Reporter: Ferry Saputra | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski bisnis startup tahun ini tengah mendapat tantangan, namun hasrat para pemodal untuk terus menginjeksi modal ke usaha rintisan rupanya tak surut. Tengok saja aksi modal ventura lokal AC Ventures.
Perusahaan ini memiliki anggaran dana sebesar US$ 250 juta sebagai bekal untuk menyuntik modal ke beragam startup potensial pada tahun ini. Nah, sampai saat ini, AC Ventures belum banyak menggunakan anggaran tersebut.
"Saat ini baru 10% (anggaran yang terpakai). Jadi masih banyak dana yang bisa kami investasikan sepanjang tahun ini,” kata Alvin Cahyadi, Vice President Investment AC Ventures kepada KONTAN, (29/3).
AC Ventures sudah melakukan suntikan modal ke lima startup. Dari jumlah tersebut, baru tiga perusahaan rintisan yang bisa diumumkan oleh perusahaan modal ventura itu. Ketiga startup tersebut adalah Broom, EdenFarm, dan Supermom.
"Sisanya masih rahasia, cuma sudah diinvestasikan dan akan diumumkan dalam waktu dekat," kata dia.
Baca Juga: Modal Ventura Mulai Selektif Bidik Startup
Untuk pendanaan, pre-seed funding bagi Broom, startup di bidang penjualan otomotif dilakukan AC Ventures pada Februari 2022 kemarin. Nilainya sebesar Rp 43,1 miliar.
Adapun pendanaan berikutnya yang didapat Broom adalah jenis pendanaan Pre-Seri A pada Maret 2023 ini. Nilainya adalah sebesar Rp 154 miliar.
Berikutnya adalah injeksi modal yang diberikan AC Ventures kepada startup yang khusus menyediakan kebutuhan bagi ibu dan anak, yakni Supermom. Nilai pendanaan Seri A itu sebesar US$ 5,9 juta.
Terakhir, injeksi modal yang AC Ventures berikan kepada startup di bidang teknologi peternakan, yakni EdenFarm. Nilai pendanaan bertipe pre series B itu adalah sebesar US$ 13,5 juta.
Sektor pilihan
Dalam memilih startup pilihan, AC Ventures akan melihat langsung portofolio dari startup yang bersangkutan. Selain itu, segmen usaha yang digeluti para startup juga menjadi pertimbangan AC Ventures.
Ada beberapa bidang usaha startup yang kini menjadi perhatian AC Ventures. Pertama, usaha rintisan di sektor ekonomi hijau yang tengah naik daun. Apalagi mendapat sokongan dari pemerintah. Misalnya saja yang berkaitan dengan pengurangan emisi karbon, seperti kendaraan listrik.
Kedua, fintech yang ia klaim masih punya pasar besar dan berpotensi masih bisa terus tumbuh. Ketiga, marketplace business to business. Ini didorong posisi Indonesia sebagai salah satu negara penghasil komoditas terbesar di dunia.
Terakhir, sektor konsumer juga dinilai menjanjikan dan menjadi bahan pertimbangan.
Sejauh ini, startup yang mendapat suntikan dana dari AC Ventures relatif masih terjaga roda bisnisnya lantaran AC Ventures terus melakukan pemantauan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News