kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45867,20   12,42   1.45%
  • EMAS1.357.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggur Laut: Lahan budidaya di dasar laut (2)


Kamis, 23 Agustus 2012 / 17:57 WIB
ILUSTRASI. Penawaran saving bond ritel SBR010.


Reporter: Revi Yohana, Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

Anggur laut atau Coccoloba uvifera merupakan salah satu jenis rumput laut yang banyak ditemukan di perairan Indonesia. Kendati demikian, tanaman laut ini bisa dibudidayakan sendiri.

Budidaya tanaman ini rada gampang-gampang susah. Sulit dalam hal lokasi tumbuhnya, namun gampang dalam pemeliharaannya. Salah seorang yang bergelut dalam usaha anggur laut, Richard asal Toli Toli, Sulawesi Tengah mengatakan, budidaya anggur laut di Indonesia masih termasuk jarang. Beda dengan di Jepang yang sudah mulai banyak dibudidayakan.

Budidaya tanaman ini agak susah karena membutuhkan tempat tinggal yang lebih dalam ketimbang rumput laut. "Anggur laut bisa berkembang dengan baik di kedalaman 10 meter hingga 15 meter dari permukaan laut," jelas Richard.

Selain itu, dibutuhkan tempat yang memiliki kontur datar yang cukup luas jika ingin membudidayakan dalam skala besar. Menurut Richard, rata-rata laut di Indonesia konturnya tidak terlalu datar dalam skala luas. Inilah yang membuat pembudidaya kesulitan dalam membudidayakan anggur laut. "Di Indonesia hanya laut tertentu yang konturnya pas untuk budidaya anggur laut," ujarnya.

Ia sendiri memanfaatkan lima titik laut di kawasan Sulawesi Tengah untuk pasokan anggur lautnya. Jika sudah menemukan tempat yang tepat, budidaya tanaman ini terbilang mudah.

Bibit anggur laut bisa didapat langsung dari anggur laut segar yang ada di laut. Dia juga bisa membeli dari pemasok. Setelah itu, anggur laut cukup dijaga dan ditunggu besar dalam kisaran waktu dua bulan. Tanaman ini seperti ikan karang yang tumbuh di kawasan karang.

Makanannya pun bakteri-bakteri yang ada di dasar laut. Jika sudah tumbuh besar, tinggal dilakukan penyelaman untuk mengambil tanaman ini.
Richard menjelaskan, nantinya anggur laut bisa terbagi dua. Yakni, yang buahnya halus atau sangat kecil sehingga menyerupai rumput laut berbulir. Jenis ini kualitas dan harganya lebih rendah.

Sementara, ada pula anggur laut yang tumbuh baik, sehingga buahnya sedikit lebih kecil dari mutiara laut. Kualitas anggur laut ini lebih tinggi dan harganya lebih mahal. Namun, keduanya memiliki rasa dan khasiat yang sama.

Tantangan lain yang harus dilakukan pembudidaya adalah menjaga tanaman ini tetap segar. Sebab, anggur laut hanya tahan 2 x 24 jam sejak dicabut dari habitatnya.

Setelah itu, warnanya tidak lagi hijau, melainkan berubah menjadi putih. Jika begini, pembeli tidak akan menghitungnya. Untuk itu, pembudidaya harus memastikan anggur ini tetap berada di dalam air hingga sampai ke tangan pembeli.

Pembudidaya lain, Timotius menambahkan, budidaya anggur laut terbilang sederhana dan tidak membutuhkan biaya besar. Timotius sendiri mengambil bibit dari tengah laut dan kemudian menanamnya kembali di dasar laut.

Berdasarkan pengalaman selama ini, dari satu meter persegi lahan bisa menghasilkan tiga kilogram anggur laut. Masa proses pemeliharaan dan budidaya anggur laut sampai proses panen membutuhkan waktu sekitar 60 hari.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×