kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cepat panen dengan jati unggul (2)


Jumat, 01 Juni 2012 / 15:34 WIB
Cepat panen dengan jati unggul (2)
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Noverius Laoli, Revi Yohana | Editor: Tri Adi

Berbeda dengan pohon jati biasa, jati unggul nusantara sudah bisa dipanen dalam waktu lima tahun. Membudidayakan tanaman ini juga terbilang gampang. Tak heran, banyak orang makin berminat budidaya jati unggul nusantara.

R. Ashari Buwono, Manajer Pembibitan PT Setyamitra Bhaktipersada, produsen bibit jati unggul nusantara, bilang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman ini.

Pertama-tama, jati unggul nusantara dapat ditanam pada iklim basah. "Cocok ditanam pada musim hujan antara November sampai Februari," jelas dia. Lalu, lokasi yang paling baik untuk budidaya jati ini berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut.

Menurut Ashari, bibit jati itu dihasilkan secara vegetatif, dengan stek pucuk dari pohon atau klon unggul bermetode bioteknologi mutakhir. "Lima tahun sudah panen," ungkapnya.

Saat ini, bibit jati unggul nusantara sudah tersedia cukup banyak di pasaran. Bagi yang berminat menanam jati ini, cari bibit yang sudah berusia minimal empat bulan setinggi 30 centimeter.

Setelah mendapatkan bibit yang cocok, masukkan ke dalam lubang berukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm. Adapun jarak tanamnya sebaiknya 3 meter (m) x 3 m. "Satu hektare bisa ditanam 1.100 batang," ujar Ashari.

Sebelum ditanam, ada baiknya lubang diberi pupuk kandang dan NPK. Adapun dosis pemupukan setiap lubang sebanyak 3 kilogram - 5 kilogram pupuk kandang dan 200 gram NPK. "Dua minggu sebelum tanam harus sudah dipupuk," kata dia.

Untuk tahun pertama, pemupukan dilakukan setiap enam bulan sekali. Pupuknya tetap pupuk kandang dan NPK dengan dosis 250 gram. Memasuki tahun kedua, pemupukan dilakukan setahun sekali dan diberikan menjelang musim hujan.

Pemberian pupuk dengan mengitari tanaman dan harus dibenamkan di tanah. "Jadi tanah digali terus ditutup lagi," ucap Ashari.

Selagi pohon jati masih rendah, bisa dilakukan tumpang sari dengan tanaman lain seperti jagung. Tujuannya adalah untuk mengendalikan gulma.

Oh, iya, hama yang sering mengganggu tanaman ini berupa ulat. Selain itu, ada juga hama pengerek yang masuk ke dalam batang. "Pengendaliannya bisa dengan menyemprot pestisida, tapi sebelum ulatnya banyak," saran Ashari.

Joko Heru Susanto, produsen bibit jati unggul nusantara asal Senori, Tuban, Jawa Timur, menambahkan, jati unggul nusantara dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan antara 1.200 mililiter (mm) sampai 3.000 mm per tahun. Suhu udaranya 10 - 40 derajat Celcius, kecepatan angin 40 kilometer (km) per jam- 48 km per jam, serta keasaman (pH) tanah 5.5 - 7.5.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×