Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini
Budidaya semut rangrang penghasil kroto tergolong mudah dan tidak butuh biaya besar. Ajiponto, pebudidaya semut rangrang asal Yogyakarta bilang, budidaya semut rangrang cukup dijauhkan dari hewan pengganggu dan diberi makanan yang cukup.
Menurut Ajiponto, kandang tempat budidaya semut rangrang bisa memanfaatkan toples minimal ukuran 1 liter. Toples tersebut bisa menampung satu koloni semut rangrang yang jumlahnya mencapai ribuan ekor.
Koloni semut rangrang bisa didapat dari alam. Namun, sekarang banyak juga dijual berikut toplesnya. Hanya, Ajiponto mengingatkan, tidak semua bahan toples cocok buat budidaya semut rangrang.
Ia menyarankan, lebih baik jika toples terbuat dari bahan mika. Dari pengalamannya selama ini, semut rangrang lebih cepat membangun sarang bila ditaruh di toples berbahan mika. “Kalau berbahan mika sarangnya bisa jadi dalam 2 x 24 jam. Kalau bahan lain bisa tiga sampai empat hari,” ujarnya.
Kondisi toples sendiri harus bersih dari tanah. Nantinya, semut rangrang akan mengeluarkan semacam benang sutra dari mulutnya sebagai bahan membuat sarang. Di salah satu bagian samping toples harus dilubangi seukuran jari kelingking. Lubang itu berfungsi sebagai tempat keluar masuk semut saat mencari makan dan minum.
Supaya semut tidak pergi jauh, toples bisa ditaruh dalam keadaan terbalik di sebuah meja. Di kaki-kaki meja itu tempatkan mangkuk berisi air, sehingga semut tidak keluar dari area meja.
Supaya hasilnya maksimal, meja toples harus dijauhkan dari sinar matahari dan gangguan hewan, seperti cicak, tokek, katak maupun tikus.
Untuk pakan dan minumnya, cukup sediakan ulat hongkong dan air gula di meja tersebut. Nantinya, semut akan keluar sendiri dari toples lewat lubang yang sudah disediakan. “Misal satu meja ada 30 koloni (30 toples), pemberian makannya cuma butuh kira-kira satu ons ulat hongkong untuk sebulan," timpal Joko Septyawan, pembudidaya semut rangrang lainnya.
Ulat hongkong ini banyak dijual di pasar seharga Rp 5.000 per ons. Untuk minumnya bisa diberikan air gula dengan komposisi setiap satu sendok teh gula pasir dicampur 200 mililiter (ml) air matang. "Air sebanyak itu cukup untuk waktu tiga sampai empat hari,” ujarnya.
Biasanya dalam waktu sebulan, semut sudah mulai menghasilkan kroto. Untuk toples berukuran 1,5 liter bisa menghasilkan setengah sampai 1 ons kroto saban bulannya.
Mengambil kroto cukup dengan mengangkat toples. "Lalu tinggal pisahkan kroto dari sarang," katanya. Mudah kan? (Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News