks Auto Parts dengan terlebih dulu membayar tarif parkir Rp 2.000 untuk mobil dan Rp 1.000 untuk sepeda motor.

Melewati gerbang parkir, pengunjung akan dihadapkan pada jalan yang bergelombang. Mata juga akan disuguhi pemandangan yang kurang nyaman, terutama dari gedung utama yang tidak terawat.

Bila beruntung, pengunjung bisa langsung parkir di halaman toko tujuan. Jika penuh, pilihannya adalah adalah parkir di tempat parkir umum yang disediakan pengelola gedung. Sayangnya, daya muat lahan parkir hanya sanggup 30 mobil saja. Anda yang berkendara motor lebih beruntung karena bisa dengan gampang memarkir kendaraan di lahan parkir yang terbatas itu.

Thalib, salah satu pedagang di Auto Parts mengaku sering kehilangan pelanggan karena kendaraan milik pelanggannya tidak menemukan lokasi parkir. "Jika parkir penuh, calon pelanggan lewat begitu saja," kata Thalib.

Kondisi yang sama juga banyak dikeluhkan oleh pedagang aksesori di sana. Dengan toko yang mencapai 133 unit, lahan parkir yang disediakan pengelola gedung sangat sempit. "Harusnya, mereka cari lahan di sekitar Autopart untuk lapangan parkir," ujar Thalib.

Thalib menilai, pengelola gedung Auto Parts seharusnya bisa membangun gedung parkir atau membeli lahan di sekitar. Setiap tahun, pedagang di sentra ini punya kewajiban membayar uang sewa, mulai dari Rp 7 juta-Rp 30 juta, tergantung dengan besar kecilnya kios.

Jika rata-rata uang sewa setahun Rp 20 juta tiap toko, pengelola gedung bisa mendapat uang sewa Rp 2,66 miliar tiap tahun. Dengan omzet sebesar itu, Thalib yakin kalau pengelola gedung sanggup menyediakan lahan parkir yang nyaman bagi pengunjung sentra ini.

Topik, pedagang lain yang berdagang di sentra onderdil Auto Parts menambahkan, saat mulai berdagang di sentra ini, pengelola gedung belum sekali pun melontarkan ide untuk perbaikan fasilitas parkir.

Walhasil, masalah yang dihadapi oleh pengunjung dan pemilik toko di sentra ini sama. Yakni lahan parkir yang sempit, jalan yang jelek dan berlubang serta gedung yang terawat.

Bukannya tak pernah menyampaikan keluhan, para pedagang kerap menyampaikan keinginan itu ke pemilik gedung. "Tapi, tidak pernah digubris," keluh Topik.

Padahal, dampak dari keterbatasan lahan parkir dan kondisi jalan yang jelek membuat jumlah pelanggan susah bertambah. Padahal, bila ada lahan parkir yang luas, Topik yakin kalau pelanggan akan datang lebih banyak. "Tidak seperti sekarang, cuma tiga pelanggan per hari," ujarnya.

Para pengunjung sering dongkol bila harus mencari lapangan parkir. "Begitu tak dapat parkir, mereka memilih pergi," ujarnya. Ia berharap, Auto Parts segera menambah lahan parkir.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×