kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Andi fokus layani perawatan Volkswagen (2)


Senin, 21 Desember 2015 / 15:53 WIB
Andi fokus layani perawatan Volkswagen (2)


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi

Mau belajar dan kerja keras adalah prinsip yang dipegang Andi Luthfi dalam mengembangkan bisnis. Dengan prinsip tersebut, Andi sukses mengembangkan bendera usaha Pvolks membidangi beragam bisnis otomotif dari penjualan sparepart, bengkel reparasi, hingga pembuatan food truck.

Mau belajar dan kerja keras. Begitulah prinsip yang dipegang Andi Luthfi dalam mengembangkan kepak sayap bisnis Pvolks, induk usaha yang membidangi bisnis otomotif seperti penjualan sparepart mobil, bengkel perawatan, dan jasa pembuatan food truck.

Di bisnis penjualan sparepart, Andi memasarkan beragam aksesori interior dan eksterior khusus mobil Volkswagen (VW). Andi menjual onderdil VW dengan harga bervariasi. Contohnya untuk tape mobil dibanderol berkisar Rp 3 juta per unit. Sedangkan karet jendela sekitar Rp 500.000-Rp 1 juta per unit. “Untuk aksesori dari mika seperti lampu, harganya bisa belasan juta per unit,” kata Andi.

Andi mengklaim, beragam aksesori mobil VW yang dijual di bengkelnya adalah barang orisinil. Karena itu, ia menjamin kualitas sparepart yang dijualnya sangat ciamik. “Kalau soal harga memang agak mahal, karena barangnya orisinil, bukan imitasi,” imbuh Andi.

Andi mengaku, sebelum fokus ke bisnis penjualan onderdil dan reparasi mesin mobil VW, ia sempat melayani perawatan mesin mobil-mobil keluaran Jepang. Tapi, karena tidak fokus, usahanya bukannya berkembang, tapi sebaliknya. Usahanya sempat mengalami penurunan omzet lantaran pelanggan setia mobil VW-nya berkurang.

Sadar dengan kondisi tersebut, pada 2005, Andi akhirnya mantap memfokuskan diri membuka bengkel khusus mobil VW dengan bendera usaha Pvolks. Selain lewat mulut ke mulut, Andi juga mempromosikan usahanya melalui situs online dan media sosial. “Alhamdulilah, pelanggan saya semakin berkembang. Bukan hanya pemilik VW kodok, tapi juga VW kombi, Safari, Karmain dan beberapa custom lainnya,” imbuh Andi.

Seiring perjalanan waktu, Andi mulai mengembangkan bengkel mobilnya. Kali ini, tak hanya menjual onderdil dan jasa reparasi mesin mobil VW. Andi juga membuka jasa pembuatan food truck.

Ekspansi bisnisnya ini bermula dari permintaan seorang temannya yang memiliki usaha ikan bakar dan minuman untuk dibuatkan desain food truck. "Kala itu bayarannya Rp 20 juta. Alhamdulilah, usaha teman saya maju. Dari situ semakin banyak permintaan dari para mahasiswa," kata Andi.

Naluri bisnis Andi membuka jasa pembuatan food truck sangat tepat. Kini, di bisnis jasa pembuatan food truck, ia sudah melayani pesanan dari pelanggannya di Jakarta, Banten, Bandung, Medan hingga kota besar di Kalimantan. Jenis usaha pelanggannya beragam,  seperti kedai kopi, es krim, burger, ayam goreng, minuman bubble, dan usaha kuliner lainnya.

Dengan dibantu 12 orang karyawan, dalam setahun, Andi bisa melayani jasa pembuatan food truck sampai 10 unit. Tarifnya Rp 100 juta- Rp 150 juta per unit.      

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×