Reporter: Amal Ihsan Hadian, J. Ani Kristanti, Mimi Silvia | Editor: Tri Adi
Selama ada bayi yang lahir, toko bayi akan terus dibutuhkan. Segmen pasarnya juga sangat luas, lo. Asyiknya lagi, usaha ini juga kebal krisis ekonomi. Tapi, selain modal usaha yang gede, Anda juga harus punya hasrat membuncah.
Setiap hari di Indonesia selalu lahir seorang anak ke dunia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pun mencatat, saban hari tidak kurang dari 10.000 bayi lahir di negara kita.
Kehadiran bayi-bayi lucu menggemaskan yang sangat dinanti kedua orangtuanya itu, tentu melahirkan kebutuhan beragam pernak-pernik perlengkapan bayi, tidak hanya fashion bayi. Mulai dari peralatan mandi, peralatan tidur, peralatan menyusui, peralatan makan, sampai mainan.
Karena itu, sepanjang manusia-manusia mungil itu masih terus lahir ke bumi, kebutuhan akan perlengkapan bayi selalu hadir. Dan, selama itu pula peluang usaha toko bayi atawa babyshop terus terbuka.
Hemat kata, bisnis fashion dan perlengkapan bayi sesungguhnya merupakan usaha yang bisa mendatangkan omzet dan keuntungan besar. "Prospeknya bagus karena selalu ada orang yang melahirkan dan butuh perlengkapan baju baru. Prospeknya juga lebih besar lagi dari tahun ke tahun," kata Ferry Rusli, pemilik Trendy Baby Shop di ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat.
Betul. Selama ada bayi yang lahir, Henky Eko Sriyantono, pakar dan praktisi bisnis, mengatakan, toko bayi akan terus dibutuhkan. Bahkan bisnis ini punya prospek cerah sampai kapan pun. Usaha ini juga prospektif lantaran target pasarnya luas. Selain itu, "Toko bayi kebal krisis ekonomi karena orang tua pasti tidak akan mengabaikan kebutuhan buah hatinya dalam kondisi ekonomi apa pun," tambah Cak Eko, panggilan akrab Henky Eko.
Pasar sangat luas
Segmen pasar toko bayi memang sangat luas. Bukan hanya orangtua yang mencari produk untuk bayi mereka, banyak pula orang yang berburu kado untuk si kecil datang ke babyshop. Soalnya, budaya memberi kado untuk menyambut kelahiran si buah hati masih melekat di masyarakat Indonesia.
Pasar yang begitu luas itulah yang terus menggairahkan usaha toko bayi. "Bisnis ini masih menjanjikan," ujar Jonni Setiadi, pemilik Mae Bebe di daerah Bintaro, Jakarta Selatan.
Nah, selain prospek yang cerah dan enggak ada matinya, yang membuat bisnis ini menarik adalah profit yang lumayan besar. Pengusaha bisa mendapatkan untung antara 25% hingga 30% untuk barang-barang yang mereka jual. Namun, itu tak bisa dipukul rata. "Supaya tetap bisa bersaing, kami menjual barang dengan untung hanya 5%," kata Agnes Limiawan, istri Jonni Setiadi.
Kalau lokasi toko bayi Anda dekat dengan gerai milik orang lain, Ferry menambahkan, tentu keuntungan juga menipis, paling cuma 5% hingga 10%. Namun, "Kalau dapat lokasi yang strategis sekalipun ada toko bayi lain, bisa dapat margin sampai 20%," tegasnya.
Meski begitu, bukan berarti membuka usaha toko bayi gampang. Tidak cukup dengan membuka toko lalu uang akan mengalir dengan sendirinya. Selain harus punya modal, Anda juga mesti memiliki pemahaman yang benar untuk sukses dalam bisnis toko bayi.
Sejatinya, bisnis toko bayi bisa Anda mulai dengan modal puluhan juta rupiah untuk menyediakan stok barang. Namun, untuk memiliki sebuah gerai yang lengkap, Anda harus merogoh kocek lebih dalam lagi, mulai ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Pasalnya, dalam bisnis ini, kelengkapan barang menjadi salah satu kunci utamanya. Barang yang lengkap juga akan berpengaruh pada omzet yang akan Anda terima sebagai pemilik toko.
Sebab, kecenderungan konsumen toko bayi adalah datang ke gerai yang menyediakan segala perlengkapan bayi, mulai dari pakaian dan aksesorinya, peralatan mandi, peralatan tidur, peralatan menyusui, peralatan makan, hingga beragam produk lainnya yang dibutuhkan oleh bayi dan ibunya.
Konsepnya one stop shopping. Pengunjung yang datang ke toko bayi pasti ingin mencari segala perlengkapan yang dibutuhkan si jabang bayi. "Konsep toko semacam itu akan memudahkan konsumen dalam berbelanja perlengkapan untuk bayi," imbuh Cak Eko.
Tentu saja, untuk melengkapi toko bayi dengan berbagai macam item tersebut, Anda butuh modal yang lumayan besar. Sebab itu artinya, Anda juga harus menyediakan stok dalam jumlah yang cukup.
Kebutuhan stok ini nanti bisa Anda pelajari seiring berjalannya usaha toko bayi. Persediaan barang juga menjadi kunci sukses supaya Anda tak mengecewakan konsumen. Maklum, konsumen seringkali tak cuma membeli satu produk. Mereka bisa saja berpaling ke toko bayi lainnya karena tidak ada barang yang diinginkan. Misalnya, baju bayi yang baru saja lahir,
mereka akan membeli dalam jumlah banyak.
Makanya, Anda harus menyediakan pilihan yang cukup beragam. Selain stok ukuran yang bervariasi, Anda juga mesti menyediakan stok yang banyak dalam berbagai warna. Sebab, konsumen semakin suka berbelanja jika memiliki banyak pilihan sebelum membeli.
Selain pakaian, barang-barang yang butuh stok antara lain toiletris, makanan bayi, dan bouncer bayi. "Banyak konsumen membeli bouncer atau perlengkapan yang relatif mahal ini sebagai kado," ungkap Angela Rossanytha Dewi, pemilik Bebe Love, toko bayi yang melayani penjualan langsung sekaligus online.
Namun, konsep ideal ini memang membutuhkan modal besar. Menurut Ferry, modal awal yang Anda butuhkan untuk membuka toko bayi sekitar Rp 50 juta. Modal segitu di luar sewa toko, ya. Secara perlahan, jika permintaan sudah mulai meningkat dan toko sudah berkembang, tentu butuh modal yang lebih besar lagi.
Jaringan kuat
Walau demikian, bukan berarti Anda tak bisa memulai usaha dengan modal yang minim, lo. Pasalnya, Pabrik Baju Bayi (PBB), produsen pakaian bayi yang berlokasi di Solo, Jawa Tengah, contohnya, menawarkan kerjasama sebagai distributor, agen, dan juga kerjasama tanpa target omzet dengan modal yang ringan. Anda cukup dengan minimal pembelian Rp 10 juta untuk menjadi distributor dan Rp 5 juta buat jadi agen. Anda juga bisa memilih sendiri baju dan perlengkapan bayi yang ingin dibeli.
Adapun untuk menjadi mitra PBB tanpa target omzet, Anda cukup merogoh modal minimal Rp 2 juta. PBB juga menawarkan paket sampel buat pembelian perdana. "Ini bisa menjadi langkah awal buat mereka yang ingin memulai usaha baju bayi dengan modal yang ringan sampai nanti akhirnya memiliki toko sendiri," kata Ika Marthalina, pemilik PBB.
Untuk menjamin ketersediaan barang di toko, Anda memang harus menjalin jaringan yang kuat dengan pemasok. Jaringan yang kuat dengan pemasok penting bukan hanya untuk menjaga stok, tapi juga berbagi informasi tentang berbagai produk. Selain itu, info soal jenis perlengkapan bayi yang banyak dicari orang bisa menjadi parameter dalam menentukan jumlah barang yang harus distok lebih banyak.
Anda juga harus rajin melakukan up-date perkembangan produk fashion dan perlengkapan bayi. Meski begitu, Anda tak perlu cemas harus kerap menambah stok karena banyak tren produk bayi baru yang muncul. Soalnya, tren fashion dan perlengkapan bayi biasanya berlangsung cukup lama.
Nah, inilah yang menjadi salah satu kelebihan dari bisnis fashion bayi. Pakaian bayi dari dulu modelnya tidak banyak mengalami perubahan. Toh, untuk selalu menyegarkan toko, Anda tetap mesti rutin melakukan up-date produk baru, khususnya produk fashion "Supaya konsumen selalu penasaran dan datang mencari produk terbaru," terang Angela.
Yang juga harus dicatat, Anda harus mencari pemasok yang kualitas produknya aman buat kesehatan si bayi. Faktor ini sangat penting karena semua orangtua pasti ingin produk yang benar-benar aman untuk buah hati tersayang.
Cuma, Anda tak perlu pusing soal mencari pasokan. Anda bisa mencari dan menghubungi PBB dan banyak pemasok lainnya lewat internet. Bahkan, kalau Anda membuka toko di pusat perbelanjaan, pemasok yang akan mendatangi Anda. Cuma, untuk mendapatkan produk berkualitas dengan harga murah, Anda harus pintar-pintar membandingkan. "Juga harus tahu jenis kain yang berkualitas yang mana," kata Ferry.
Tentu yang tidak kalah penting dalam berbisnis fashion dan perlengkapan bayi adalah lokasi gerai. Pusat perbelanjaan semacam ITC memang layak menjadi pilihan Anda. Maklum, "Banyak orang memilih untuk belanja ke ITC lantaran biasanya harganya lebih murah dibandingkan mal," ujar Ferry.
Lokasi strategis lainnya adalah di pinggir jalan raya. Anda bisa menyewa ruko atau gerai. Tapi, "Cari lokasi yang ramai dilalui orang, ya," saran Cak Eko mewanti-wanti.
Lokasi yang juga layak Anda pertimbangkan adalah kawasan perumahan. Meski pasarnya terbatas di kawasan tertentu, gerai yang berlokasi di perumahan memiliki banyak kelebihan sebagai kompensasinya.Ya, toko bayi yang ada di kawasan perumahan memang tidak kalah menarik dengan gerai-gerai yang berdiri di pusat perbelanjaan. Asalkan, gerai tersebut memiliki item barang-barang kebutuhan bayi yang cukup lengkap serta stok barang yang selalu tersedia.
Kompensasi atau kelebihannya adalah, pertama, jangkauan yang lebih dekat. Ini menjadi kelebihan karena konsumen akan menghemat waktu. Apalagi, tak sedikit konsumen yang malas belanja jauh-jauh ke pusat perniagaan yang padat dan ramai. Para ibu yang menjadi konsumen juga emoh pergi berbelanja dengan meninggalkan buah hatinya dalam waktu cukup lama. Tambah lagi, dengan lokasi yang dekat, ongkos transportasi juga lebih irit.
Kedua, membuka toko bayi di kawasan permukiman, Anda bisa menyimpan stok barang lebih banyak. Alhasil, kondisi ini memungkinkan Anda untuk terus mendongkrak omzet. Maklum, dengan stok yang lebih banyak, Anda tentu bisa menjual lebih banyak barang. "Potensi bisnis toko bayi makin besar seiring dengan menjamurnya kawasan-kawasan permukiman baru," beber Jonni yang sudah berbisnis babyshop sejak 13 tahun silam. Asyiknya, Anda bisa membuka toko bayi di garasi rumah Anda.
Cuma, sedikit banyak Anda juga harus melakukan analisis mengenai sampai seberapa besar permintaan di kawasan perumahan. Oleh karena itu, pastikan benar bahwa kemampuan daya beli warga di perumahan tersebut sesuai dengan target konsumen Anda. Serta, range harga yang Anda inginkan untuk produk yang dijual. Kawasan perumahan itu juga harus banyak dihuni pasangan muda. jadi, "Banyak penghuni di perumahan tersebut yang memiliki bayi," tambah Cak Eko.
Modal passion
Lalu, untuk mempromosikan toko bayi, jika lokasi gerai ada di perumahan, Anda bisa menyebarkan brosur ke rumah-rumah yang ada di sekitar gerai. Tapi, Anda juga bisa membuat situs di internet untuk menjelaskan produk-produk yang Anda jual. Cuma, untuk langkah awal tak perlu membuka layanan transaksi online. Sebab, untuk produk bayi, kebanyakan konsumen lebih suka datang dan melihat serta memilih sendiri barang yang mereka beli, sesuai dengan ukuran dan selera yang diinginkan. "Marketing via online cukup membantu pemasaran," aku Ferry.
Untuk menarik pembeli, sekali-kali berikan harga promo. Tentu, "Harga promo itu jangan sampai merugikan Anda tapi hanya mengurangi keuntungan saja," kata Cak Eko.
Jika Anda punya hubungan kuat dengan produsen atau distributor, Anda juga bisa menggelar promosi dengan menggandeng mereka. Seperti yang dilakukan Bebe Love yang mengadakan promosi undian berhadiah melalui kerjasamanya dengan salah satu produsen.
Tapi, sebetulnya, Agnes menambahkan, modal yang juga harus Anda miliki untuk terjun ke bisnis tersebut adalah passion. Salah satu alasan Agnes membuka toko bayi lantaran dia memang menyukai pernak-pernik bayi. "Itu juga modal saya ketika memulai bisnis babyshop," ungkapnya.
Berbekal passion ini, Agnes pun rela meluangkan banyak waktu dan uang untuk belajar tentang bisnis ini, terutama mengenal produk yang sesuai selera konsumen. Maklum, untuk berbisnis toko bayi, Anda memang harus memahami dengan benar selera konsumen.
Kecintaan akan pernak-pernik si kecil juga menjadi bekal Angela menggeluti bisnis toko pernak-pernik bayi. "Saya suka berbelanja kebutuhan untuk anak-anak," kata Angela yang memiliki tiga anak ini.
Kini, selain menjual produk bayi dan perlengkapannya secara ritel, Angela juga menawarkan penjualan secara grosir. Ia juga akan memberikan berbagai informasi dan pembinaan untuk konsumen atau mereka yang ingin terjun di bisnis baju bayi ini. Dalam penjualan grosir, Bebe Love telah mempunyai ratusan pelanggan.
Cak Eko juga menyarankan, di masa-masa awal memulai usaha, Anda sebaiknya terlibat langsung menjaga toko. Setelah toko semakin berkembang dan Anda kewalahan menangani konsumen, baru rekrut karyawan. Dengan terlibat langsung menjaga toko, Anda juga dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen. Walhasil, Anda bisa mengetahui selera pasar. "Selalu sediakan waktu Anda untuk mendengar suara konsumen," imbuh Cak Eko.
Ah, ini cuma dongeng kalau tak dibuktikan sendiri, kan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News