kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ayo, jadi pengusaha sekolah wirausaha


Jumat, 16 Desember 2011 / 14:37 WIB
Ayo, jadi pengusaha sekolah wirausaha
ILUSTRASI. Ilustrasi. Daun kumis kucing bermanfaat sebagai obat herbal.


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Anda mungkin sudah sering mendengar kursus atau lembaga pendidikan yang memberikan persiapan untuk memasuki dunia kerja. Namun bagaimana dengan pendidikan yang memberikan pendidikan dan pelatihan untuk menjadi pengusaha?

Tingginya minat untuk menjadi wirausahawan ini memikat Diploma British International (DBI) untuk membuka kampus bagi calon pengusaha. DBI yang berpusat di Denpasar, Bali, ini berdiri sejak tahun 2009 dan mengusung kurikulum berbasis bahasa Inggris, entrepreneurship dan komputer.

Menurut Raul Haidin, Manajer Franchise DBI, kemampuan berbahasa Inggris, kewirausahaan dan komputer harus dimiliki seorang wirausahawan muda agar bisa bersaing. Bahkan, ia mengklaim, mahasiswa yang mengikuti program ini dijamin dalam waktu sembilan bulan sudah bisa menguasai bahasa Inggris.

Untuk kurikulum entrepreneurship atau kewirausahaan, DBI akan mengajarkan konsep kewirausahaan, perencanaan, tip menjalankan usaha hingga teknik bagaimana merangkul konsumen. DBI juga mengajarkan teknik photoshop yang meliputi desain produk usaha, brosur, spanduk, dan logo.


Harus ada keunikan

Saat ini DBI sudah memiliki tiga kampus yang ada di Denpasar, Surabaya, dan Malang. Peserta didiknya merupakan mahasiswa yang sedang kuliah di jenjang S-1 atau yang sudah menyelesaikan jenjang pendidikan tersebut.

Biaya pendaftaran di sekolah ini Rp 150.000. Selain itu, mahasiswa juga harus membayar uang buku sebesar Rp 300.000, seragam Rp 200.000, biaya gedung dan praktikum sebesar Rp 2 juta, serta uang SPP per bulan sebesar Rp 250.000.

Untuk memperluas jaringan, mulai tahun ini, DBI menawarkan konsep kerja sama berupa franchise atau waralaba. Mitra yang berminat harus menyiapkan modal investasi awal sebesar Rp 330 juta untuk kerja sama selama lima tahun.

Biaya tersebut mencakup franchise fee sebesar Rp 70 juta, Rp 30 juta untuk biaya pra-operasional dan Rp 230 juta digunakan untuk sewa gedung serta membeli perlengkapan, mulai dari desain bangunan hingga peralatan komputer. Mulai bulan ke tujuh, DBI juga menarik royalty fee sebesar 7% dari omzet per bulan. DBI Pusat akan menyediakan semua kurikulum dan fasilitas pengajaran.

Raul bilang, kalau mitra bisa menjaring sekitar 50 mahasiswa dalam satu tahun, akan memperoleh omzet Rp 282,5 juta per tahun. Jadi, "Waktu kembali modal sekitar dua tahun," ujarnya.

Menurut Erwin Halim, Konsultan Waralaba dari Proverb Consulting, konsep kampus seperti ini untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya memang masih cukup menarik. Namun, untuk bisa masuk ke Jabodetabek dan Jawa Barat akan sulit. "Kompetitor di Jakarta lebih banyak, salah satunya Entrepreneur University (EU)," ujarnya.

Erwin juga bilang, jangka waktu satu tahun dalam pendidikan ini terlalu lama. Ia lebih setuju dengan konsep praktik langsung seperti yang diterapkan beberapa pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang sudah ada.

Namun, ia tetap melihat, prospek waralaba ini untuk berkembang tetap ada. "Kuncinya harus ada konsep pembeda yang unik," tegasnya.


Diploma British International
Jl. Kapten Agung No. 17
Denpasar Pusat, Bali
Telp. (0361) 237367

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×