kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis besar di balik kostum properti film


Selasa, 29 Januari 2013 / 12:07 WIB
ILUSTRASI. Promo kupon SepTENber Burger King berlaku hingga 30 September 2021, berupa 10 menu Rp 17.727 (Dok/Burger King)


Sumber: Kontan 28/1/2013 | Editor: Havid Vebri

Selain alur cerita, masih banyak unsur lain yang turut menentukan sukses atau tidaknya pertunjukan film atau pementasan drama. Salah satunya adalah pemilihan pakaian atau kostum.

Makanya, dalam pertunjukan seni peran seperti film, kostum merupakan faktor penunjang yang cukup penting. Kostum dapat mendukung pemain memerankan karakter yang diinginkan.

Lebih dari itu, kostum juga harus tampak unik agar menarik perhatian penonton.Contohnya, tokoh-tokoh super hero, seperti superman, batman, dan lain-lain yang digambarkan memiliki kostum khusus nan unik.

Lantaran butuh kreativitas tertentu, kostum ini tidak bisa dibuat di penjahit biasa. Fenomena ini tentu saja mendatangkan peluang bisnis bagi sekelompok orang yang memiliki keahlian membuat kostum khusus film maupun drama.

Salah satunya adalah Antoni Db, pemilik Simple Production di Surabaya, Jawa Timur. Antoni mengaku, sejak awal memang hobi membuat kostum-kostum dengan desain yang unik dan menarik.

Lantaran keahliannya itu, Antoni kemudian sering diminta merancang kostum tertentu untuk acara-acara drama menjelang perayaan Natal dan Paskah di gereja. Dari situ, ia kemudian sering mendapat order dari beberapa perusahaan event organizer. "Sejak itu, saya mulai terjun ke dunia pembuatan kostum film," ujarnya.

Antoni mulai mendapat pesanan kostum film dan drama sejak tahun 2000. Selain dari kalangan gereja, ia kini banyak mendapat order dari rumah produksi atau production house (PH) dan stasiun televisi swasta.

Antoni mengklaim, banyak pelanggan menyukai kostum buatannya karena unik dan harganya tergolong murah. Apalagi, ia selalu menggarap setiap pesanan secara total dan tidak setengah-tengah. "Saya tidak mengejar uangnya, tapi rasa puas yang muncul ketika kostum desain saya itu sudah jadi dan dipakai," ungkapnya.

Ada beragam kostum film dan drama yang pernah dibuatnya. Di antaranya, kostum seperti jubah Sun Go Kong atau lebih dikenal Kera Sakti, jubah raja dan permaisuri kaisar China, Spiderman, kostum-kostum film terbaru, dan pelbagai jubah drama dan sejenisnya.

Antoni mematok biaya pembuatan per kostum berbeda-beda, tergantung bahan dan tingkat kesulitan pembuatannya. Untuk pembuatan jubah biasa dibutuhkan waktu sekitar dua hari, dengan harga sekitar Rp 200.000.

Paling mahal adalah membuat kostum Sun Go Kong yang dihargainya Rp 33 juta. Antoni bilang, pembuatan kostum ini paling sulit dan butuh waktu satu tahun. Pasalnya, sebagian bahan harus didatangkan langsung dari China, seperti bulu-bulu.

Sementara, kulit sapi dan kulit harimau yang dipakai tidak gampang dicari. "Untuk kulit harimau, saya harus cari dari para kolektor," katanya. Namun, secara rata-rata, kostum film buatannya dibanderol harga di atas Rp 1 juta.

Selain dari dirinya sendiri, ide pembuatan kostum datang dari konsumen. Rata-rata kebutuhan kain untuk membuat kostum antara 1 meter (m) hingga 20 m.

Dalam sebulan, Antoni bisa mendapatkan order pembuatan lebih dari 10 kostum dengan omzet sekitar Rp 30 juta. Namun, omzet itu tidak menentu, terkadang melampaui Rp 30 juta. "Semuanya tergantung permintaan," katanya.

Pemain lainnya adalah Devi Yuliana Sidarto di Jakarta. Ia menyediakan aneka kostum, mulai kostum profesi, kostum pelbagai negara, tokoh kerajaan dan sebagainya. Pemilik website kostumku.com dan supermarketkostum.com ini bisa menghasilkan ratusan kostum per bulan.

Devi bilang, peluang bisnis ini cukup menjanjikan. Selain pemainnya belum terlalu banyak, permintaan juga cukup tinggi.
Devi sendiri melayani pesanan kostum untuk perorangan maupun untuk acara khusus, seperti pementasan drama. Untuk acara seperti pementasan drama, pemesanan kostum biasa dibuat per grup.

Setiap grup biasanya berjumlah mulai 50 kostum hingga 200 kostum. "Kostum sebanyak itu terbagi untuk beberapa orang pemeran utama, dan penari latar atau pemeran pembantu," ujarnya.

Lantaran banyak, penggarapan kostum drama ini butuh waktu hingga tiga bulan. Lamanya pengerjaan karena Devi juga harus mematangkan konsep.

Sementara untuk pembuatan kostum perorangan bisa selesai dalam dua hari. Namun, pelanggan biasanya diminta menunggu 14 hari karena pesanan cukup banyak.

Menurut Devi, dalam satu minggu hingga dua minggu, ia dan konsumen akan bolak-balik mematangkan konsep rancangan sebelum menjahitkan kostum pesanan. Proses ini dijalani lantaran ia tidak ingin ada salah persepsi dalam pembuatan konsep.

Selain itu, pengukuran badan pemeran utama pun penting. Sementara, bagi pemeran latar, ia biasa mengategorikan dalam ukuran umum, seperi ukuran kecil (s), sedang (m), dan besar (l).

Menurut Devi, tantangan utama menjalani bisnis ini adalah merealisasikan keinginan pelanggan dalam bentuk nyata sampai hal-hal terkecil. Ia pernah harus keluar masuk toko untuk memperoleh motif kain yang diinginkan pemesan.

"Saya mencari hampir di semua toko tidak ada. Akhirnya, saya dapat di sebuah toko pelosok di pinggiran kota," jelasnya.
Namun, ada kepuasan tersendiri saat mampu membuat kostum terbaik. Supaya kostum makin menarik, Devi juga bekerja sama dengan pembuat aksesori.

Devi membanderol harga pembuatan setiap satu kostum mulai Rp 350.000-Rp 2 juta. Ia juga menyediakan jasa sewa kostum dengan tarif Rp 100.000 per hari. Dalam sebulan, Devi bisa mengantongi omzet hingga ratusan juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×