Reporter: Handoyo | Editor: Tri Adi
Menjadi cita-cita Arief Rianggowo untuk mengembangkan bisnis makanan khas asal tempat kelahirannya, Magelang, Jawa Tengah. Meski telah bekerja sebagai karyawan dengan posisi yang nyaman di sebuah perusahaan, keinginan untuk berbisnis makanan tetap menguat. Mengusung kupat tahu, ia pun berbisnis kuliner.
Menjadi seorang pengusaha yang khusus bergerak di bidang makanan sudah menjadi impian Arief Rianggowo. Niatnya merantau ke Jakarta pun disertai nazar untuk membangun usaha makanan khas tempat kelahirannya, Magelang, Jawa Tengah.
Saat ini Arief sukses membangun usaha makanan yang mengusung kupat tahu magelang sebagai jagoan dagangan. Ia menamakan usahanya dengan AA yang tak lain adalah nomor pelat kota Magelang. "Ini hasil kerja keras selama 10 tahun," ujar Apria kelahiran 2 Mei 1954. Malu-malu, ia menyebut omzet berdagang kupat tahu sekarang sudah lebih dari Rp 100 juta per bulan.
Usaha yang dulunya dikerjakan Arief sebagai usaha sambilan ini sudah berkembangbiak dengan 18 cabang di seantero Jakarta. Usaha ini jadi fokus bisnisnya sekarang.
Sukses yang Arief capai saat ini tak lepas dengan upaya kerasnya mewujudkan mimpinya, menjadi pengusaha kuliner. Terlahir sebagai seorang anak pegawai negeri yang bekerja di kantor perpajakan, masa kecil Arief dilakoninya seperti kebanyakan anak lainnya, yakni suka bermain dengan teman-temannya di sebuah desa di Kecamatan Grabag, Magelang.
Lulus SD, Arief lantas berpindah ke kota Magelang untuk melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan juga Sekolah Menengah Atas (SMA). "Karena jauh dari kampung saya, saya harus kos di Magelang," ujarnya.
Tinggal terpisah dengan keluarga membuat Arief harus mandiri. Arief yang tadinya tidak tahu-menahu cara memasak terpaksa harus membiasakan diri dengan memasak. Ia mulai dengan memasak menu makanan yang sederhana, yakni nasi goreng, lalu mengembang bisa memasak lauk-pauk hingga berbagai sayur-sayuran.
Meski tak berniat menjualnya, hasil masakan Arief kerap mendapat pujian dari teman-temannya yang mampir ke tempat kos Arief. "Kata mereka sih lumayan enak," ujar Arief mengenang.
Teman-teman Arief yang kerap mampir mencicipi masakannya kini menjadi orang penting di negeri ini. "Salah satunya Pak Budi Susilo yang menjabat sebagai Gubernur Lemhanas," ujarnya bangga.
Selepas SMA, Arief lantas melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Ia memilih kuliah di jurusan akuntansi di Akademi Akuntansi Yogyakarta atau YKPN pada tahun 1973 dan lulus pada tahun 1976.
Berbekal pendidikan yang ia miliki, Arief lantas mencari pekerjaan ke Surabaya. Ia diterima bekerja oleh sebuah perusahaan di kota buaya tersebut sebagai internal auditor. Karena beberapa hal, ia kemudian memutuskan untuk keluar dan berpindah ke PT Unilever Indonesa pada 1979.
Posisinya saat itu lumayan bagus yakni sebagai supervisor alias penyelia pada bagian keuangan. Hal diawali dengan hasil kerjanya yang baik sehingga kariernya melesat dan didaulat menjadi menjadi management information sisytem. Bahkan pada 1981, Arief diangkat menjadi menjadi supervisor tadi.
Meski punya jabatan yang mapan serta gaji yang lumayan, Arief mengaku gelisah lantaran ingin punya usaha sendiri. Ia bernazar mendirikan usaha kuliner makanan khas Magelang bila ditempatkan ke Jakarta. Gayung pun bersambut. Pada tahun 1987, Arief dipindahtugaskan ke Jakarta dengan menduduki posisi asisten manager training dan perencanaan, di bagian detergen dan food Unilever.
Bekerja sama dengan kakaknya yang menjadi chef di salah satu hotel di Timur Tengah, ia pun merealisasikan nazarnya membuka usaha kuliner di tahun 1997. Pilihanya jatuh pada ayam yang dimasak di drum yang merupakan makanan khas Timur Tengah. Setahun kemudian, Arief menambah menu khas dari Magelang yakni kupat tahu.
Usaha itu dijalankan Arief sembari bekerja di Unilever. Setelah delapan tahun di Jakarta, pada tahun 1995, Arief memutuskan keluar dari Unilever dan berpindah ke perusahaan distribusi. Di sana, ia bertahan dua tahun dengan posisi manager operasional, kemudian berpindah ke Sari Husada, Yogyakarta.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News