kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bunga Lembang mendominasi Semarang (2)


Rabu, 24 Juli 2013 / 12:27 WIB
Bunga Lembang mendominasi Semarang (2)
ILUSTRASI. Varian Omicron belum selesai diatasi, muncul varian lainnya, yaitu Omicron siluman atau Omicron varian BA.2 REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini

Meskipun ada banyak daerah penghasil bunga di  dekat Semarang, sebut saja Bandungan, Gedong Songo dan daerah Salatiga, namun para pedagang di Sentra Kalisari juga mendapat banyak pasokan bunga dari Jawa Barat. Ini lantaran, produsen bunga yang lokasinya dekat tersebut tidak bisa menyediakan bunga segar dalam jumlah banyak.

Biasanya masing-masing  pedagang di sentra ini memang punya pemasok  sendiri-sendiri. Pemilik Toko Kelapa Gading Florist, Maria SM mendapat pasokan bunga dari Lembang, Jawa Barat. "Suplai yang terdekat dari Jawa Tengah, yaitu Salatiga, tetapi jumlahnya terbatas dan harus inden," tuturnya.

Padahal, kata Maria, saat ada pesanan pembuatan buket, karangan bunga, atau bunga papan, ia harus mendapatkannya dalam waktu singkat. Itulah sebabnya mereka juga memiliki pemasok bunga dari daerah lain, yaitu Lembang.

Pengiriman bunga segar dari Lembang bisa dilakukan hanya dalam satu malam, sehingga bunga terjamin segar. "Saya biasa pesan bunga, saat ada order bikin buket atau bunga papan dari pelanggan," ujar Maria.

Pemilik Toko Nabila Florist, Nanang Bagus  melakoni hal serupa. Menurutnya, para pedagang tidak bisa melakukan stok lama, karena umur bunga tidak panjang alias cepat layu.

Nah, supaya bunga tidak cepat layu, para pedagang punya trik. Mereka segera mengganti airnya, setibanya suplai bunga di Semarang. "Penggantian air dilakukan secara berkala, sehingga bunga bisa tahan hingga 1 minggu," paparnya.

Kata Maria, bunga-bunga segar itu kemudian dirangkai menjadi bunga papan, buket bunga, hingga bunga dekorasi. Adapun, bunga yang paling laris di tokonya adalah krisan. "Harganya Rp 20.000 per 10 tangkai," katanya.

Sementara, Nanang mengaku, pembeli paling banyak mencari bunga mawar. Ia membanderolnya sekitar Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per ikat, isi 10 tangkai. Tergantung warna dan asalnya. "Kalau lokal lebih murah," imbuhnya.

Pelanggan di sentra Kalisari tidak hanya dari Semarang, tapi hingga luar kota bahkan provinsi. Sebut saja, Pati, Pekalongan, Cirebon, Jakarta, hingga Bangka. Menurut Nanang, pembeli dari luar kota biasanya adalah warga  Semarang yang merantau di luar daerah. "Nah, saat mereka ingin kirim bunga kepada kerabat di Jawa Tengah, mereka pesan di Kalisari karena sentra ini sudah terkenal," ungkapnya.

Para pedagang di Kalisari tidak mengutip biaya pengiriman bunga ke sekitar Semarang. Tapi, pengiriman ke luar kota yang butuh waktu semalam dikutip ongkos kirim Rp 300.000.

Menurut Maria, pembeli paling ramai saat musim pernikahan (mantenan) dan Ramadan. Ketika Lebaran, banyak perusahaan dan institusi yang pesan bunga papan dan bunga ucapan dalam jumlah besar. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×