kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Budidaya CH3 sama seperti menanam cabai jenis lain


Rabu, 29 April 2015 / 11:24 WIB
Budidaya CH3 sama seperti menanam cabai jenis lain
ILUSTRASI. Analis memproyeksikan Mind Id akan membeli 14% saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada harga premium


Reporter: Silvana Maya Pratiwi | Editor: Hendra Gunawan

BOGOR. Budidaya cabai hibrida IPB CH3 sama seperti budidaya cabai jenis lain. Awalnya benih cabai disemai dalam tray. Tray ini merupakan wadah berbahan plastik yang biasa digunakan dalam proses penyemaian benih. Media semainya menggunakan kompas arang dan dibiarkan selama dua minggu hingga tinggi bibit mencapai 10 sentimeter (cm) 

Selama proses penyemaian ini siapkan lahan penanaman dengan membuat bedengan selebar 1 meter dan panjang 10 meter.  Bedengan ini bertujuan untuk mempermudah saluran drainase, sehingga berfungsi secara maksimal.

Setelah itu bedengan ditutup menggunakan aluminium foil atau mulsa plastik hitam perak (mphp). Bedengan yang telah terpasang aluminium foil kemudian diberikan lubang tanam dengan menggunakan alat pembolong. "Alat pembolong mulsa bisa dari kaleng dan biasanya berbentuk bulat," kata Unang Ridwan, salah satu staf pengembangan bisnis di PT Bogor Life Science and Technology.

Sebelumnya kaleng dipanaskan dengan menggunakan bara api agar aluminium atau mulsa dapat dilubangi. Jarak tanam dalam satu bedeng dibuat dengan ukuran 30 cm. Hal ini bertujuan agar tanaman dapat tumbuh optimal dan memudahkan dalam pemeliharaan. "Benih cabai ditutup dengan aluminium foil untuk menghindari pertumbuhan gulma," jelas Unang.

Selanjutnya lakukan pemupukan sebagai penambah unsur hara bagi tanaman. Tidak lupa saluran harus dibersihkan seminggu sekali agar airnya mengalir. Kemudian lakukan perawatan dan penyiraman. "Aarietas cabai ini memerlukan air yang banyak," ujarnya.

Menurut Unang, cabai hibrida CH3 bisa ditanam di semua jenis tanah. Hanya saja tanahnya harus subur. "Bagusnya sih di dataran yang sedang, jangan ditanam di tanah yang kering soalnya cabai butuh air yang banyak," sarannya.

Dr M. Syukur, dosen Agronomi dan Holtikultura Institut Pertanian Bogor yang juga pengembang cabai CH3 menambahkan, cabai ini sangat cocok dibudidayakan di Indonesia karena merupakan hasil persilangan dari genotipe lokal.

Menurut Syukur, dalam membudidayakan cabai hibrida CH3 ini sama seperti menanam varietas cabai yang lain. Hanya varietasnya saja yang berbeda. "Dari mulai penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan hingga pasca panen sama saja seperti cabai yang lain," tuturnya.

Syukur bilang, daya adaptasi cabai ini cocok di semua lahan, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Yang perlu diperhatikan lagi adalah tanahnya harus cukup subur.

Kendati demikian, cabai ini juga bisa ditanam di lahan marjinal asal dilakukan pemupukan. (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×