Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikasi transportasi Pickme telah resmi beroperasi di Jakarta.
Chief Executive Officer (CEO) Pickme, Simon Surianto mengatakan Jakarta adalah kota dengan populasi terbesar di Indonesia dan pengguna kendaraan pribadi lebih banyak daripada kota lain, sehingga macet jadi suasana sehari-hari.
Pickme sebelumnya telah hadir di Surabaya, Bandung, Semarang, dan Jogjakarta. Kata Simon antusias pengemudi pickme di kota sebelumnya menjadi motovasinya untuk lanjut ekspansi ke Ibukota. Sejauh ini jumlah pengemudi Pickme sebanyak 600 pengemudi. Setelah beroperasi di Jakarta Simon berharap jumlah pengemudi Pickme bisa bertambah menjadi 800 pengemudi.
Perusahaan ini mempunyai target pasar orang tua murid dan profesional. Pickme menargetkan bisnisnya pada segementasi pelajar mulai dari Taman Kanak-anak (TK) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Selanjutnya dari segmen profesional, karyawan swasta, pegawai negeri, mahasiswa, buruh pabrik, dan lainnya
Simon mengatakan Pickme dibuat dengan konsep bahwa ibu-ibu yang sekarang mengantar anaknya berangkat sekolah sendiri dapat memanfaatkan mobil mereka untuk mengantar anak-anak lain yang sejalan dengan sekolah anak-nya, aktivitas ibu tetap jalan dan ibu mendapat tambahan uang jajan setiap bulannya.
Takut anak-anak jadi korban penculikan? Tenang saja, semua driver Pickme adalah wanita yang telah terdaftar resmi dan tesurvei, tinggal di Jakarta, punya keluarga di Jakarta, dan semua pengendara sebelum melakukan penjemput ada perjanjian tertulis dulu untuk bertemu dengan orang tua dan anak di rumah.
“Jika tidak cocok dengan pengemudi canceled saja, apabila orang tua cocok maka driver yang akan mengantar anak tidak berganti ganti setiap harinya,” kata Simon dalam acara peluncuran Pick Me di Hotel Sultan Jakarta pada Selasa (30/4).
Ia menambahkan untuk profesional atau karyawan yang berangkat kantor sendiri dapat memanfaatkan mobilnya untuk menjemput profesional lainnya yang searah dengan dia. Pekerjaan utama tetap jalan seperti biasa, dia mendapat tambahan setiap bulannya dan juga bantu program pemerintah dalam mengatasi kemacetan di kota besar.
“Semua ide dan merek Pickme sudah kita daftarkan hak paten, jadi hanya Pickme yang jalan dengan ide yang ini,” katanya.
Aplikasi Pickme adalah aplikasi bulanan dengan satu kali order, harga sudah pasti tidak berubah. Biasanya untuk aplikasi sekarang bahwa harga naik pada waktu tertentu.
Menurut Simon, ada tiga keunggulan Pickme yakni pertama aman sebab driver tidak berganti-ganti. Kedua dapat teman baru di perjalanan, sesama profesional atau orang tua. Ketiga, penumpang yang tersaring dengan baik, karena Pickme adalah aplikasi bulanan otomatis bahwa penumpang yang naik sudah membayar dahulu.
Untuk calon pengguna Pickme sudah bisa mengunduh aplikasi di app store dan play store. Masalah pembayaran Pickme dibandrol dengan hitungan jarak Rp 4.000 per kilometer. Aplikasi ini dibayarkan minimal lima hari dengan pembayaran dilakukan saat awal.
Terkait metode pembayaran Pickme dapat menggunakan semua instrumen di BCA. “Tak menuntut kemungkinan kami akan bekerjasama dengan fintech payment,” kata Simon.
Pickme menargetkan sampai dengan akhir tahun ini mencapai 27 kota. Adapun jumlah pengemudi secara keseluruhan diharapkan mencapai 10.000 pengemudi yang didominasi dari Jakarta. Ke depan Pickme akan segera melebarkan sayap ke pengemudi motor.
Sampai saat ini, pendanaan Pickme berjalan dengan modal sendiri dan masih 100% perusahaan loklal Indonesia. “Kita sudah melewati tahap founder, angel investor, dan seed dengan modal sendiri, tapi kita membuka diri untuk investor masuk dan bergabung dengan kami,” kata Simon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News