kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Aditya tak kapok walau gagal berkali-kali (2)


Rabu, 11 Juli 2012 / 13:35 WIB
Aditya tak kapok walau gagal berkali-kali (2)
ILUSTRASI. Harga mobil bekas Mazda 2 tahun lawas dari Rp 70 juta per Juni 2021


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Tri Adi

Begitu lulus kuliah di tahun 2005, Aditya Hayu Wicaksono langsung ingin membuka usaha sendiri. Awalnya, ia tidak langsung menekuni bisnis pembuatan website, video profil, membuat software system, tayangan tiga dimensi (3D), dan juga menjadi event organizer.

Lebih dari lima usaha pernah dicobanya begitu lulus kuliah. Di antaranya bisnis pencucian mobil, distributor barang, tambak lele, wartel dan warnet, dan berjualan minyak tanah.

Bahkan, ia juga pernah menjadi calo pembuatan surat izin mengemudi (SIM). Seluruh usahanya itu tidak ada yang bertahan lama. "Penyebabnya ada yang kena tipu dan ada yang karena merugi," ujar Aditya.

Meski kerap gagal, Aditya tidak kapok dengan dunia usaha. Setelah seluruh bisnisnya bangkrut, barulah ia terpikir untuk membuka usaha di bidang informasi dan teknologi (TI).

Di bisnis TI ini, ia mendirikan PT Bumi Solusi Indonesia. Usaha tersebut dirintisnya tahun 2007 dengan modal awal Rp 500.000. "Saya memulai lagi usaha dari nol," ujar Aditya.

Konsumen pertamanya di bisnis ini adalah kampus tempat ia pernah mengenyam pendidikan, yakni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Melalui kenalan beberapa dosen di kampus almamaternya itu, Aditya mendapat proyek pembuatan website untuk fakultas. Sejak mendapat proyek pertama itu, ia kian rajin menawarkan jasanya dari pintu ke pintu.

Usahanya itu tidak sia-sia. Pelan tapi pasti, order pun mulai berdatangan. Di antaranya, order dari beberapa rumah sakit di Surabaya untuk minta dibuatkan company profile.

Lantaran kinerjanya memuaskan, banyak konsumen menjadi pelanggan tetapnya. Bahkan, banyak pula perusahaan lain memakai jasa dia setelah mendengar reputasi usaha Aditya.

Selain memberikan pelayanan yang terbaik, ia juga selalu menjaga hubungan baik dengan para pengguna jasanya itu. "Bisnis jasa itu bisnis kepercayaan. Jadi harus bisa memuaskan pelanggan," ujarnya.

Seiring bertambahnya jumlah konsumen, Aditya pun kian terobsesi untuk memperbesar usahanya. Maka itu, ia terus berusaha memperluas cakupan layanan bisnisnya.

Misal, dengan merambah bisnis event organizer. Bisnis ini dilengkapi juga dengan dekorasi yang menggunakan aplikasi 3D.

Seiring perkembangan bisnisnya yang kian moncer, Aditya sempat menjadi nominator SNI Award bidang jasa UKM yang diselenggarakan Badan Standardisasi Nasional (SBN). Selain itu, pernah menjadi finalis Wirausaha Muda Mandiri yang diselenggarakan oleh Bank Mandiri.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×