kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

14 Waralaba lokal siap bersaing di pasar internasional


Senin, 15 November 2010 / 10:57 WIB
14 Waralaba lokal siap bersaing di pasar internasional
ILUSTRASI. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro


Reporter: Fahriyadi, Rizki Caturini, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Tri Adi

Apakah saat ini terbersit keinginan untuk membuka usaha sendiri? Tak ada salahnya, Anda mengunjungi ajang Franchise & License Indonesia Expo Ke-8 di Assembly Hall Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta.

Pameran yang dibuka sejak Jumat (12/11) hingga Minggu (14/11) ini diikuti 165 waralaba. dibanding dengan tahun lalu, ada peningkatan 40 peserta.

Jumlah peserta yang terus bertambah ini juga menunjukkan antusias masyarakat yang cukup besar terhadap industri waralaba. Sekadar informasi, tahun ini, omzet yang dihasilkan dari usaha waralaba mencapai Rp 100 triliun. "Selain membantu pertumbuhan ekonomi, bisnis ini juga ternyata banyak menyerap tenaga kerja yang kami perkirakan mencapai 1,2 juta orang tenaga kerja," kata Levita Supit, Ketua Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (Wali) sewaktu membuka pameran tersebut.

Anda juga akan menemukan 14 waralaba lokal yang berhak go international di pameran itu. Mereka ini nantinya akan mempunyai kesempatan untuk memamerkan produk-produknya di luar negeri.

Levita berharap, ke-14 waralaba yang mendapat kesempatan go international alias siap ekspor itu bisa menunjukkan karya usaha anak bangsa Indonesia yang memiliki standar internasional. Salah satu kriteria untuk menyandang predikat go international adalah, pemilik waralaba tersebut telah menjalankan usaha mereka selama tiga tahun dan terbukti menguntungkan. Tak hanya itu, sebelum menawarkan waralaba, mereka harus melalui tahapan sebagai business opportunity.

Syarat lainnya, produk yang dijual juga bisa mencerminkan nilai nasionalisme Indonesia.


Jadi tuan rumah

Bukan hanya terbatas pada usaha kuliner, waralaba yang lolos seleksi ini juga ada usaha salon, laundry, perawatan kecantikan atau spa, serta apotek. "Namun, banyak yang masih mengusung bisnis kuliner," ujar Subagyo, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan.

Subagyo mengharapkan, Wali serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bisa mempersiapkan para pemenang waralaba go international ini menjadi panutan waralaba asing. Jadi, "Bukan yang terjadi seperti saat ini, mereka yang menjadi panutan kita," kata dia.

Maklum, seperti yang terlihat saat ini, waralaba menjadi salah satu bisnis favorit di Tanah Air. Subagyo pun ingin waralaba lokal mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri di tengah gempuran waralaba-waralaba asing.

Tidak hanya itu, kegiatan untuk menjaring waralaba go international juga harus rutin dilakukan. Tujuannya, supaya pengembangan potensi lokal ini tak luntur.

Menurut Neddy Rafinaldi Halim, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, waralaba menjadi lahan yang strategis untuk memperkuat hubungan pelaku usaha. Bahkan, waralaba terbukti mampu memberikan andil dalam penyerapan tenaga kerja dan turut memberdayakan ekonomi kerakyatan.

Neddy berpandangan, kini, sebuah usaha tak lagi terkendala permodalan berkat hadirnya pendekatan sistem waralaba ini.

Amir Karamoy, Ketua Umum Komite Tetap Kadin Bidang Waralaba, mengungkapkan, sekarang ini, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan serta Kementerian Koperasi dan UKM telah memfasilitasi para pemilik waralaba untuk menembus pasar luar negeri.

Namun, Amir mengakui, tetap ada kendala, yakni kesiapan dari para pewaralaba tersebut. Terutama untuk menjaga kualitas dan mengembangkan usahanya dengan lebih baik lagi.

Selain itu, Levita menambahkan, pemerintah tak hanya mendukung dengan memberikan pelatihan selama tiga hari. Namun, juga harus mendorong kerja sama dengan pihak perbankan untuk membantu para pemenang dalam mengembangkan usahanya tanpa harus melihat resiko. "Karena sudah terbukti para pemenang waralaba ini memiliki standar internasional," ungkap Levita.

Tak cuma memiliki kualitas berstandar internasional, ke-14 waralaba lokal tersebut juga memiliki karakteristik untuk membawa nama Indonesia melenggang di pentas global, guna bersaing dengan waralaba asing.

Inilah 14 waralaba yang akan go international

Kebab Turki Baba Rafi (makanan)
Bakso Malang Cak Eko (makanan)
Coffee Toffee (minuman)
Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk (makanan)
Aqualis Fabricare (laundry)
Moz5 Salon Muslimah (salon)
Macsauto (cuci mobil)
Teh Saring (minuman)
Gw Guyur (cuci motor)
Malaka (apotek)
Quemama (makanan)
Jojo Cup (minuman)
Tirta Ayu Spa (spa)
Mozaik Elemen (batik)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×