Reporter: Marantina | Editor: Dupla Kartini
Inspirasi membuka toko online datang dari kegemaran Donna Riana Bismarak berbelanja online. Suatu hari ia membeli pakaian dalam lewat situs Victoria's Secret. Tak disangka, Riana menemukan label made in Indonesia pada produk yang dibelinya. Sejak itu, perempuan 37 tahun ini menyadari Indonesia mampu memproduksi pakaian bermutu bagus.
Terinspirasi dari temuannya itu, Riana pun langsung tancap gas. Mulai 2011, ia memutuskan berbisnis online dengan mengusung tema 100% produk lokal. Kala itu, ia merogoh kocek sekitar Rp 100 juta. Sekitar Rp 50 juta untuk biaya membuat website www.belowcepek.com. Sisanya, untuk menyewa kantor kecil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, dan biaya operasional awal.
Ketika merintis usaha online ini, Riana hanya dibantu dua orang staf. Jadi, dia sendiri yang bertanggung jawab untuk sebagian besar kegiatan Below Cepek. Untuk mengirit ongkos, Riana meminta teman-teman dekatnya yang menjadi model Below Cepek. Urusan promosi pun dia urus sendiri.
“Pastinya kalau dari promosi, saya kalah telak dari fashion online lain, seperti Zalora, karena dana untuk iklan sedikit sekali,” tuturnya.
Namun, Riana melihat customer-nya merasa simpatik, karena jarang sekali ada toko online yang menjual produk lokal dengan harga murah. Meski tidak mau menyebutkan persentase angka, ia mengklaim margin laba yang dikantonginya dari produk Below Cepek sangat tipis. Makanya, ia bisa menjual produk fashion dengan harga yang relatif terjangkau.
Pada awalnya, Riana mengaku kesulitan untuk mendapatkan pelanggan. Apalagi, beberapa tahun belakangan, marak terjadi kejahatan dalam dunia e-commerce. “Wajar saja kalau customer berhati-hati supaya tidak tertipu dari belanja online,” tutur lulusan Sahid Tourism Academy ini.
Akan tetapi, berkat kerja kerasnya, dalam waktu lima bulan Below Cepek sudah memiliki sekitar 10.000 anggota.
Menurut Riana, customer kerap memberi testimoni positif mengenai produknya. Kebanyakan pengalaman customer online kecewa ketika barang yang diterima berbeda jauh dengan gambar yang ditampilkan di situs. “Saya tidak membiarkan itu terjadi di Below Cepek, makanya pembeli yang pernah beli pasti beli lagi,” klaim Riana.
Meski bisnisnya dikepung oleh maraknya toko online bermodal besar dan mengusung produk asing, namun Riana tak gentar. Perempuan yang pernah menjadi manajer penjualan di Hotel Sahid, Jakarta ini, yakin ke depan, usahanya bisa semakin maju dan lebih diterima masyarakat.
“Selama ini, pelanggan saya senang, karena bisa nabung setelah belanja di Below Cepek. Pengeluaran mereka lebih ringan karena harga yang saya tawarkan di sini lebih murah,” ungkapnya.
Ia juga mengaku bangga bisa membuat perempuan Indonesia menjadi lebih cantik dan bergaya dengan produk lokal. Ia bilang, selama ini masih kerap mendengar orang meragukan produk buatan lokal. “Kalau produk impor saja tidak terjamin kualitasnya, apalagi buatan lokal?”, kata Riana mengutip omongan orang. Ia ingin membuktikan, keyakinan itu salah. (Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News