Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Parfum menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari gaya hidup. Beberapa tahun terakhir ini, produk parfum lokal mulai menjamur dan populer di tengah masyarakat. Berbagai brand parfum buatan anak negeri memiliki kualitas yang tidak kalah jika dibandingkan pada brand ternama negara lain seperti Gucci, YSL, Dior, dan lainnya.
Salah satu di antaranya adalah Alien Objects yang mengusung berbagai aroma wewangian unik yang identik dengan Indonesia. Bahkan setiap tahunnya, Alien Objects menciptakan aroma wewangian edisi kemerdekaan Indonesia lewat parfum berjudul Indonesia.
Di hari kemerdekaan Indonesia tahun 2020, Alien Objects membuat wangi dengan aroma pecel yang terinspirasi dari kekayaan rempah. Kemudian di tahun 2021, Alien Objects menciptakan wangi jamu original. Dan pada tahun ini, Alien Objects baru saja meluncurkan varian terbarunya untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-77 dengan aroma jamu melati.
Baca Juga: Alien Objects Meraup Cuan dari Beragam Aroma Parfum
Founder Alien Objects Lucky Heng mengatakan, alasan dirinya menghadirkan wangi jamu pada parfumnya dikarenakan jamu menjadi minuman yang menjadi ciri khas dari Indonesia. Lucky mengaku akan menghadirkan aroma jamu di setiap parfumnya untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
"Menurut saya yang paling ciri khas Indonesia dan tiada duanya ya jamu. Jadi rencana saya ke depannya akan ada varian jamu-jamu baru," ujar Lucky kepada Kontan.co.id, Rabu (17/8).
Alien Objects tahun ini menciptakan perpaduan aroma jamu dengan unsur melati. Bunga melati dikenal dengan bunga nasional Indonesia atau puspa bangsa.
Baca Juga: Berani Beda, Parfum Lokal Alien Objects Tembus Pasar Luar Negeri
Bahkan Alien Objects menjadi satu-satunya brand parfum lokal yang berani mengangkat aroma jamu ke dalam koleksi wewangiannya. Dengan aroma yang unik tersebut, Lucky Heng mendapat berbagai pujian dari para penikmat parfum atau konsumennya karena telah menciptakan aroma yang tidak biasa.
"Mudah-mudahan sudah adalah varian-varian jamu. Menurut saya itu sesuatu yang indah dan cukup membanggakan buat saya sendiri sebagai warga Indonesia," ungkap dia.
Tidak hanya aromanya saja yang menggambarkan Indonesia, Lucky Heng juga memikirkan detail kemasannya yang juga mengangkat keragaman budaya Indonesia. Mengusung tema "Sandang, Pangan dan Papan", setiap elemen dan detail dalam kemasannya merupakan karya seni dari perajin-perajin di Indonesia.
Baca Juga: Industri Parfum Lokal Semakin Semerbak Wanginya
Mulai dari batik tulis asli Lesem, Sukoharjo, dan Pekalongan, benang merah putih dari bandung, hingga anyaman keranjang bambu dari Tasikmalaya dan Ubud.
"Dalam packagingnya pun saya mengikutsertakan perajin-perajin dari Nusantara, dan semuanya handmade," kata Lucky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
