kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yuk, mencoba usaha masakan Prancis


Senin, 28 Februari 2011 / 13:35 WIB
Yuk, mencoba usaha masakan Prancis
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A logo of WhatsApp is pictured on a T-shirt worn by a WhatsApp-Reliance Jio representative during a drive by the two companies to educate users, on the outskirts of Kolkata, India, October 9, 2018. REUTERS/Rupak De Chowdhuri/File Photo


Reporter: Rivi Yulianti | Editor: Tri Adi

Tak perlu jauh-jauh ke Prancis untuk menikmati masakan tradisional Negeri Menara Eiffel ini. Di Jakarta, sejak 2001 lalu telah berdiri Java Bleu French Bistro yang menawarkan aneka masakan Prancis tradisional.

Restoran ini didirikan pertama kali di Cikini, Jakarta Pusat, oleh Antoine Audran. Audran adalah seorang chef berkebangsaan Prancis yang lebih dari 36 tahun berkecimpung dalam dunia kuliner, baik di hotel maupun restoran terkenal di dunia.

Dengan konsep small to medium bistro, Bleu French menyajikan beragam masakan Prancis tradisional seperti croque monsieur. Makanan favorit warga Negeri Mode ini terbuat dari olahan roti panggang dengan isi daging asap dan keju impor. Croque monsieur dihidangkan dengan aneka sayuran hijau.

Untuk bisa menikmati makanan utama di Bleu French, Anda cukup merogoh kantong Rp 36.000 sampai Rp 160.000 saja. Adapun untuk makanan penutup, tersedia aneka dessert ala Prancis semisal baba au rhum. Makanan ini berupa pastry dalam kubangan rum dan disajikan dengan es krim mallaga. Untuk hidangan penutup, harganya Rp 20.000 hingga Rp 39.000.


Investasi Rp 300 juta

Menu minuman, ada kopi dan minuman ringan atau softdrink termasuk aneka anggur dengan kisaran harga Rp 360.000 per botol. Tapi, harga itu belum termasuk pajak 10% dan service charge 5%.

Untuk Anda yang ingin berkongsi, Bleu French menawarkan waralaba. Investasi awalnya Rp 300 juta. Angka ini sudah termasuk franchise fee selama lima tahun, program pemasaran, perlengkapan dapur, dan makanan setengah matang berbumbu.

Dalam program pemasaran nanti, tim pusat yang terdiri dari tim marketing dan humas akan mengelola urusan merek atau brand management, print advertising, pengelolaan database hingga promosi di situs Java Bleu.

Terwaralaba juga akan mendapat konsultasi kuliner dari PT Biru Unik Kaido sebagai manajemen Java Bleu. "Target market kami mulai dari segmen kelas B," ujar Eka, Franchise Consultant Biru Unik Kaido.

Eka menghitung, dalam sebulan, mitra bisa memperoleh omzet sekitar Rp 100 juta. penghasilan itu nantinya harus dipotong 5% untuk biaya royalti. Jika perhitungan tercapai, balik modal akan terjadi dalam 2,5 tahun.

Menyasar segmen atas, pertimbangan utama bisnis ini adalah lokasi usaha. Mitra bisa memilih mal grade A atau B dengan luas restoran 100 hingga 200 meter persegi. Luas lahan parkir tentu menjadi pertimbangan.

Sampai saat ini, Bleu French telah memiliki satu mitra di Fatmawati, Jakarta. Tapi, menurut Eka, sejak 5 Maret 2010 tak beroperasi karena akan pindah tempat.

Itta Supit, pengamat waralaba, mengatakan, prospek usaha masakan tradisional Prancis memang sangat bagus. "Masih jarang bistro tradisional Prancis sehingga persaingan amat lunak," ujarnya.

Yang perlu diingat, masakan jenis ini tergolong mahal karena bahan baku hampir semuanya impor. Karena itu, harus benar-benar memilih tempat usaha yang menyasar segmen atas minimal B.

Itta juga menyarankan, agar mitra hanya mendirikan Bleu French di kota besar. Lidah masyarakatnya sudah terbiasa dengan masakan impor.


PT Biru Unik Kaido
Jl. Cikini Raya No. 15
Jakarta Pusat 10330
Telp 021-3144545

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×