Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri
Meski baru berdiri tahun 2010, sentra penjualan burung kicau di Jalan Baru Kayu Manis, Bogor, selalu ramai dikunjungi pembeli. Sentra ini terkenal karena di sini menyimpan koleksi burung yang cukup lengkap.
Selain burung kicau, tempat ini juga menjual aneka burung hias. Konsumen yang tengah berburu burung juga bisa membeli kandang berikut pakannya sekaligus di tempat ini.
Para pedagang mematok harga burung bervariasi. Paling murah jenis kutilang yang dibanderol mulai Rp 30.000 per ekor. Sementara untuk yang mahal ada jenis murai batu yang dibanderol seharga Rp 2 juta–Rp 5 juta per ekor. Adapun untuk anakan murai batu dihargai Rp 1,2 juta per ekor.
Dedi Rahman, pedagang burung di sentra ini, bilang, harga murai batu mahal karena jenis burung ini memiliki kicauan yang merdu, sehingga banyak diburu orang. Selain itu, bentuk fisik burung ini juga menarik dengan ekornya yang panjang.
Kendati harganya mahal, burung ini tetap banyak dicari. "Yang mengerti burung dengan kualitas baik pasti sudah tahu harganya berapa, pasarannya di sini sama dengan di tempat lain," terang Dedi.
Ketika KONTAN menyambangi sentra ini, cukup banyak pengunjung berburu murai batu. Mereka sibuk pindah dari satu kios ke kios lainnya untuk mencari murai batu yang dianggap paling menarik.
Salah satunya Arifian Budianto, pengunjung asal Bogor. "Saya mencari burung murai batu untuk dipelihara dan nantinya diikutkan ke kontes-kontes," kata Arifian.
Kata Arifian, ia sudah menjadi pelanggan lama di sentra ini dan sudah memiliki kenalan pedagang yang biasa menyediakan burung murai sesuai pesanan.
Ia rela merogoh kocek agak dalam demi seekor murai batu. Toh, kalau diikutkan kontes dan menang, harganya bisa melambung tinggi. Dedi mengakui, banyak pelanggannya mencari murai batu untuk diikutkan di kontes-kontes.
Makanya, ia selalu menyediakan burung murai batu dengan kualitas terbaik. "Murai memang sudah terkenal di Indonesia, jadi banyak yang cari," ujarnya.
Dedi sendiri mendapat pasokan burung murai batu dari luar Jawa. Kebanyakan dari Sumatra, seperti Medan dan Aceh. "Kualitas murai batu dari dua daerah itu paling bagus dibandingkan daerah lain," tuturnya.
Pedagang lainnya, Latif Hidayat bilang, burung jenis murai relatif susah didapat. Makanya, harga burung ini menjadi sangat mahal. Bahkan, ia sendiri belum tentu bisa menjual jenis burung ini setiap bulannya.
Latif juga mendapatkan pasokan murai batu dari Medan dan Aceh. Selain murai batu, pedagang juga sudah memiliki pemasok burung-burung jenis lainnya. Kadang mereka juga mendapat pasokan dari perorangan yang ingin menjual burung peliharaannya.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News