kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tiga jasa pendidikan dalam satu atap


Senin, 01 Agustus 2011 / 12:26 WIB
Tiga jasa pendidikan dalam satu atap
ILUSTRASI. Cari mobil bekas murah? Ada Nissan Grand Livina tahun segini, kini mulai Rp 60 jutaan


Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi

Setiap orang tua tentu ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi buah hati mereka. Maklum, menurut orang tua, pendidikan adalah pintu menuju masa depan.

Untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik, tak jarang orang tua rela mengeluarkan biaya ekstra. Termasuk membiayai anak ikut pendidikan nonformal seperti kurus, bimbingan belajar hingga les privat. Keinginan para orang tua itu pula yang dilirik PT Come Indonusa. Perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan ini menawarkan tiga jasa pendidikan yakni; kursus bahasa Inggris, pelatihan komputer, dan bimbingan belajar dengan merek COME (course make easy).

COME menawarkan jasa pendidikan nonformal pertama kali pada 2008 silam dengan mengambil lokasi di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Setelah tiga tahun beroperasi, tepatnya Maret 2011 lalu, barulah COME menawarkan waralaba ke publik. Saat ini, COME sudah memiliki 10 cabang milik sendiri dan empat cabang berstatus terwaralaba.

Ibnu Dwi Lesmono, General Manager PT Come Indonusa bilang, COME memiliki keunggulan karena menawarkan tiga paket usaha pendidikan sekaligus; kursus bahasa Inggris, pelatihan komputer dan bimbingan belajar. "Investasinya satu saja, tapi mendapat tiga usaha," kata Ibnu.

Walaupun banyak kompetitor, Ibnu mengaku optimistis dengan tawaran investasi dari COME. Ia melihat, COME masih punya peluang karena masyarakat sudah jenuh dengan lembaga pendidikan non formal yang ada. "Kesempatan masih terbuka," tegas Ibnu.

Ibnu menawarkan dua paket investasi kepada para calon terwaralaba. Pertama paket investasi komplit senilai Rp 200 juta. Jika mengambil paket ini, terwaralaba mendapat seluruh peralatan pendidikan seperti komputer, kursi, meja, dan tenaga pengajar.

Dengan investasi Rp 200 juta, Ibnu menjanjikan balik modal sekitar dua tahun. Itu dengan catatan omzet yang diperoleh Rp 25 juta-Rp 30 juta per bulan. Omzet itu dapat diperoleh dari 50-60 siswa yang ikut kursus dengan bayaran Rp 500.000 per anak.

Selain investasi awal, terwaralaba juga membayar royalti fee sebesar 15%. Royalty fee dikutip COME pada bulan ketujuh setelah terwaralaba mengoperasikan lembaga pendidikan tersebut.

Pola investasi kedua sebesar Rp 50 juta berupa kemitraan. Bila mengambil paket, mitra hanya mendapatkan kewenangan menggunakan merek COME, serta mendapatkan tenaga pengajar. Ibnu bilang, dari empat mitra COME, tiga mitra memilih investasi yang pertama.

Erwin Halim, Pengamat Waralaba dari Proverb Consulting, menilai, tawaran waralaba COME ini menarik sebab program ini dijual saling terkait satu sama lain. "Konsep ini, memiliki pasar yang bagus," kata Erwin. Tiga program pendidikan nonformal dalam satu atap, menurut Erwin, bisa mengancam waralaba kursus yang sudah ada.

Namun, Erwin menyarankan COME mengedukasi masyarakat tentang jasa yang mereka tawarkan. "Ini penting guna merebut pasar yang selama ini diambil pemain lama," saran Erwin.

Kata Erwin, pendidikan adalah pasar franchise terkuat kedua setelah makanan karena paket COME ini tetap menjanjikan, asalkan masyarakat mengerti dan menerima konsep COME ini.

COME
Jl. Bendungan Hilir Raya
Blok G1 No. 3A, Jakarta
Pusat Telp. 021-5744730

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×