Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Havid Vebri
Kendati bukan binatang asli Indonesia, menangkarkan kecoa Madagaskar (Gromphadorhina portentosa) tidak sulit. Kecoa asal Amerika Serikat ini memiliki gerakan yang lebih lambat dari kecoa yang sering ditemui di rumah, sehingga gampang ditangani.
Kecoa ini bisa ditangkarkan dengan membuat kandang dari terrarium atau akuarium khusus untuk reptil. "Atau bisa juga dengan kontainer plastik," kata David pembudidaya kecoa Madagaskar di Jakarta.
Kandang juga dapat didesain menyerupai habitat aslinya di hutan. Berbagai macam media dapat digunakan sebagai tempat tinggalnya, seperti pasir atau serbuk kayu. Bisa juga dengan menambahkan sepotong kayu ke dalam kandang sebagai tempat persembunyiannya.
Untuk indukan yang sudah produktif, kini banyak dijual di pasar hewan. Kecoa ini sudah mulai produktif ketika berusia enam sampai delapan bulan.
Menurut David, kecoa ini cepat berkembang biak. "Sekali beranak bisa 20 sampai 40 ekor," katanya.
David sendiri memelihara ratusan pasang kecoa. Untuk pakannya bisa diberikan sayur dan pelet. Pemberian pakan cukup dilakukan sekali dalam seminggu. “Biasanya saya kasih pelet satu mangkuk dalam seminggu,” ujarnya.
David bilang, kecoa Madagaskar dapat hidup dengan baik dalam suhu ruangan dan kelembapan indoor. Namun, kandangnya jangan sampai berjamur. “Budidayanya mudah, asalnya tempatnya jangan sampai berjamur,” ujarnya.
Mifta Alfian Rizki, pembudidaya kecoa Madagaskar di Surabaya bilang, kecoa ini berkembang biak dengan telur. Namun saat keluar dari tubuh sudah berbentuk anak. “Kalau keluar kayak telur, anakannya akan gagal,” tuturnya.
Ia mengatakan kecoa Madagaskar merupakan jenis hewan omnivore atau pemakan segala-galanya. Namun, Mifta hanya memberikan sayur-sayuran, buah dan pelet. Dalam sebulan, ia mengaku hanya menghabiskan biaya buat pakan sebesar Rp 20.000 –Rp 50.000. “Saya biasanya ambil sisa sayur di pasar dan buah pisang,” ujar Mifta yang kini menangkarkan ratusan kecoa.
Selama penangkaran, Mifta memisahkan antara kecoa muda, kecoa produktif dan kecoak tua. “Saya pisahkan biar lebih mudah memilihnya jika ada pesanan yang datang,” paparnya.
Untuk membedakan antara jantan dengan betina sangat mudah. Kecoa jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari betina. Selain itu, pejantan juga memiliki tanduk kecil dengan rambut-rambut halus di dekat kepalanya. Hal-hal tersebut tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang meminati hewan eksotis ini.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News