Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu produk AI yang banyak orang gunakan adalah bot percakapan (chatbot), program komputer yang menyimulasikan percakapan manusia melalui perintah suara, obrolan teks, atawa keduanya.
Teknologi ini memantik revolusi di berbagai sektor, mulai peningkatan layanan pelanggan, pendidikan, hingga korporasi.
Nah, Botika menjadi salah satu chatbot karya putra-putri merah putih asal Yogyakarta, yang berdiri pada 2016 silam. Bermula dari lima orang, saat ini, Botika memberdayakan lebih dari 50 orang yang kebanyakan engineer.
"Ide awal membentuk Botika di mulai dari diskusi tentang potensi teknologi AI dalam mengubah industri-industri, mentransformasi proses bisnis, dan memengaruhi masa depan teknologi," kata Chief Business and Partnership Botika Galuh Koco Sadewo.
Botika pertama kali mendapatkan injeksi modal awal dari venture capital (VC) dalam negeri pada 2019. Dari situ, perkembangan bisnis Botika bergulir.
Saat ini, Botika telah berhasil mengembangkan layanan chatbot dengan standar natural language prosessing (NLP) dan large language model (LLM) menggunakan bahasa Indonesia.
Baca Juga: Start up chatbot mulai menuai hasil
Atas dasar itu, teknologi Botika disebut menjadi yang paling unggul dan relevan di Tanah Air. Tak puas ekspansi di pasar nasional, Botika berkomitmen untuk bisa mengembangkan versi bahasa Inggris demi masuk ke pasar global.
Botika juga mengembangkan layanan AI lainnya, mulai dari AI suara seperti speech to text, text to speech, hingga digital human dengan avatar dan video generatif. Hal ini menjadikan Botika sebagai startup pertama di Indonesia yang mempunyai teknologi AI cukup lengkap.
Galuh menuturkan, saat ini, Botika telah menjalin kerjasama business to business (B2B) sampai business to consumer (B2C). Sejumlah perusahaan besar pelat merah, perusahaan multinasional, hingga perbankan sudah menjadi partner B2B Botika.
Untuk B2C, Botika menyediakan aplikasi Voice Botika di PlayStore, yang sudah digunakan lebih dari 100.000 pengguna dari Indonesia, Malaysia, dan India.
Sewindu pengembangan Botika berbuah manis pada makin beragamnya teknologi dan fitur yang mereka miliki. Ini jelas menjadi pencapaian tersendiri yang sulit kompetitor Botika tiru.
Saat ini, Botika telah berhasil melakukan pengembangan platform generative AI yang inovatif dan efisien, hingga menghasilkan berbagai macam produk. Salah satunya, digital human pertama di Indonesia. AI digital human tidak hanya bisa diajak bicara, tetapi juga mempunyai wujud seperti manusia atau avatar.
"Puncaknya, kami membantu perusahaan transportasi terbesar di Indonesia, yaitu PT KAI merilis NILAM, yang membantu memberikan informasi pengguna PT KAI untuk bertanya di stasiun," ungkap Galuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News