kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,01   -11,51   -1.23%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangga Buatan Indonesia: Generasi muda motivasi kuat Bateeq bisa eksis


Sabtu, 24 April 2021 / 06:23 WIB
Bangga Buatan Indonesia: Generasi muda motivasi kuat Bateeq bisa eksis
Bangga Buatan Indonesia: Generasi muda motivasi kuat Bateeq bisa eksis


Reporter: Bidara Pink | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA (Bangga Buatan Indonesia). Menjalani bisnis batik ternyata tidak seindah dari motif batik yang terlihat. Apalagi, batik bagi sebagian orang terutama kawula muda terkesan fashion klasik alias sudah jadul.

Justru bagi Michelle Tjokrosaputro, kondisi tersebut merupakan tantangan baginya yang tengah menggeluti usaha produk fashion batik. Memang tidak mudah, meski dirinya berasal dari lingkungan keluarga yang berbisnis batik.

Ia pun langsung berinovasi membuat desain batik yang tidak biasa, alias yang terkesan klasik, menjadi batik yang inovatif yang bisa disukai oleh generasi milenial dan generasi yang lebih muda.

Akhirnya, dengan desain batik kekinian, Michelle pun memberanikan diri membuka usaha batik pada 2012 dengan label Bateeq. Satu tahun kemudian, di bawah PT Dan Liris, ia resmi mendirikan toko fisik Bateeq di Solo.

Pada awalnya, Michelle mengaku cukup kesulitan untuk mendirikan label miliknya sendiri. Namun, ia tidak patah arang. Dengan desain batik kekinian, ia mencoba menawarkan Bateeq yang modern yang sesuai dengan  kaum muda.

Bangga Buatan Indonesia: Jagoan Lokal Joglo Semar

Perlahan namun pasti, produk Bateeq mulai dilirik pasar. Berawal dari Solo, gerai  Bateeq pun beranak pinak.  Dari awal berdiri hingga akhir tahun 2019, Michelle berhasil mendirikan 32 toko fisik dan sekitar 50 konsinyasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Eksistensi Bateeq tidak terlepas dari fokus Michelle yang tetap pada target pasar kaum muda, yakni yang berusia 20 tahun hingga 45 tahun. Dengan target pasar tersebut, rentang harga produknya  berkisar antara Rp 300.000 sampai Rp 700.000, untuk pakaian batik sehari-hari.

Selain produk sehari-hari, ada juga produk khusus yang Bateeq jual dengan harga hingga Rp 2 juta per satuan. "Temasuk juga ada produk koleksi hasil kolaborasi dengan Desa Lurik yang  harganya mencapai Rp 1,5 juta per unit," kata Michelle, kepada Kontan.co.id (16/4).

Tak cuma andalkan toko fisik saja, Bateeq juga sudah merambah penjualan digital. Laiknya pengusaha lain, Michelle juga sudah memasarkan produk Bateeq di website sendiri, Instagram, juga tak ketinggalan platform e-commerce.

Jagoan Lokal - Joglo Semar: Liputan Bangga Buatan Indonesia merupakan liputan bersama KONTAN, KOMPAS, Kompas.com dan Kompas TV untuk mendukung kemajuan UMKM Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×