Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 mengubah perilaku berbelanja masyarakat yang kini lebih banyak memanfaatkan layanan online. Perubahan perilaku ini mendorong pertumbuhan e-commerce, yang juga ikut mendongkrak layanan logistik termasuk pengepakan hingga pengiriman ke konsumen alias fullfilment center.
Shipper Indonesia ikut merasakan dampak tersebut. Sampai sekarang, startup agregator logistik bisa mencatatkan pertumbuhan bisnis hingga enam kali lipat. "Pertumbuhan kami dari 2020 ke 2021 enam kali lipat," kata Chief Marketing Officer Shipper Indonesia Jessica Hendrawidjaja dalam acara Shipper Journalist Academy, Kamis (14/10) lalu.
Lonjakan bisnis Shipper Indonesia ini tidak terlepas dari properti gudang yang Shipper kelola. Di awal 2020, mereka baru mempunyai 20 gudang. Seiring lonjakan bisnis, jumlah gudang yang startup ini kelola semakin bertambah banyak.
Di kuartal I-2021, jumlah gudang sebanyak 161 unit. Pada kuartal II-2021, angkanya bertambah menjadi 222 gudang, dengan total luas lahan mendekati 600.000 m² yang tersebar di 35 kota di Indonesia. Kini, jumlah gudang mencapai 300.
Selain tambahan gudang, Shipper juga bermitra dengan Logos asal Inggris. Ada dua gudang yang berkongsi dengan Logos, yakni di Cileungsi, Jawa Barat, serta Pondok Ungu Bekasi. Khusus gudang di Bekasi dengan label Logos Metrolink Logistic Hub, Shipper mengklaim, pengelolaannya berstandar internasional.
Baca Juga: Inilah strategi Ula mendapat modal super jumbo salah satunya dari Jeff Bezos
"Tidak tertutup kemungkinan kami kerjasama untuk gudang yang lainnya," sebut Co-Founder dan Chief Operational Officer Shipper Budi Handoko.
Dengan fasilitas logistik yang Shipper punya, Budi bilang, kini layanan logistik startup ini mencakup dari hulu hingga hilir. Yakni, mulai dari jasa penjemputan dan pengiriman barang, manajemen pergudangan, hingga fulfillment center.
Untuk monetisasi Shipper, menurut Budi, berasal dari komisi layanan yang Shipper berikan kepada para mitra. Namun, dia tak memerinci besaran komisi. Yang jelas, besaran komisi yang Shipper dapat bisa berbeda antara satu mitra dengan yang lainnya, tergantung layanan yang diambil oleh mitra.
Head of External Affairs Shipper Wilson menjelaskan, saat ini Shipper memiliki 40 mitra logistik. Sedangkan pengguna Shipper yang merupakan pelaku UMKM mencapai 5.000 user per September 2021.
Melihat bisnis logistik yang terus tumbuh, Shipper pun berencana untuk membuat pergudangan bagi produk atau barang halal. Ada lima lokasi gudang halal yang Shipper siapkan. Perinciannya: tiga gudang di Pulau Jawa, satu di Sumatra, dan satu lagi di Kalimantan.
Rencana ekspansi lainnya yang tengah Shipper siapkan adalah pengembangan teknologi dan sistem logistik termasuk gudang. Maklum, pada April lalu, mereka baru mendapatkan suntikan modal dari investor. Nilainya mencapai US$ 63 juta.
Selanjutnya: Ekspansi Feedloop semakin kencang setelah mendapat injeksi modal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News