kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.479   -39,00   -0,24%
  • IDX 6.880   47,73   0,70%
  • KOMPAS100 998   7,39   0,75%
  • LQ45 773   6,14   0,80%
  • ISSI 219   1,84   0,85%
  • IDX30 401   2,57   0,64%
  • IDXHIDIV20 476   2,60   0,55%
  • IDX80 113   0,88   0,78%
  • IDXV30 116   0,35   0,31%
  • IDXQ30 131   0,61   0,47%

Arief sukses berkat fromula: Budaya 5R+3T (3)


Kamis, 07 April 2011 / 14:32 WIB
Arief sukses berkat fromula: Budaya 5R+3T (3)
ILUSTRASI. Produk daging sapi olahan produksi PT Estetika Estika Tata Tiara Tbk, produsen daging sapi olahan sosis bakso dengan merek Kibif, Boss, Kipao, Murato, Adell


Reporter: Handoyo | Editor: Tri Adi

Disiplin dan kerja keras menjadi fondasi Arief Rianggowo dalam mengembangkan usaha kupat tahu magelang, AA. Arief juga menuntut komitmen penuh dari 70 karyawanya dalam pekerjaan. Hasilnya, bisnis kupat tahu magelang Arief kini telah berkembang menjadi 18 cabang di Jakarta.

Saat membuka kedai kupat tahu magelang AA untuk pertama kalinya, Arief Rianggowo tidak berambisi mendapatkan keuntungan cepat. Ia lebih mementingkan makanan khas dari daerah daerah kelahirannya Magelang di kenal luas oleh masyarakat.

Apalagi, awalnya, dia menjalankan usaha kuliner sebagai usaha sambilan saja. Ia harus pandai berbagi waktu agar usahanya lancar. Untung saja, saat bekerja di Sari Husada di Yogyakarta, Arief menempati posisi sebagai sale operation manager. Dengan jabatan tersebut, ia punya keleluasaan waktu untuk mengecek bisnis kupat tahunya.

Pelan tapi pasti, usaha kupat tahu Arief makin dikenal masyarakat luas. Wajar jika teman-teman kerja Arief di Sari Husada kerap menyelutuk, "Ngapain kerja kalau sudah punya usaha," ujar Arief mengenang.

Bagi Arief, punya usaha di bidang kuliner khususnya makanan khas daerah kelahirannya adalah nazar yang harus dia penuhi. Adapun bekerja sebagai profesional di perusahaan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah.

Apalagi, Arief juga mendapatkan ilmu mengatur manajemen perusahaan serta menjual produk di Sari Husada. Ini pula yang menjadikan Arif terbilang keras dan tegas pada karyawan. "Mereka harus punya komitmen ke pekerjaan. Kalau setengah-setengah, mending kerja di tempat lain saja," tandas Arief.

Dengan cara itu juga, usaha kupat tahu Arief mengembang. Saat bekerja di Sari Husada di tahun 1998 hingga 2009, usaha kupat tahu Arief sudah memiliki 10 cabang.

Bahkan, kata Arief, usaha kupat tahunya sempat memiliki sekitar 40-an cabang. Tapi, karena berbagai persoalan, dia menutup sebagian hingga cuma tersisa 10 cabang. Beberapa persoalan tersebut, antara lain tempat kedai yang terlalu sempit, pemilik yang menaikkan harga sewa hingga pemilik berencana memakai sendiri lahannya.

Konsistensi Arief menjaga rasa, kualitas dan juga disiplin ke karyawan juga menjadi faktor kesuksesannya. Apalagi pada tahun 2009, Arief memutuskan berhenti bekerja sebagai karyawan dan menjadi entrepreneur yang fokus di usahanya, kupat tahu.

Saat ini, Arief memiliki 18 cabang kupat tahu magelang AA yang tersebar di Jakarta. Antara lain di Bona Indah, Cinere, Bintaro, Cilangkap, Jatiasih hingga Cibubur. Kini, ia juga mempekerjakan 70 orang karyawan.

Karena jaringan kedainya terus bertambah, Arief rutin mengontrol kualitas layanan dan rasa ke seluruh cabangnya itu. Kedai yang bersih, layanan yang baik ke konsumen tak luput dari pengamatannya.

Arief mengakui, dia memang cerewet dalam memberi arah kepada anak buahnya. "Ini penting demi menjaga konsistensi usaha kami," ujarnya. Menurutnya, usaha yang dari kecil dan kemudian mengembang, bila tidak dipelihara secara konsisten lambat laun akan tenggelam oleh kehadiran usaha kuliner lainnya.

Selain itu, kunci sukses Arief lainnya adalah rasa percaya diri. Misalnya, dia percaya diri saat memilih makanan khas dari daerahnya sebagai makanan jagoan di kedainya. "Jangan juga menyia-nyiakan setiap kesempatan yang datang," ujarnya. Sebab, kesempatan yang sama itu tak akan datang dua kali.

Menurut Arief, kesuksesan yang sekarang diraihnya tidak lepas dari budaya 5R yang ia kembangkan. Yakni ringkes atau ringkas, rapi, resik (bersih), rawat (terawat), dan rajin. "Budaya ini saya pelajari dari Sari Husada," ujarnya berterus terang.

Bagi Arief, budaya 5R itu saja tak cukup dan harus ditambah dengan 3T yakni transparansi, teamwork atawa kerja sama serta trust (percaya). Dengan kombinasi rumus inilah bisnis usaha kupat tahu Arief dijalankan hingga berkembang seperti sekarang ini.

Ia berharap, usaha kupat tahu magelang ini juga bisa menjadi ibadah bagi dirinya dan keluarga lantaran memperkerjakan banyak orang. "Syukur kalau bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk membuka usaha kuliner dari daerahnya sendiri," tandas Arief.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×