Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu produk fesyen yang masih trendi saat ini, terutama bagi kaum millenial adalah sepatu tipe sneakers. Sepatu jenis ini memang tengah naik daun dan sudah mendunia. Malah ada sebutan khusus bagi para maniak sepatu bersol karet tersebut yaitu sneakerhead.
Faktor inilah yang membuat banyak pebisnis sneakers bermunculan. Baik itu sebagai pedagang ataupun pebisnis produsen pembuat sepatu karet tersebut. Bagi Christopher Eko, perkembangan bisnis ini menjadi peluang meraup rezeki.
Pada Juni 2017, ia mengoperasikan KickAvenue. Ini adalah marketplace khusus produk sneakers, termasuk juga sepatu jalanan lainnya. KickAvenue, mengklaim sudah bisa menjaring 10.000 penjual dan mitra penjual.
Menurut Eko, sistem kerja dari KickAvenue tidak berbeda jauh dengan marketplace sejenis. Yakni menampilkan ragam produk sneakers dan jenis sepatu lainnya yang dijajakan para penjual. Serta dengan ragam sistem pembayarannya.
Yang membedakan menjadi ciri khas dari KickAvenue menurut klaim Eko adalah, pihaknya hanya akan menampilkan harga termurah dari produk sepatu yang identik, tanpa memberi informasi siapa penjualannya. Ada lagi fitur tawar menawar dan penjual wajib menerima harga penawaran dari para pembeli, dan setelah itu terjadi tawar menawar di antara pembeli dan penjual.
Setelah ada transaksi, barang bakal dikirim ke gudang masing-masing mitra. Kemudian, tim dari mitra penjual yang diberi kepercayaan oleh KickAvenue bakal mengecek kualitas dan keaslian dari sneakers tersebut. Apabila lolos, maka bakal diberi tanda oleh KickAvenue dan langsung dikirim ke konsumen.
Maklum, produk yang dijajakan di KickAvenue, tidak cuma sepatu baru saja tapi juga ada sepatu bekas. Tercatat hingga kini, sudah ada 100.000 produk sneakers yang mejeng di situs KickAvenue. Ada produk lokal seperti Compass hingga produk impor, seperti Nike, Adidas, Supreme dan lainnya.
Dengan sarana dan fasilitas tersebut, Eko mengklaim rata-rata saban bulan KickAvenue bisa menerima permintaan sekitar 1.000 pasang sepatu. Melihat hasil tersebut, ia optimistis pertumbuhan bisnis dari marketplace tersebut masih bisa terus berlari. Ia sendiri memasang target pada tahun ini, saban bulannya bisa terjadi pertumbuhan bisnis sekitar 10% per bulan.
Untuk bisa mencapai target tersebut, Eko sudah melakukan ragam cara. Seperti pemasaran gencar di media sosial, sampai beriklan di layar bioskop. Tak lupa, ia juga berupaya memberi pelayanan optimal ke konsumen. Karena dengan cara inilah konsumen yang puas bisa datang dan bertransaksi kembali di KickAvenue. "Karena sebagian besar pelanggan kami adalah repeat customer sekaligus sneakerheads," tuturnya.
Langkah lain yang bakal ia lakoni dalam waktu dekat ini, yakni pada bulan Juli nanti adalah mengoperasikan versi mobile dari KickAvenue untuk memperluas pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News