kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Belanja di pagi hari dan siapkan nyali (4)


Jumat, 27 Agustus 2010 / 09:53 WIB
Belanja di pagi hari dan siapkan nyali (4)


Reporter: Raymond Reynaldi | Editor: Tri Adi

Desa Batu Merah sebagai tempat berburu suvenir sudah tak asing lagi bagi para pendatang di kota Ambon. Ada yang kurang bila berkunjung ke Ambon tanpa mampir ke Batu Merah. Tapi, tetap saja, Anda haru jeli saat berbelanja mutiara. Berbelanja di pagi hari dan keberanian menawar menjadi modal penting.

di desa Batu Merah, Anda akan menjumpai berderet toko yang menjual kerajinan mutiara. Mutiara itu ada yang dijual dalam bentuk anting, kalung, gelang dan bros. Ada pula kerajinan cangkang mutiara untuk hiasan dinding. Soal harga, lumayan ramah bagi kantong pelancong. Harga beragam produk kerajinan itu berkisar Rp 25.000 hingga Rp 250.000 per unit.

Biarpun ada di sentra kerajinan mutiara, Anda tetap harus jeli untuk mendapatkan produk dan harga terbaik. Berikut ini, beberapa tip yang bisa Anda pertimbangkan jika berbelanja di Batu Merah:

Pertama, pagi hari adalah saat yang tepat untuk berbelanja di Batu Merah. Saat pagi, Anda bisa menawar harga dengan leluasa. Selain karena masih sepi pengunjung, para pemilik toko biasanya masih menawarkan harga modal dari tiap produk yang mereka jajakan di pagi hari.

Misalnya, harga kalung mutiara yang harga normalnya Rp 120.000, bisa Anda dapatkan seharga Rp 75.000 - Rp 85.000. Murah kan? Bandingkan dengan harga jika kalung tersebut masuk di ruang pameran di Jakarta yang mencapai Rp 150.000 - Rp 180.000 per item.

Dengan berbelanja di pagi hari, Anda tak menemui hiruk-pikuk keramaian pasar. Maklum, sentra ini letaknya berdekatan dengan pasar dan terminal Mardika, Ambon.

Kedua, Anda harus sedikit membesarkan nyali. Pasalnya, penjual sudah hapal dengan tamu dari luar Ambon. Jadi, Anda harus berani menawar dengan selisih harga yang jauh untuk mendapatkan harga miring.

Ketiga, beranikan diri untuk mengetok pintu toko-toko yang terlihat belum buka. Pada pagi hari, rata-rata toko di Batu Merah memang masih menutup rapat jendela dan pintu guna menghindari sengatan cahaya matahari. "Padahal, kami sejatinya sudah buka dari jam 8 pagi kok. Kalau ingin melihat-lihat tinggal ketok pintu saja," terang Fanny, pengelola Pondok Mutiara.

Terakhir, jangan lupa membadingkan kualitas produk di satu toko dan toko lainnya. Apalagi, jenis produk yang ditawarkan, mulai dari anting mutiara hingga hiasan dinding dari cangkang mutiara, mempunyai bentuk dan desain yang cenderung mirip.
Kesamaan produk antara satu toko dan lainnya, mungkin lantaran bahan baku rumah anting dan kalung besi pengikat mutiara yang sama. Maklum, bahan-bahan itu masih didatangkan dari luar Maluku. Karena ini pula, beban produksi mereka menjadi besar. "Kami harus mendatangkannya dari Surabaya," tandasnya.

Namun, sejatinya, setiap toko mempunyai produk dengan karakter yang berbeda. Mungkin inilah wujud kerjasama antara perajin dengan pemilik toko. Sebab, tiap toko mempunyai kesepakatan eksklusif dengan perajin yang hanya boleh memasarkan produknya ke satu toko.

Tapi, bila tak ingin kecewa sebelum belanja, Anda juga bisa bertanya kepada warga setempat atau ke pemandu wisata, karyawan hotel atau kolega. Siapa tahu, mereka mempunyai toko yang menjadi langganan yang bisa dijadikan rekomendasi berbelanja mutiara.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×