kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bakpia Pathuk, harga si kacang hijau yang menjadi persoalan


Rabu, 30 Maret 2011 / 14:33 WIB
Bakpia Pathuk, harga si kacang hijau yang menjadi persoalan
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenekeu Febrio Nathan Kacaribu


Reporter: Dharmesta | Editor: Tri Adi

Dharmesta (Yogyakarta)

Bakpia pathuk sulit tembus pasar di daerah lain

Bisnis bakpia di Yogyakarta muncul bertahun-tahun lalu. Produsen bakpia bisa mencetak penjualan jutaan rupiah setiap hari dari produksi ratusan kotak bakpia. Namun, bakpia Kampung Pathuk ini cukup sulit menembus pasar daerah lain.

Di Kampung Pathuk Jl. AIP II KS Tumbuan, Yogyakarta terdapat pabrik produsen bakpia, yaitu Bakpia 25 dan Bakpia 75. Dari sini kedua produsen mengolah puluhan kotak bakpia tiap hari.

Kedua produsen menjual satu kotak berisi 20 bakpia di harga mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 25.000. Arlene Sanjaya, pemilik Bakpia 25 mengambil alih pengelolaan usaha dari sang ibu. Arlene mengatakan, dulu usaha sang ibu tak sebesar sekarang.

Arlene melakukan beberapa perubahan seperti pemasaran ke toko oleh-oleh di Yogyakarta dan penambahan isi bakpia seperti keju, cokelat, dan aneka rasa. "Ide rasa bakpia berasal dari kakak perempuan saya," ujar Arlene.

Penjualan bakpia bergantung kepada wisatawan yang datang berkunjung ke Yogyakarta dan membeli bakpia untuk oleh-oleh. Karena itu, pada saat liburan dipastikan ada antrean di pabrik atau di toko oleh-oleh.

Sayangnya, Arlene enggan menyebut omzet per bulannya. Yang pasti, dalam sehari mobil boks pengangkut bakpia bolak-balik mengantar Bakpia 25 ke berbagai toko.

Tak jauh dari pabrik Bakpia Pathuk 25, terdapat toko Bakpia 75 yang merupakan toko pembuat bakpia pertama di Indonesia sejak 1948. Bakpia 75 bisa terjual hingga 500 kotak per hari, ketika sedang banyak permintaan. Dengan jumlah itu, penjualan per harinya bisa mencapai sekitar Rp 12 juta.

Masalah yang dihadapi produsen bakpia adalah harga bahan baku kacang hijau yang terus meningkat. Sekarang harga kacang hijau mencapai Rp 14.000 per kilogram.

Selain itu, banyak bermunculan pemain baru di bisnis bakpia. Para produsen baru ini menggunakan bahan baku kacang hijau dari pasar yang sudah tidak segar yang ditambahkan vanili. Karena itu mereka bisa menjual dengan harga lebih murah.

Yeni yang mengklaim menggunakan bahan baku kacang hijau segar dari petani mengaku tak mampu berbuat banyak. "Kalau menjual produk dengan harga lebih rendah kami harus mengorbankan kualitas," kata Yeni.

Usaha Yeni juga sempat diguncang isu daging babi awal 2000. "Padahal, produk saya sudah dinyatakan halal oleh MUI," imbuh Yeni.

Kedua produsen memperlebar distribusi ke kota tetangga seperti Magelang dan Klaten. Pemasaran ini memang terbatas karena bakpia bertahan paling lama lima hari. Status sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta juga ada ruginya. Penjualan di kota lain cukup sulit karena memang bakpia lebih tenar jadi oleh-oleh Yogya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×