kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Sentra perabot: Sesuai kebutuhan konsumen (2)


Senin, 27 Agustus 2012 / 12:37 WIB
Sentra perabot: Sesuai kebutuhan konsumen (2)
ILUSTRASI. Logo Bukalapak. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Revi Yohana, Fahriyadi | Editor: Tri Adi

Pedagang produk perabotan rumah tangga di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur banyak memiliki pelanggan dari kalangan perusahaan, rumah sakit, sekolah-sekolah hingga universitas. Biasanya, mereka membeli dalam jumlah besar. Pedagang sendiri akan memasok perabot yang sedang banyak dicari.

Sentra perabotan rumah tangga di Pasar Jatinegara selalu ramai diserbu pembeli. Namun, tidak seluruh perabotan bisa laku dalam waktu yang sama. Biasanya ada musim-musim tertentu di mana satu produk lebih laku dari produk yang lain. Untuk itu, pedagang harus jeli membaca peluang tersebut.

Pada saat menjelang Lebaran, misalnya, produk stoples yang paling laris. Makanya, banyak pedagang menjajakan produk ini. Namun, setelah lebaran usai, stoples tersebut akan disimpan kembali.

Giliran produk lain yang akan ditonjolkan pedagang. "Kalau stoples dipajang khusus menjelang Lebaran dan tahun baru, karena tidak laku kalau enggak musimnya, jadi saya simpan saja," ujar Samadi, pedagang perabotan di Pasar Jatinegara.

Jika musim hujan, alat-alat kebersihan rumah yang paling banyak laku. Di saat-saat seperti itu, Samadi banyak memasok alat pel, ember, keset, tempat sampah dan alat kebersihan lainnya.

Jumlahnya lebih banyak ketimbang hari biasa. Selain pembeli eceran, banyak pula yang membeli barang tersebut dalam partai besar. Untuk alat-alat kebersihan semacam itu, langganannya banyak perusahaan penyedia jasa cleaning service perkantoran dan rumah sakit.

Sekali membeli, biasanya mereka memborong alat kebersihan sebanyak 50 hingga 100 buah. Menurut Samadi, mereka ini rutin datang berbelanja.

Pedagang lainnya, Doni juga mengaku kerap melayani melayani pembelian dari perkantoran dan rumah sakit. Selain itu, banyak juga sekolah atau kampus yang berbelanja di tempatnya.

Makanya, omzetnya pun terpengaruh dengan siklus penerimaan siswa atau mahasiswa baru. "Setiap musim ajaran baru, pemesanan perabot kebersihan lebih meningkat," katanya.

Jika membeli secara borongan, biasanya Doni memberi potongan harga. Mengenai pasokan barang, para pedagang mengaku tidak kesulitan.

Setiap hari selalu ada sales produk yang berkeliling menawarkan produk kepada para pedagang. Pedagang tinggal menyebutkan kebutuhan produknya dan barang tersebut akan dibawa keesokan harinya.

Selain itu, ada pula barang yang bisa dipesan langsung ke pabrik via telepon. Selanjutnya, barang akan diantarkan langsung ke pedagang.

"Setiap hari kami memasok barang baru. Maka, barang terus berputar. Pintar-pintar saja melihat mana yang sedang laku," ujar Doni.

Zubaedah juga jeli dalam memasok barang. Ia mengaku tidak mau memasok barang yang tidak begitu diminati dalam jumlah banyak. Sebaliknya, ia memilih mengikuti musim atau siklus barang yang sedang diminati konsumen.

Menjelang tahun baru mendatang, ia telah menyiapkan sejumlah produk yang banyak dicari konsumen, seperti kasur, lemari susun, rak, dan karpet. Saat sedang ramai dipesan, harga barang-barang tersebut terkadang lebih mahal dari biasanya.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×